PART 02

4.3K 375 41
                                    

New Hope Club - Know Me Too Well.

"Bright liatin lo tuh!"

"Lalu?" Win menoleh pada Day.

"Ya, gue cemburu!" Day berdecak pelan, dia memukul kepala Win. Hal yang biasa ia lakukan saat mereka kecil, katanya biar dapat kesempatan buat megang kepala laki-laki itu.

"Jujur banget, ya?" tanya Win, dia terkekeh sebentar.

Jia merangkul dua laki-laki itu, membuat Win dan Day berdecak sebal.

"Lo udah punya pacar. Jaga mata, jaga hati!"

"Nggak sekalian jaga ginjal, jaga paru paru? Inget gue udah putus."

Jia tersenyum kecil, dia menggelengkan kepalanya. Sedikit mengingat perjuangan Win untuk mendapatkan mantannya satu tahun yang lalu.

"Liat tuh, ada Alex. Ganteng banget dia, 'kan?" tanya Jia, mereka berdua mengikuti arah pandang Jia. "Tau gak dia siapa?"

Win dan Day mengedikan bahu. "Siapa?"

"Alex, seangkatan gue. Kelas 12 MIPA 2."

Win mengerutkan keningnya, masih tidak mengerti. Setelah dua tahun menginjakan kakinya di SMA ini, ia sama sekali tidak pernah melihat laki-laki itu. Begitupula dengan Day, dia tidak tau apa-apa selain laki-laki disampingnya.

"Alex?"

"Ehm, dia pindahan dari SMA sebelah. Lo juga bertanya-tanya, kan? Bentar gue jelasin. Dia itu sepupu mantan lo, makanya sedikit mirip. Tapi, ya begitulah. Mereka kurang akur dan sering bertengkar. Istilahnya mereka bermusuhan," jelas Jia.

"Deketin dia!" suruh Day tanpa basa-basi.

"Nyuruh gue, apa nyuruh Win sih? Nggak jelas banget!"

"Nyuruh lo lah, Win mah sama gue aja." Dia melipat tangannya.

"Emangnya Win-nya mau sama situ-

"Gue bakal cari dukun!" ujarnya, dia menoleh untuk melihat Win.

"Cinta ditolak, dukun bertindak itu namanya!" Jia mendesah pelan. "Cinta kok maksain!"

"Itu namanya usaha, Kak."

"Gue bukan kakak lo! Adik gue cuma Win, ya?"

"Kakak ipar maksudnya! Hehe!"

"Kakak lo cuma Bright, cuma Bright dan Marc tentunya!" Jia tersenyum sinis. "Suka kok sama pacar Kakaknya!"

"Suka-suka gue dong, hati-hati gue."

"Ngomongnya kok nyolot banget!." Jia mengibaskan rambutnya. "Untung Win nggak suka sama lo!"

****

Win berdehem pelan saat pandangannya dengan Bright bertemu. Dia bisa melihat mantan pacarnya yang berbaris di ujung sana. Laki-laki itu seperti mencuri-curi pandang darinya.

Win berdecak pelan, lebih memilih mendengarkan pengumuman.

"Kalo masih suka jangan ditahan, nanti sakit loh!"

****

Win duduk di kantin, tangannya membawa sepiring nasi goreng. Jika biasanya Ibunya akan memasakannya tiap pagi untuk bekal makan siang, katanya juga biar hemat dan sehat. Namun, untuk kali ini tidak, mengingat dari jam lima pagi Ibunya sudah berangkat bekerja hingga tidak sempat membuatkannya bekal.

"Tumben ke kantin." Bright berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah Win. Dia melipat tangannya. "Oh, gue baru tau. Apa jangan jangan Pria itu sudah-

Bright menggantungkan ucapannya, dia menarik kasar dagu Win.

MANTAN? [brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang