15. Wanita Itu Lagi

547 149 28
                                    

Rosetta terbangun di sela waktu tidurnya. Ia terduduk dengan posisi kaki menyilang. Bibirnya mengerecut dan sesekali mengumpat karena kesal. Wanita itu terbangun oleh mimpi yang menurutnya sangat menyebalkan.

Entah kenapa walau hanya sebuah mimpi, susana hatinya langsung berubah. Rasa kantuknya pun seketika hilang begitu saja. Padahal esok ia harus kembali bekerja.

"Huh, nyebelin! Kenapa juga malah mimpi Mas Teo kencan sama si Mbak nyebelin itu, sih?" gerutunya.

Ya, Rosetta memimpikan Teora yang tengah pergi berkencan dengan wanita yang membuatnya putus dengan Ranggana. Wanita itu menyebalkan, entah di kehidupan nyata ataupun dalam bunga tidur Rosetta.

Karena ia kebingungan harus melakukan apa disaat rasa kantuknya telah hilang, Rosetta pun memilih untuk meraih ponselnya untuk sekedar mengecek akun sosial media yang ia miliki.
Tak berapa lama, sebuah pesan masuk ke ponsel wanita itu. Rosetta pun langsung membukanya.

Mas Teo

Kenapa belum tidur?

Rosetta awalnya keheranan, kenapa bisa pria itu tahu bahwa dirinya tengah terbangun di jam seperti sekarang ini.

Kebangun gara-gara mimpi.
Mas kok belum tidur?

Mas Teo

Belum ngantuk, tadi kamu like postingan aku.
Jadi aku langsung chat aja.
Memangnya mimpiin apa? Mimpiin aku? :)

Rosetta langsung berdecak, pria ini kenapa bisa tahu segalanya?

Enggak, kok.
Cuma mimpi buruk aja, sampai akhirnya
ngantuknya ilang, he ....

Mas Teo

Mau aku temenin chat sampai
ngantuknya datang lagi?

Kali ini Rosetta tersenyum lebar membaca balasan dari Teora.

Boleh, Mas.
Tapi emangnya gak ganggu?
Siapa tahu lagi chat sama
cewek gitu, he he ..

Mas Teo

Kan emang lagi chat sama cewek.
Ini sama kamu, kan?

Kalau dipikir-pikir memang benar, sih. Cuma maksud Rosetta itu bukan seperti itu. Siapa tahu jam segini Teora belum tidur gara-gara dia sedang berbalas pesan dengan wanita incarannya.
Dasar tidak peka! Atau ... memang Rosetta yang terlalu berpikir yang lain-lain?
Ah, entahlah!

Mereka pun saling berbalas pesan sampai pukul tiga dini hari. Setelah itu, keduanya memutuskan untuk mengistirahatkan diri mereka karena harus kembali bangun untuk bersiap bekerja dalam beberapa jam lagi.

Pukul 10.00

Rosetta tengah memeriksa beberapa kosmetik yang baru saja datang bersama bawahannya. Gina memintanya untuk memastikan bahwa pesanannya tidak ada yang kurang sehingga Rosetta langsung turun tangan mengeceknya.

"Bu, semuanya lengkap." Bawahan Rosetta menyerahkan secarik kertas kepada Rosetta.

"Ah, iya. Makasih, ya, Del. Kamu bisa beresin ini ke gudang, kalau di depan ada yang kosong, segera kamu isi saja. Biar saya yang buat laporan ke Bu Gina," kata Rosetta.

BERUANG KUTUB ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang