10 tahun kemudian
Sepuluh tahun telah berlalu. Neru merasakan kehilangan separuh jiwanya. Ditambah tidak yang tahu siapa yang menyuruh pembunuh bayaran itu untuk membunuh Techi. Sedangkan Nyonya Yamaguchi, ia telah meninggal dunia karena sudah waktunya.
"Aku sendiri juga kaget mereka semua saling berpasangan. Padahal kita semua satu kelas dan mengejutkan jodoh mereka sekelas juga. Ya kecuali Yone sih. Yone menikah dengan seorang peneliti sama sepertinya. Aku yakin rumah mereka pasti dipenuhi dengan bahan-bahan kimia" Neru terkekeh pelan. Lalu ia menatap wajah pucat gadis yang sedang terbaring itu. Matanya tidak menunjukkan kapan akan terbuka.
"Sepuluh tahun bukan waktu yang lama ya Techi" mulut Neru bergetar. Ia mencoba untuk air matanya tidak keluar.
Neru membelai rambut pendek Techi "Aku akan tetap menunggumu Techi. Bahkan sampai seratus tahu sekali pun" sedetik kemudian Neru terkekeh geli.
"Aku mengatakannya lagi ya. Padahal waktu itu aku telah meralatnya"
"Nee Techi. Kau akan bangun kan?" Neru menatap Techi penuh harap. "Tentu saja kau akan bangun. Kau tidak mungkin meninggalkan ku" lanjut Neru sambil tersenyum.
"Aku pergi sebentar ya" Neru mencium kening Techi agak lama. Setelah itu ia tersenyum dan meninggalkan Techi.
"Hai Risa, Yuipon" sapa Neru kepada Risa dan Kobayashi yang juga berada di kantin rumah sakit.
"Hai Runrun" sapa Neru kepada anak kecil yang baru berusia 5 tahun. Neru berjongkok menatap Hikaru. Dialah Morita Hikaru. Anak dari Risa dan Kobayashi.
Hikaru memeluk Neru "Tante Neru" riangnya.
"Ih Runrun kamu gak boleh peluk Tante Neru" kesal anak kecil yang berumur sama dengan Hikaru. Yamasaki Ten. Anak dari pasangan Yuuka dan Akane.
"Kamu apaan sih Ten. Suka aku dong" ujar Hikaru yang juga kesal dengan Ten. Pasalnya Ten sering kali mengganggunya.
Dengan kasar Ten melepaskan pelukan Hikaru.
"Kamu gak boleh peluk Tante Neru. Aku aja yang boleh" ujar Ten sambil memeluk Neru.
"Mama Ten jahat" adu Hikaru ke Kobayashi.
Orang tuanya malah tertawa melihat tingkah anak mereka.
"Ten kamu gak boleh gitu sama Runrun" tegur Yuuka.
"Iya iya"
"Mama" cicit seorang anak kecil yang berusia sama dengan Ten dan Hikaru.
Neru baru sadar dia tidak sendiri ke rumah sakit. Teman-temannya menatap bingung anak kecil yang memanggil Neru mama.
"Iya sayang. Kamu mau apa?" gadis kecil itu menggeleng. Neru melepaskan pelukan Ten dan menggendong gadis kecil itu.
"Neru dia.."
"Oh iya. Kenalin Fujiyoshi Karin. Anak angkat aku" ujar Neru memperkenalkan Karin. Karin tidak mau menatap orang asing didepannya.
"Anak angkat" Neru mengangguk cepat.
Neru menurunkan Karin "Karin sayang. Kamu main sama Ten dan Runrun ya" Karin menggeleng cepat. "Aku gak mau"
"Kenapa?" lagi-lagi Karin menggeleng memeluk Neru. Ten menepuk pundak Karin.
"Kamu mau main sama kami" ajak Ten. Karin menatap Ten lalu tatapan beralih ke Hikaru yang memberikan senyum ramahnya.
"Aku..."
"Ayo" Hikaru menjulurkan tangannya. Karin menatap Hikaru ragu. Lalu tatapannya beralih ke Neru. Neru memberikan Karin senyum meyakinkan lalu ia mengangguk. Dengan ragu Karin menerima uluran tangan Hikaru. Ia mulai berjalan mengikuti Hikaru dan Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi
Fanfiction"Maaf tapi sudah ada seseorang yang mengisi hatiku" Hirate Yurina, gadis dengan sejuta misteri yang mampu membuat orang terpesona. Jawabannya yang singkat membuat ia semakin membuat orang-orang penasaran dengannya. Hirate juga jarang mengekpresikan...