Part 18 - One Sided Love

321 42 29
                                    

---•----•°•----•---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..---•----•°•----•---..
/Tw : kata kasar, merokok, club malam./


Flashback.
Malam hari,
Hari yang sama dengan hari dimana Seulgi menemukan buku Vantae.

Kang Seulgi menutup MacBooknya dengan cepat saat berhasil menyelesaikan satu tugas presentasi sejarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kang Seulgi menutup MacBooknya dengan cepat saat berhasil menyelesaikan satu tugas presentasi sejarah. Deadline memang masih sangat lama, sekitar 2 minggu lagi, tetapi ia memutuskan mengerjakannya hari ini. Bukanya ia terlalu rajin, tetapi ia tengah berharap dengan begitu akan membantunya menghilangkan sesuatu yang kini amat menganggu pikiranya.

Ini sudah larut malam, dan ia sama sekali tak merasakan kantuk. Pikiranya melayang ke peristiwa siang tadi yang membuat sesuatu didalam hatinya merasakan rasa aneh yang membuatnya tak tenang.

Ia Lalu merentangkan diri diatas kasur. Terdiam hanya menatapi langit langit kamar. Sampai terdengar suara dering dari ponselnya.

Ada pesan masuk.

Dan itu dari dia.

Dia yang menganggu pikiranya sejak tadi.




Lim Jaebeom.




Seulgi berfikir dia sudah gila, hanya karena membaca namanya dari layar ponsel saja membuat hati menjadi cenat cenut tanpa alasan yang jelas.

Dengan cepat Seulgi mencengkram hodienya dibagian dada erat erat, tepat dibagian yang kini sedang berdetak tak berirama.

"Hey hey hey, kau bisa tenang sedikit?"

"Sialan." Gumamnya sambil memejakan mata.

"Tapi kenapa dia tiba tiba mengirim pesan malam malam begini? Jangan jangan...." Ia lalu membuka matanya cepat cepat dan duduk dengan tegap. Menghela nafas sebelum kembali membuka ponselnya.

Hanya menyalakan sekilas, memastikan ia tak salah lihat, dan benar ada nama Jaebeom disana, ia lalu menguncinya lagi. Melompat dari atas kasur dan berlari ke lantai bawah mencari Ayahnya. Entahlah, dia hanya terlalu riang hingga alam bawah sadarnya menggerakan badanya berlarian didalam rumah.

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang