❀16

169 20 7
                                    

Setelah selesai dengan acara pernikahan Jimin, Seokjin memutuskan untuk mengajak Jihyo pulang. Di perjalanan hanya ada keheningan karena Seokjin lebih memilih fokus menyetir.

"Oppa!!", panggil Jihyo memecah keheningan.

" Hmmm, kenapa chagi?? ", ucap Seokjin tanpa menoleh istrinya.

" Apa kau mengijinkan ku menggantikan posisi Jimin oppa selama dia berbulan madu dengan istrinya?? ", Jihyo.

" Andwae!! Kenapa harus kau yg menggantikan dia?? Toh ada sekretaris dia", ucap Seokjin.

"Sekretaris yg mana?? Sekretarisnya sudah menjadi istrinya oppa", Jihyo memutarkan bola matanya. Seokjin menepikan mobilnya.

" Aku yg akan menggantikannya, kau tak boleh terlalu cape, apa kau tak kasihan dengan aegi?? ", ucap Seokjin sembari mengelus perut Jihyo yg terlihat mulai agak membuncit. Jihyo hanya menggelengkan kepala.

"Mianhae tuan CEO, kau baru menjadi CEO di perusahan appa, lalu pekerjaanmu begitu banyak sampai kau sering lembur dan melupakan istrimu ini, kalau ditambah dengan perusahaan oppa, bisa saja kau bekerja 24 jam tanpa istirahat", ucap Jihyo panjang lebar. Seokjin hanya menghela. Yg dikatakan Jihyo memang ada benarnya, tidak mungkin dia mengurus 2 perusahaan besar seorang diri, dia tak bisa meminta ayahnya karena dia memilih pensiun dan jika dia minta tolong adiknya?? Bahkan dia saat ini akan ke cina untuk mengurus cabang perusahaan yg ada disana.

" Haaah, baiklah, hanya selama Jimin libur saja dan sekarang kita pulang", final Seokjin. Seokjin kembali menyetir lagi.

"Gomawo oppa", ucap Jihyo tersenyum.


⋇⋆✦⋆⋇ 


"Oppa mandilah duluan, akan ku siapkan baju untukmu", ucap Jihyo. Dia mulai membuka lemari pakaian untuk mengambil baju untuk suaminya.

" Bagaimana kalau mandi bersama", ucap Seokjin tepat di telinga Jihyo. Jihyo langsung membalikan badannya. Dia menatap Seokjin dan tersenyum.

"Baiklah, kita mandi bersama--", ucap Jihyo masih tertahan. Mendengar ucapan Jihyo membuat Seokjin langsung berbinar.

"Dalam mimpi", Jihyo mendorong Seokjin ke kamar mandi. Seokjin hanya bisa mendengus dengan ucapan Jihyo.

" Kalau begitu sehabis aku mandi", ucapnya dikamar mandi.

"Aku lelah!! ", ketus Jihyo.

Jihyo merebahkan tubuhnya di ranjang. Hanya butuh beberapa menit untuknya terlelap. Setelah selesai dengan acara membersihkan diri, Seokjin langsung disuguhi pemandangan istrinya yg terlelap dengan wajah damainya. Dia mendekati tubuh sang istri dan membenarkan posisi tidurnya.

" Apa kau juga lelah hari ini Kim junior?? Tumbuhlah dengan baik disana, appa menyayangimu ", Seokjin mengecup perut istrinya lalu menyelimuti nya. Dirinya merebahkan tubuhnya disamping Jihyo dan memeluknya.

" Goodnight chagi, kau selamat hari ini tapi itu tidak untuk besok", lirih Seokjin. Sebelum dia ikut terlelap, dia mencium kening Jihyo dan akhirnya ikut terlelap.

⋇⋆✦⋆⋇ 

07.00 KST

"Oppa bangun", Jihyo mengecupi wajah tampan suaminya. Seokjin merasa terganggu dengan  tindakan Jihyo, dia pun membuka matanya. Seokjin berkedip beberapa kali saat melihat istrinya.

" Chagi, kenapa kau sudah rapi?? Kau mau kemana???",ucap Seokjin dengan suara khas bangun tidur. Jihyo hanya merotasikan bola matanya.

"Hari ini aku akan menggantikan pekerjaan Jimin oppa sementara, sekarang oppa mandilah, semua keperluan oppa sudah aku siapkan.

" Hmmm, sebentar lagi", Seokjin menarik pinggang kecil Jihyo dan memeluknya dari belakang. Jihyo terkejut dengan tindakan Seokjin.

"Jangan sampai kelelahan, jika ada kesulitan aku akan membantumu, aku tidak mau terjadi sesuatu denganmu juga aegi kita", ucap Seokjin sembari mengelus perut istrinya. Jihyo tersenyum mendengar perkataan Seokjin.

"Baiklah, aku dan aegi akan baik-baik saja, aku berjanji kalau aku mengalami kesulitan aku akan bilang pada oppa", Jihyo membalikkan badannya dan memeluk Seokjin.

" Janji?? ",

" Aku berjanji oppa", Jihyo mengecup sekilas bibir Seokjin. (😂bang jin belom gosok gigi, Jihyo dah main nyosor)

"Kenapa hanya satu kecupan?? ",

" Lalu ?? ",

"Kemarilah", Seokjin menarik dagu Jihyo dan mulai mendekatkan bibirnya dengan bibir pink sang istri. Dia menyesap dan melumat bibir yg menurutnya sangat menggoda. Jihyo pun membalas ciuman yg diberikan suaminya. Ciuman itu berlangsung hampir beberapa menit. Mereka menyudahi adegan itu setelah mereka membutuhkan pasokan udara untuk paru-paru mereka.

(Astaga apa yg ku ketik ini😭)

" Apa sebaiknya kita tidak usah ke kantor?? ", tanya Seokjin dengan nada menggoda. Tidak lupa juga dia mengedipkan sebelah matanya. Tingkah Seokjin ini membuat Jihyo membulatkan matanya dan memukul dada suaminya.

"Cepatlah bersiap, nanti kita terlambat", Jihyo beranjak meninggalkan kamar mereka. Seokjin hanya tertawa.

"Chagi apa kau tidak ingin olahraga pagi denganku?? ", ucap Seokjin disela tawanya.

"TIDAK!! Cepatlah mandi atau kita akan terlambat bekerja", teriak Jihyo dari luar kamar mereka.

" Kenapa kau takut terlambat, itu kan perusahaan kita sendiri ", gumam Seokjin.



⋇⋆✦⋆⋇ 



Gyuha Corp.

"Gomawo ", ucap Jihyo saat hendak turun dari mobil. Seokjin menahan tangan Jihyo.

" Hmm, apa kau tak mau mencium suamimu yg sangat tampan ini?? ",

"Kalau oppa cantik maka aku tak akan mau menikah dengan oppa, kemarilah", Jihyo menakup wajah Seokjin dan mencium sekilas bibir suaminya.

"I love you" Ucap Seokjin.

"Terimakasih Tuhan, telah memberikan seorang istri yg benar-benar aku cintai", batin Seokjin.

"Love you too, jangan lupa nanti sore jemput nee", Jihyo langsung keluar dari mobil Seokjin

Kini Jihyo berjalan menuju ruangannya. Jihyo berjalan dengan angkuh, sosok yg sangat lama tidak dia tunjukan. Adik dari seorang Park Jimin ini merupakan sosok yg terkenal menyeramkan jika sudah menyangkut pekerjaan perusahaan keluarga Park.

"Maaf nyonya lift ini khusus CEO perusahaan kami, dan jika anda ingin bertemu dengan bos kami sebaiknya anda datang setelah beliau kembali", ucap seorang petugas keamanan yg menghentikan Jihyo masuk ke dalam lift khusus. Jihyo hanya menatap sinis petugas itu.

"Ahjussi, kau baru bekerja disini??sepertinya kau belum tahu siapa diriku", Jihyo tersenyum miring.

Kim Family'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang