Part 5 - Old Enemy

465 84 9
                                    

-----*----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----*----

"Selamat atas kemenanganmu Park Jimin, kerja bagus!"

Ciiiitttt

Seulgi seketika terdiam mendengar nama yang sangat tak asing ditelinganya. Spidolnya sampai tak sengaja mendecit karena dia menekannya terlalu keras, akibat kaget.

Membuat Park Jimin jadi menengok kepadanya yang sedang berdiri didepan kelas.

Membuat Park Jimin jadi menengok kepadanya yang sedang berdiri didepan kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi pun juga menengok padanya dan benar saja.

Itu benar Park Jimin yang itu. Astaga..

SIAL!!

Saat itu juga Seulgi langsung membuang nafasnya kasar seperti sedang kelelahan, dan sekejap kembali pada papan putih didepannya. Dirinya tak menyangka selain Wendy ada satu lagi teman kecilnya yang lain, dan yang satu ini dia benar benar ingat.

Seulgi benci anak itu.

Dulu.

Bagaimana tidak, baju balet kesayangannya dulu pernah sengaja di buang ke tempat sampah oleh Jimin, hanya gara-gara, guru balet mereka waktu kecil berkata bahwa Seulgi menari paling bagus diantara semua muridnya.

Walau mereka waktu itu masih kecil, tapi yang ada di ingatan Seulgi saat ini hanyalah sebuah hal yang paten bahwa dia, cowok bernama Park Jimin itu menyebalkan!

AISHHH Kenapa harus ketemu lagi sial !!!

Sedangkan Park Jimin masih menatapnya kaget... tak lama setelah pikirannya sudah terproses sepenuhnya, senyumnya lalu merekah seketika sampai giginya terlihat hampir seluruhnya, matanya yang menyipit pun masih terus melihat ke arah gadis itu.

"Gom...?" Panggilnya lirih.
(Bahasa koreanya beruang)

"Yak, Jiminie? mau kenalan dengan murid baru ya? Sampai begitu banget tatapannya?" Min Ah Saem lalu menyenggol Jimin menggodanya, membuatnya tersadar.

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang