"Bosan!" keluh Rosetta.
Hari ini Rosetta mendapatkan jatah liburnya. Namun, hal tersebut malah membuatnya jenuh dan tak tahu harus melakukan apa.
Ia pun memutuskan untuk pergi ke minimarket dan membeli beberapa cemilan. Harapannya agar rasa jenuh yang mendera dapat berkurang.
Rosetta mengambil dompetnya, lalu keluar dari kosan.
"Selamat siang," sapa Ranggana yang langsung menghampiri Rosetta.
"Eh, Bapak? Ngapain di sini?" tanya Rosetta.
"Mau ngajak kamu jalan, aku tahu kamu pasti merasa bosan, kan? Lagipula mana tahu kamu daerah sekitar Bandung, selama ini cuma kerja balik kerja, gitu aja terus," terang Ranggana.
"He he ...," Rosetta terkekeh. "Bapak tahu aja, deh."
"Vio, bisa enggak kalau gak usah panggil Bapak? Ini kan bukan tempat kerja," pinta Ranggana.
"Wah, enggak enak, Pak. Udah kebiasaan juga," kata Rosetta.
"Ya, makanya, dibiasain. Coba panggil Rangga aja." Pria itu tersenyum.
"Memangnya enggak apa-apa, nih?" tanya Rosetta ragu.
"Ya, enggak apa-apalah!" Ranggana meyakinkan.
Dari arah lain, Teora berjalan menuju ke arah kosannya bersama beberapa temannya. Ia melihat Rosetta tengah mengobrol dengan pria yang waktu itu duduk bersamanya di cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERUANG KUTUB ✔
Fanfiction[Roseanne Lokal Series] Mimpi apa aku bisa punya tetangga dingin banget, ditanya jawab seperlunya. Senyum aja enggak pernah, ngeselin sumpah! - Viorella Rosetta. Kenapa harus cewek cerewet itu, sih? Ini semua gara-gara Juan yang malah pindah cari ko...