'tringg tringg'
Setelah bel pulang berbunyi seluruh siswa Osan School keluar dari kelasnya. Ralat. Keuar dari sekolahnya untuk pulang kerumah, sebelum keesokannya kembali ke sekolah tersebut. Hal itu juga dilakukan oleh jimin dan jungkook. Namun mereka tidak pulang kerumah mereka. Melainkan kerumah sakit. Tiba tiba saja saat istirahat tadi, jimin mimisan lalu pingsan. Pihak sekolah dan jungkook membawa jimin menuju rumah sakit terdekat.
"Jim hyung. Bangunlah. Ppali"
Jungkook menggengam tangan kanan jimin dan terus berusaha membangunkan jimin.
'brakk!'
Tuan dan nyonya kim mendatangi ruangan jimin tanpa permisi dan langsung mendobrak pintu dengan kasar. Jungkook yang sedang terisak dan fokus pada jimin refleks berdiri. Ia memandang tuan dan nyonya kim yang sudah berada di depannya.
"Ada apa jung?"
"E-eoh? Itu appa"Jungkook memang memanggil tuan dan nyonya kim menggunakan panggilan appa dan eomma. Jungkook sejak kecil tidak pernah mendapatkan perhatian seperti ini. Ditambah tuan dan nyonya Jeon sangat gila akan pekerjaan. Sampai mereka melupakan anak tunggal mereka. Kini jungkook tinggal bersama hoseok.
"Ada apa jung?"
"Tadi jimin hyung mendadak pingsan saat istirahat. Ditambah tadi sempat mimisan"
"Terimakasih jung. Kalau tidak ada kau-"
"Dimana taehyung?"Ucapan nyonya kim terpotong dengan suara tegas tuan kim.
"Molla appa"
"Yeobo aku akan coba menghubungi taehyung. Sebentar"Nyonya kim menuju balkon dan menelfon taehyung. Tuan dan jungkook masih setia menunggu jimin terbangun.
Di sisi lain~
#Gedung 33
"Apa benar kita kemari tae?"
Mendengar perkataan yoongi, taehyung berhenti sejenak dan melihat sekelilingnya. Kini mereka berada di gedung itu lagi. Gedung tempat kejadian lalu itu terjadi. Mereka masih berada di halaman parkir yang sudah terutupi ilalang tinggi.
"Molla hyung, aku merasakan beomgyu pasti disini"
"Kau yakin?"
"Nde hyung. Kajja kita cari!"Dan benar saja baru 10 menit akan melangkahkan kaki ke dalam gedung tersebut mereka mencium bau amis darah dan melihat seseorang berpakaian serba hitam berlari menghindar dari mereka.
"Hyung! Ppali!"
Mereka mengejar orang tersebut hingga ke arah belakang gedung. Orang tersebut melompat keluar gedung, namun hanya taehyung yang mengejar. Yoongi membangunkan beomgyu. Karena sesampainya di gedung belakang, mereka menemukan beomgyu pingsan dan luka di belakang kepalanya hingga mengeluarkan darah. Yoongi menyuruh taehyung mengejar orang tersebut.
#Rumah sakit
"Appa, eomma, dimana taehyung?"
"Tenanglah jim, ia baik baik saja"Jimin sudah terbangun dari tidur sementaranya dan langsung menanyakan taehyung.
"Eomma, apa kata taehyung?"
'Bagaimana aku menjawabnya jungkook? Ia sama sekali tidak menjawab teleponnya' batin nyonya kim.
"Ia sedang dirumah bersama beomgyu, dan yoongi"
"Syukurlah. Mimpi itu tidak terjadi"Suara jimin memelan di akhir. Namun itu terdengar oleh jungkook. Ia memandang penasaran ke arah jimin yang sudah terbaring lemah.
"Sayang, appa akan mengurus administrasi terlebih dahulu"
"Eomma akan membelikan kalian beberapa makanan. Jungkook, tolong jaga jimin"
"Nde appa eomma"Tuan dan nyonya kim keluar dari ruangan. Baru saja pintu tertutup dan jimin menghela nafas lega, tiba tiba jungkook membuatnya tidak dapat beristirahat.
"Hyung, mimpi apa itu?"
'aish, tidak bisa diam' batin jimin.
"Hyung, ceritakan padaku! Kajja"
"Baiklah kook"Jimin terduduk dan menyandarkan tubuhnya pada dinding ruangan tersebut.
"Begini.."
"Hm?"
"Diamlah"Jungkook duduk disamping ranjang jimin dan menatap jimin dengan mata bulatnya.
"Kemarin aku bermimpi, aneh sekali kook. Ku kira masalah sudah menghilang. Tapi masih saja terjadi"
"Apa itu hyung?"
"Aku melihat kejadian mengerikan kook. Aku melihat yoongi hyung, beomgyu, dan taehyung terluka. Digedung saat itu-"
"Gedung 33?"
"Iya kook. Dan janji yang pernah kita teriakan waktu itu. Menghilang"
"Janji yang-?"
"Jika satu terluka maka lainnya akan membantu. Entah sebenarnya dia suka atau tidak"
"Jadi siapa yang melanggarnya hyung?"
"Kita semua"
"Eh?"
"Iya kook, keegoisan saat itu sangat kuat. Kita semua memikirkan kita sendiri. Tanpa sekalipun niat membantu satu sama lain"
"Kita semua? Bangtan dan txt? Atau-"
"Iya, bangtan, dan txt. Kita ber-12 berada disana. Entah melakukan apa. Tapi dalam mimpiku, kita semua dipenuhi darah dan luka. Kita memikirkan diri kita sendiri. Bahkan entah, saat itu aku sendiri memikirkan bagaimana cara menyelamatkan diri sendiri"
"Itu bukan kita"
"Aku juga bingung kook. Tidak seperti biasa. Saat semua mengurus luka mereka, tiba tiba.. Ta-Taeyong hyung datang"
"MWO!?"Jungkook berdiri dan menatap jimin yang masih menunduk.
"Tidak mungkin hyung"
"A-aku juga tidak mengerti kook"Jungkook menunduk lalu memeluk jimin dari samping. Jimin bersandar pada dada jungkook dan terisak kecil. Jungkook mengusap rambut jimin.
"Hyung sudahlah, itu hanya mimpi. Aku tau, kita semua sangat menyayangi taeyong hyung, dan ia? Pergi begitu saja"
Jungkook tersenyum miris lalu melanjutkan perkataannya.
"Ia sudah tenang disana hyung. Dan ya, bagaimana mimpi itu selanjutnya?"
Jungkook mendorong pelan tubuh jimin. Setelah mereka terlepas, jimin mendongakkan kepalanya dan melihat jungkook.
"Tidak ada-"
"MWO!?"
"Eh? Bisakah kau tidak berteriak!?"
"Apa kata hyung!? Tidak ada? Maksudnya tiada!?"Jimin memandang lain arah dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Dengarkan dulu"
"Hm apa?"
"Maksudnya, mimpi itu terputus begitu saja"
"Padahal aku penasaran hyung"Jungkook kembali duduk. Dan mereka membahas seputar masalah remaja(?) mereka.
******
Malam minggu up dungks😗
Makin gak masuk akal ya?
Dimasukkin aja, dipahamin
Sebenarnya mau aku ubah judulnya, sekarang kan
'promise | taemin | brothership' jadi,
'Truth | taemin' gimana?
Masuk akal gak:)
Komen ya!
Jangan lupa vote!
Borahae💜
Happy reading🌈
Mian typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth || Taemin {REVISI} [✓]
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Perjalanan persaudaraan Kim Taehyung dan Kim Jimin. Membongkar perlahan satu persatu kebenaran. Akankah semua kebenaran tersebut diketahui keduanya? Publish : 14 April 2021 End : 8 Mei 2021 Extra part end : - Jadwal update :...