Part 6 - Hi, Mom.

484 81 16
                                    

-----*-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----*-----

Hari Sabtu ini cuaca cukup mendung.

Ahh..

Seulgi tidak suka hujan, lebih tepatnya dia malas saja kalau harus ribet memakai payung saat keluar ruangan. Bukankah orang lain juga seperti itu ?

Hari ini ia tak langsung pulang ke rumahnya di Gangnam, dia sengaja meminta Supir Yoon untuk membelokkan kemudinya berlawanan, ke arah Rumah Sakit Seoul.

Dia ingin menemui seseorang disana..

Seseorang yang selama 5 tahun terakhir hanya bisa dilihatnya dari layar ponsel, yang suaranya hanya bisa ia dengar dari speaker ponselnya.

Seseorang yang bahkan tak pernah sekalipun sempat mengunjunginya ke Kanada karena terlalu sibuk, Seulgi tidak paham, entah sibuk apa.

Mungkin sibuk berbahagia dengan keluarga barunya?



Seulgi ingin menemui ibu.



Seulgi rindu ibu nya...
Biasanya dia juga rindu, dan tinggal menelfonnya. Tapi hari ini entah kenapa, dia sangat rindu...



Berkali lipat lebih rindu, dari biasanya.



Sejak ia berumur 4 tahun, ayah dan ibunya telah memutuskan untuk berpisah. Itu karena mereka tak pernah sekalipun saling mencintai, pernikahan mereka tak lebih hanyalah sebatas menebus perjanjian perjodohan bisnis antara keluarga keduanya. Hingga membuat pernikahan itu hanya bertahan setengah dekade.

Sekitar 4 tahun kemudian ibu Seulgi lalu menemukan cintanya yang sesungguhnya dan membangun rumah tangga yang baru.

Sedangkan ayahnya...... masih sendiri hingga saat ini.

Terkadang Seulgi berharap ayahnya juga bisa menemukan cinta sejatinya, dan berbahagia bersama.



Tapi dia pernah bilang.



"Asal ada Seulgi yang cantik disini... itu sudah sangat cukup untuk ayah."



Meskipun begitu Seulgi kecil tak pernah sekalipun merasa sedih karena kekurangan kasih sayang.

Dulu, hampir setiap hari, dia selalu menemani ibunya bekerja di rumah sakit, bahkan sampai pasien pasien dan para pegawai hafal mengenalinya. Lalu malamnya, ia akan pulang kerumah bermain bersama ayah, kakek, dan nenek.

Saat itu, menurutnya sangat menyenangkan. Dia masih terlalu kecil untuk mengerti kenapa harus seperti itu.

Kenapa harus ibu dan ayah tidak bersama?

Hingga Seulgi tumbuh besar, dia jadi semakin terbiasa, dan memaklumi kenyataan atas kehidupannya.

Selain itu, hal yang membuatnya bahagia adalah kakek dan nenek, mereka sangat amat menyayanginya. Karena itulah saat kakek dan nenek memutuskan kembali ke rumahnya di Kanada untuk melanjutkan bisnisnya disana, ia sampai menangis berhari hari hingga membuatnya merengek untuk ikut pindah ke Kanada.

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang