BBQ day🍢🍡🔥🍢🍗
18.00 KST
Jihyo sibuk mempersiapkan bahan-bahan yg akan di masak dalam acara BBQ. Seokjin menyiapkan pemanggang di belakang rumahnya. Rumah Seokjin mempunyai halaman belakang yg cukup luas walaupun rumahnya kecil dengan 2 kamar tidur. Seokjin dan Jihyo enggan dengan rumah besar karena akan m repotkan pikir mereka.
"Jihyo-ya!!", seru Ari yg baru masuk. Seokjin dan Jihyo langsung menoleh.
" Eomma~~", Jihyo langsung berlari dan memeluk Ari. Ari pun langsung membalas pelukan Jihyo.
"Kalian ini seperti tidak pernah ketemu saja", Myungsoo.
"Eomma, sepertinya kau melupakan putramu sendiri", komentar Seokjin.
" Eomma, Hyo sangat merindukan eomma", Jihyo semakin mengeratkan pelukannya pada wanita yg notabene nya adalah ibu mertuanya.
"Aigoo, kau manja sekali hyo-ya", Ari tersenyum dan mengabaikan 2 namja yg hanya memperhatikannya.
" Appa, mau Seokjin peluk?? Sepertinya appa sedang cemburu melihat eomma dan Jihyo ", goda Seokjin sambil sesekali menaik turunkan alisnya.
" Mwo?! Ani, lebih baik segera beri kami cucu, 2 sekaligus , sepertinya itu akan lebih baik", seru Myungsoo.
"MWO?!!", teriak Seokjin dan Jihyo bersamaan. Myungsoo dan Ari hanya tertawa.
" Bukankah itu bagus Hyo, jadi eomma dan appa tidak akan berebut saat ingin menimangnya. Jihyo langsung mengerucutkan bibirnya. Semua tertawa saat Jihyo memasang wajah cemberut, tetapi malah terlihat imut.
"Hyung aku datang dan maaf kalau kalian menunggu lama", seru Taehyung yg tiba-tiba sudah datang dengan Jimin dan seorang yeoja.
"Oppa!! ", seru Jihyo seraya berlari dan langsung menerjang tubuh Jimin dengan pelukan. Jimin pun tak segan membalas pelukannya.
"Apa kau merindukanku adik kecil ??", Jihyo hanya mengangguk. Pandangannya teralihkan pada seorang yeoja di samping Jimin. Jihyo kembali menatap Jimin. "Nuguya?? ",
"Perkenalkan dia Yuna, dan Yuna, perkenalkan ini adikku Jihyo, dan dia suaminya dan mereka orang--", belum selesai Jimin bicara, Ari langsung memotong perkataan Jimin. " Kami orang tua mereka",
"Kemarin aku sudah cerita kan", Jimin tersenyum menatap Yuna.
" Annyeonghaseyo joneun Choi Yuna imnida", Yuna memperkenalkan diri dengan sopan. Ari langsung menarik Yuna ke pelukannya.
"Aigoo, sepertinya aku akan mempunyai putri lagi", Jihyo yg melihatnya langsung cemberut. Semua tertawa melihat wajah cemberut Jihyo.
"Adik kecil kau cemburu??", Jimin.
" Hyo, akhirnya kita senasib", Taehyung tertawa.
"Chagi, sini peluk saja suamimu", Seokjin pun ikut berkomentar.
" Putri Appa, kemarilah, masih ada appa", Myungsoo terkekeh. Jihyo pun langsung berlari dan memeluk Myungsoo.
"Aigoo, putri appa kenapa hmm?? Tidak biasanya kau manja seperti ini. Jihyo dan Seokjin tersenyum penuh arti menatap Myungsoo.
" Kajja kita mulai memasak daging saja appa, Hyo sudah sangat lapar",
Semua orang langsung menyiapkan acara bakar daging itu. Para namja menyiapkan pemanggang dan memanggang. Sementara para yeoja hanya menyiapkan bahan makanan dan selebihnya mengobrol. Semua duduk melingkar di meja yg berada di taman dan mulai memakan hasil masakan mereka diselingi obrolan.
"Eomma, appa, dan semuanya, Hyo punya kabar untuk kalian", semua langsung menatap Jihyo, Seokjin merangkul bahu Jihyo.
" Kabar apa Hyo?? ", tanya Myungsoo yg mewakili pertanyaan semua orang kecuali Seokjin.
"Appa akan menjadi harabeoji, karena saat Jihyo sedang hamil", jawab Seokjin dan Jihyo mengangguk. Semua orang langsung tersenyum bahagia.
" Pantas saja kau manja sekali tadi hyo", Taehyung.
"Selamat ya adik kecil, jaga kesehatanmu dan ponakanku", jimin.
" Selamat atas kehamilannya Jihyo-ya", Yuna
" Appa sangat senang sekali mendengarnya, karena sekarang kau sedang mengandung cucu appa berarti tidak ada penolakan kalian mulai besok harus tinggal di rumah appa ", Myungsoo.
" Appa benar, besok kemasi barang kalian dan tinggallah di rumah kami, tidak ada penolakan", Seokjin sempat ingin protes tetapi dia mengurungkan niatnya dan memilih diam.
"Tapi Hyo nyaman disini eomma ~~", rengek Jihyo
" Tidak Hyo, bagaimana kalau saat kau butuh sesuatu tidak ada yg memberinya??kau hanya berdua di rumah ini, Seokjin bekerja,tidak bisa setiap saat ada untukmu", perkataan Ari membuat Jihyo terpaksa mengangguk dan menurutinya.
"Sudahlah Hyo, oppa yakin itu yg terbaik untukmu", Jimin. Mendengar perkataan Jimin, Jihyo langsung mempoutkan bibirnya. Ingin rasanya Jihyo protes.
" Dan satu kabar lagi", kini giliran semua orang memandang Jimin.
"Mwo? ", Ari. Jimin langsung merangkul Yuna yg duduk di sebelahnya.
" Kami akan menikah 2 bulan lagi", Jimin tersenyum. Yuna hanya menunduk malu.
"Yaakk!! Anak nakal , kau kenapa tidak memberitahu kami, walupun kami bukan orang tua kandungmu tapi kami ini sangat menyayangimu, aish anak nakal, apa kau tidak membutuhkan restu kami", Ari langsung mendekati Jimin dan memukul bahunya mengunakan sendok. Jimin langsung memegang tangan Ari dan mencium punggung tangannya.
"Mianhae eomma, aku juga membutuhkan tidak ingin merepotkan eomma",
"Oppa, apa persiapan pernikahan kalian ada yg kurang?? ", kini Jihyo bicara dengan ekspresi yg sulit di artikan.
" Sudah, kalian tinggal datang ke tempat yg nanti kami kasih tahu", Jimin tersenyum.
"Bagaimana dengan orang tuamu Yuna-ah, ?? ", tanya Myungsoo pada Yuna.
" Mereka merestui kami",
"Apa orangtuamu juga tidak tahu persiapan pernikahan kalian", tanya Jihyo.
" Mereka mengetahuinya dan senang dengan pilihan kami", mendengar ucapan calon kakak iparnya membuat hati Jihyo sedikit sesak.
"Mianhae, aku istirahat dulu oppa, aku capek", tanpa mendengar yg lain Jihyo langsung masuk ke rumah dan mengunci diri di kamar. Hatinya sakit dengan sikap Jimin. Dia seperti tidak dianggap lagi sebagai adiknya.
Semua orang yg melihat kepergian Jihyo langsung kebingungan, kecuali Myungsoo.
"Kita lanjutkan saja makannya, Yuna-ah makan yg banyak nee?? ",
" Kalian lanjutkan makan dulu, aku akan membawakan makanan Jihyo ke dalam", Seokjin langsung membawa makanan Jihyo yg belum tersentuh tadi.
"Jimin-ah,selesai makan appa ingin bicara denganmu, boleh?? ", Jimin hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Family's
Fanfic"Memang kenapa oppa ??terus kenapa oppa melirik Hyo ??Hyo tahu kok kalau Hyo lebih imut daripada oppa",sahut jihyo santai sambil tetap melanjutkan makan. . . . . . "Terserah kalian saja deh",singkat seokjin sambil jalan ke kamarnya. . . . . . "Pfft...