- Terungkap (2) -

231 22 0
                                    

"MARK LEE!"
"Mark? Ke-kenapa ia menyuruh jin hyung dan soobin mem-membunuh taeyong hyung?" -jeongin
"Jangan memutus rekaman itu! Tae putar kembali"

Taehyung melakukan perintah yoongi dan rekaman kembali berputar.

#Dalam rekaman!

"Hai taeyong hyung!"
"Mark? Kenapa kau kemari? Apa tidak cukup kau menyiksa jimin!?"
"Hm? Jimin? Siapa itu?"
"Mark! Kenapa kau menjadi seperti ini!? Jimin ia kakamu kan?"
"Hahahaha kau mengatakan apa hyung? Kakak? Aku sama sekali tidak memiliki saudara"
"Mark jangan bercanda! Jimin hyung-"
"AKU ANAK TUNGGAL HYUNG!"

Hening beberapa saat lalu taeyong memulai percakapan kembali.

"Hah!? Apa maksudmu!? Dia kakak kandung mu!"
"Dulu"

Suara mark menjadi sendu lalu mengatakan hal yang membuat taeyong langsung menampar mark.

"Sekarang sudah mati"

PLAK!

"KENAPA KAU MENGATAKAN ITU MARK! JIMIN MASIH BAIK BAIK SAJA!"
"BAGIKU IA MATI! TIDAK ADA LAGI!"
"Mark! Sadarlah! Ia hyungmu!"
"AKU ANAK TUNGGAL!"
"Ia masih hidup mark. Ia sekarang menjadi keluarga kim! Karena mu"
"Aku tidak peduli"

Beberapa saat kembali hening lalu mark kembali berbicara. Kali ini tanpa amarah dan terdengar sendu.

"Ia merebut orang tua ku, ia merebut appa. Karena ia, appa meninggalkan eomma yang sudah sakit. Sebulan kemudian eomma tiada hiks eo-eomma mengatakan padaku untuk pergi menjauh dari seoul. Dan hiks dan jimin hyu- hiks ia menikmati dunia dengan mudah. Hiks appa tidak memikirkan aku dan eomma.."
"Mark bagaimanapun appa dan jimin, mereka tetap ayah dan hyungmu"
"Saat aku bertemu denganmu hyung, dan tae-ngie hyung. Aku merasakan kembali bagaimana aku dulu. Walaupun saat bertemu dengan appa dan Jimin hyu- dirumah hyung, aku berpura pura merindukan mereka. Bahkan appa sama sekali tidak senang melihat ku hyung. Hanya kau yang mengerti hyung. Hanya kau yang mengetahui masa lalu ku"
"Tapi bagaimana pun juga kau harus memaafkan mereka"
"Memaafkan mereka? Cih! Tidak akan"
"Mark ayolah"
"SUDAH HYUNG! TIDAK BERGUNA BERBICARA PADAMU!"

Suara mark meninggi lalu terdengar suara hentakan sepatu. Semakin menjauh. Dan di rekaman terdengar suara taeyong pelan.

"Mark, kenapa kau tidak memaafkan appa dan jimin. Kau tidak mengerti mengapa mereka meninggalkan mu dan eomma mu. Itu, karena eomma mu yang meminta. Aku tau mark, eomma mu sudah sakit dan hidup tidak lama lagi. Ia meminta agar appa mu meninggalkannya. Tapi karena hanya jimin yang appa ajak, kau hanya mendengar sedikit. Dan kau mark, langsung mengambil keputusan seperti itu."

Terdengar helaan nafas taeyong dan akhirnya taeyong berbicara kembali.

"Jimin, kau tetap adik hyung. Kalian semua adik ku. Kurasa sudah, Ada bangtan, txt dan mark. Siapa lagi yang terlupakan?"

#Dalam rekaman (off)

"Stop!"

Rekaman itu berhenti dan mereka semua memandang jimin yang tadi berteriak untuk menghentikan rekaman tersebut. Mereka melihat jimin sudah terisak. Dan entah mengapa taehyung langsung memeluk jimin. Beberapa saat hening lalu jin berucap.

"Itu rekaman seminggu sebelum taeyong hyung tiada. Dan satu minggu itu, aku dan soobin selalu mencoba melukai taeyong hyung. Karena-"
"Kami di ancam oleh mark hyung. Ia mengatakan akan menghancurkan bangtan dan txt. Jadi kami berfikir agar pertemanan itu tidak terpecah. Ka-kami menerima penawaran mark hyu-hyung"
"Kami tau kami salah. Mianhae"

Hanya kata itu membuat mereka semua termenung. Akhirnya mereka saling menguatkan.

*******

Yeay keungkap!
Mian, ini pendek hehe
Mian typo!
Bye!
Happy reading 🌈

Truth  || Taemin {REVISI} [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang