Part 8 - Days before MOB

445 75 22
                                    

-----*-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----*-----

Tiga orang gadis tengah berbincang dengan santai di salah satu bangku di taman sekolah. Memamerkan kombinasi visual yang begitu menarik, membuat perhatian siswa laki laki yang berlalu lalang tak gentar mencuri kesempat untuk melirik ke arah mereka, sesekali bahkan memberanikan diri untuk menyapa gadis gadis itu.

Mereka adalah Seulgi, Wendy, dan Joy, anggota kelas A, kelas terdepan berisikan sekumpulan manusia, yang hanya terdiri dari sekitar 25 siswa siswi berprestasi dengan paras yang begitu cantik dan tampan. Tak jarang anggota anggota dari kelas itu terkadang sampai memiliki fanclubnya masing masing.

Lingkungan yang begitu asri, dan cuaca yang cerah membuat mereka betah bercengkrama lama membahas hal hal yang sebenarnya juga tak penting penting amat, sambil sesekali mentertawakan permainan baseball beberapa anak laki laki yang sedang asik bermain di tengah lapangan.

Entah kenapa Seulgi jadi teringat seseorang, membuat matanya tak sengaja lalu mengedar ke kanan kiri untuk mencarinya.


Jaebum.. bukankah dia kapten team baseball? Kenapa nggak ikut main?

Kalau dipikir pikir, anak itu jarang terlihat berkeliaran tiap jam istirahat.

Di kelas pun juga jarang kelihatan tuh.

Memangnya dia kemana?
Apa diruang guru ya?

Hmm, benar.
Dia kan ketua kelas.
Mungkin dia sibuk ini itu.


Wait...

Ngapain juga aku peduli?



"Yak. Tadi Ailee saem bilang padaku, pulang sekolah Jumat ini kita mulai latihan vokal.. selanjutnya setiap Jumat kita akan sering latihan bersama" Wendy berkata sambil mengunyah snack Pringles milik Seulgi.

"What? Kenapa harus hari Jumat? Aku juga harus ikut ke perkumpulan panahan hari itu." Ujar Seulgi.

"Benarkah? Kalau menurutku, lebih baik kau pilih ikut ke club panahan saja Seul." Wendy berujar, ia sungguh tahu bahwa temannya ini ingin meneruskan kegemarannya di Kanada.

Sejak temannya ini pindah ke Kanada, Seulgi memilih untuk mengikuti club panahan disekolahnya. Berkat kerajinan dan ketekunannya selama 4 tahun bergabung di club, dia berhasil menjadi salah satu atlet panahan pentolan sekolahannya dulu.

Sejak dia naik ke Secondary School (SMP-SMA) berbagai turnamen telah turut diikutinya, dari tingkat antar sekolahan hingga tingkat nasional, tak jarang dirinya juga masuk menjadi juara 3 besar dalam turnamen. Hingga salah satu prestasi tertingginya adalah ketika tahun lalu, ia berhasil memenangkan juara atlet terfavorite yang medalinya dikalungkan secara langsung oleh Bapak Perdana Menteri Kanada.

Sungguh prestasi yang memuaskan, dari seorang atlet amatir sekolahan sepertinya.

"Apa aku harus pilih salah satu? Tidak bisa kah kalau ikut keduanya?" Tanya Seulgi kemudian.

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang