Bus telah berhenti di Akuarium Churaumi Okinawa. Satu persatu kelas 2-B turun dari bus.
"Gak sabar" seru Uemura girang.
Begitu masuk mereka disambut oleh ikan-ikan yang berenang. Terlebih lagi ikan hiu paus yang memanjakan mata.
"Terserah mau pergi kemana tapi sebelum jam 11 harus kembali ke bus" ujar Yuuka.
"Oke~" balas mereka bersamaan.
Mereka pun berpencar. Seperti biasa Miyu berjalan bersama Oda untuk melihat keindahan Akuarium Churaumi Okinawa. Ada juga yang berfoto. Sedangkan Techi hanya melihat-lihat saja.
"Techi" panggil Neru. Techi menatap Neru.
"Mau foto bareng?" melihat wajah memelas Neru, Techi pun mengangguk.
Neru menarik Techi untuk mencari tempat yang bagus. Mereka berfoto di dekat hiu paus. Neru mulai berpose sedangkan Techi hanya tersenyum tipis.
"Satu....Dua.....Tiga"
Cekrek
"Wah bagus juga. Sekali lagi"
Neru mengubah posenya dan Techi mengangkat tangannya membentuk huruf V.
Cekrek
"Yang lebar dong senyumnya" pinta Neru. "Sekali lagi"
Neru mengubah gaya fotonya dan Techi mengangkat tangannya membentuk huruf V dengan memperlihatkan senyuman terbaiknya.
"Makasih Techi"
Neru berlari-lari kecil ke Yone. Techi hanya tersenyum tipis menatap Neru.
Techi kembali melihat-lihat akuarium tapi ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Ah maaf" orang itu tak menjawab. Ia pergi begitu saja.
Techi menatap orang itu curiga. Postur tubuh orang itu pernah ia lihat sebelumnya tapi ia tak ingat dimana.
"Mungkin kebetulan" gumam Techi.
Techi sekarang berada di tempat atraksi lumba-lumba. Semuanya teman-temannya juga telah berada disini.
Tak jarang ia terkagum melihat kehebatan dari lumba-lumba itu. Setelah puas memanjakan mata mereka pun kembali ke bus.
Mereka tidak jadi ke Mihama Town Resort American Village. Sangking asiknya dengan hewan laut, mereka jadi lupa waktu. Oleh karena itu Mihama Town Resort American Village dibatalkan. Sekarang bus yang mereka tumpangi melaju ke Tanjung Manza.
"Ramai sekali" gumam Yuuka begitu mereka tiba di Tanjung Manza.
Satu persatu turun dari bus. Techi yang terakhir kali turun dari bus merasakan sesuatu aneh. Begitu menginjakkan kakinya di tanah ia tak berhenti cemas.
"Techi ayo!" teriak Miyu.
Teman-temannya sudah jauh didepan tapi Techi masih berdiri di dekat bus. Dengan perasaan cemas ia melangkahkan kakinya.
"Kau benar Yuuka. Disini sangat indah" ujar Nijika menatap air laut.
Techi menatap ketinggian tebing yang membuatnya ngeri.
"Jangan bilang kau mau bunuh diri"
Techi mendelik "Kau pikir pikiran ku sependek itu"
"Bisa saja kan. Apalagi Miyu udah pacaran dengan Dani mungkin saja kau berniat mengakhiri hidupmu" sindir Neru dengan sedikit candaan.
Techi mendengus kesal. Ia tak tahu kenapa Neru harus membahas Miyu disaat hatinya sudah mau menerima kenyataan.
"Hei Techi. Kau mau pergi kemana?"
"Kemana saja. Yang penting tidak di dekatmu"
Neru mendelik "Segitunya" gumam Neru.
Neru menatap ke bawah "Apa kita akan mati jika jatuh dari sini?"
"Tentu saja"
"Ah Risa kau mengagetkan ku" kaget Neru. Risa terkekeh kecil.
"Yuipon mana?"
"Tuh sama Zuumin" balas Risa sambil menunjuk keberadaan Kobayashi dengan kepalanya.
"Kau sendiri tak bersama Techi?"
"Tadinya. Tapi sekarang ia entah kemana" dengus Neru.
Risa terkekeh "Aku tak menyangka kau berhasil meluluhkannya" ucap Risa tak percaya.
Neru tersenyum tipis "Aku pun juga tak percaya" gumamnya yang masih di dengar Risa.
"Aku ke tempat Akanen dulu" Neru mengangguk.
***
"Apa-apaan dia. Kenapa malah membahas masa lalu" gerutu Techi.
Bruk
"Ah maaf" Techi menatap orang itu. Orang yang tak sengaja ia tabrak di Akuarium Churaumi Okinawa. Lagi-lagi orang itu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.
"Apa ini kebetulan" gumam Techi tak yakin.
Techi mengangkat bahunya acuh. Ia kembali melangkahkan kakinya. Tapi tiba-tiba saja ia berhenti.
"Orang itu"
Techi berlari dengan cepat dan tidak memperdulikan gerutuan orang-orang yang ia tabrak.
"Dimana dia?"
Techi menatap ke segala arah tapi tak menemukan orang itu. Tatapannya berhenti pada Neru. Lalu tak jauh dari Neru ada seseorang yang ia tabrak tadi. Begitu ia memperhatikan apa yang ada ditangan orang itu, kecemasannya bertambah.
"Sial"
Techi mempercepat larinya. Ditatapnya orang itu yang sudah dekat dengan Neru.
"NERU" Neru menatap Techi tapi tiba-tiba saja tangannya di tarik Techi hingga ia tersungkur di tanah.
Neru menutup mulutnya saat seseorang menancapkan pisau di perut Techi. Tidak hanya Neru saja semua yang ada disana juga kaget. Orang itu juga kaget, karena ia telah salah sasaran.
"Techi" pekik teman-teman sekelasnya.
Orang itu ingin melarikan diri tapi tak jadi karena Risa dan Manaka sudah menghadangnya.
"Lepaskan aku" bentaknya. Baik Risa maupun Manaka tak mendengarkannya. Mereka semakin mengeratkan pegang.
"Techi" lirih Neru sambil meletakkan kepala Techi di pahanya.
Techi memberikan senyum terbaiknya. Lalu matanya terpejam.
"Cepat bawa Techi kerumah sakit" ujar Yone. Akane, Yuuka, Nijika, Neru dan Oda langsung membopong Techi.
"Kalian duluan saja. Kami akan menyusul kalian setelah mengurus dia"
Mereka mengangguk dan langsung ke bus. Tapi Miyu berhenti didepan orang itu. Ia menampar pipi orang itu.
"Jika terjadi sesuatu dengan Techi maka kau akan menerima akibatnya Kana" marah Miyu. Kana hanya diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi
Fanfiction"Maaf tapi sudah ada seseorang yang mengisi hatiku" Hirate Yurina, gadis dengan sejuta misteri yang mampu membuat orang terpesona. Jawabannya yang singkat membuat ia semakin membuat orang-orang penasaran dengannya. Hirate juga jarang mengekpresikan...