Part 4 - Old and New Friend

531 82 13
                                    

-----*-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----*-----

Kang Seulgi melemparkan tas nya kasar setelah masuk kedalam rumah. Ia berakhir di ruang tengah dan menyandarkan dirinya di sofa depan jendela yang menghadap taman luas didepanya.

So, tired.

Tak beberapa lama ia hanya diam melamun diatas sofa, seorang pengurus rumah tangga dengan usia sekitar akhir 40an lantas mendekatinya, Seulgi biasa memanggilnya Bibi Cheon.

"Nona, mereka sudah menunggu di ruangan atas" katanya dengan lembut.

"Ah, jinjayo?" Senyum Seulgi merekah seketika, ia segera meraih box pizza yang tadi diletakkan di meja dekatnya oleh Supir Yoon, sebelum pulang dia memang sudah menyempatkan diri mampir membeli camilan agak-berat itu untuk dimakan bersama teman temannya.

Setelah menaiki tangga menuju lantai atas, Seulgi segera membuka pintu ketika mendengar suara tawa Son Wendy salah satu sahabatnya sejak kecil.

Bukankah temannya ini benar benar hebat? ketawanya itu sangat kencang sampai mencuat keluar ruangan, yang bahkan pintunya itu terbuat dari kayu oak cukup tebal.

Saat ia masuk, semua orang diruangan itu pun menengok kepadanya bersamaan.

"HELOOO !!! URI TALENTED QUEEEENNN !!!" Wendy memekik seketika dan membuka kedua lenganya untuk menyambut kedatangan sahabatnya. Dia berdiri dan mendekati Seulgi yang terlihat heboh dengan menenteng pizanya.

"Yak berisik! Son Wendy, ketawamu tuh sampai terdengar dari pintu gerbang, kau tau?" kata Seulgi melebih lebihkan, setelahnya ia tersenyum menyambut pelukan Wendy. Sedang Wendy tak peduli, ia lalu tertawa ceria memeluk Seulgi dengan gemas dan menepuk nepuk punggungnya.

Ooh, Seulgi sungguh sangat rindu dengan suara berisik temannya ini.

Walaupun bisa dibilang mereka cukup sering bertemu, dan itu karena Kakek Nenek Wendy bertetangga dengan keluarganya di Kanada. Mereka memang tinggal didaerah perumahan asri di sana yang satu kompleknya berisikan orang orang Korea Selatan.

Terakhir mereka bertemu sekitar natal beberapa bulan lalu.

Saat dipelukan Wendy, Seulgi memperhatikan 3 orang lainya yang turut meramaikan acara mini penyambutanya diruang baca rumahnya itu, 2 diantaranya hanya duduk sambil tersenyum lebar untuk ikut menyambutnya.

Siapa mereka ?

Seulgi merasa tak pernah mengenali mereka.

"Astaga aku sudah lama tidak kesini, seingatku ruangan ini dulu sangat besar, kenapa sekarang sepertinya mengecil, Seul" tanya Wendy sambil melepas pelukannya.

"Ya. Bukan rumah ini yang tambah kecil, tapi kau yang membesar, pabo" jawab Seulgi.

"Ck.. oh iya, apa Kakek Nenek di Kanada sehat?"

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang