Part 10 - Remember

471 76 40
                                    

-----*-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----*-----

Seulgi kini terduduk manis diatas kopernya menunggu kapal feri yang sedang bersiap untuk bersandar ke dermaga, membawa gerombolanya ke Pulau Yeoseodo.

Ia, Wendy, dan Joy sedang menepi dikejauhan memisahkan diri dari gerombolan lainya untuk mengambil sedikit foto, untuk kenang kenangan, katanya.

"Aduhh aku ingin ke kamar mandi nih.." ujar Wendi seketika.

"Ayo, aku juga kebelet. Titip koper kita ya Seul." Joy dan Wendy lantas bergandeng tangan melesat pergi meninggalkan Seulgi sendirian, tanpa menunggunya memberi jawaban.

Seulgi yang hanya menatapi kepergian mereka lalu berdiri dan menarik kopernya lebih ke tepi lagi mendekat ke sisi pagar, ia lalu mendudukan dirinya lagi diatasnya, dan meyandarkan satu lengannya ke atas pagar besi.

Mata monolidnya menatap di kejauhan, ke arah lautan luas yang kini ombaknya bergolak dengan begitu tenang.

Indah sekali..

Ia lalu menyandarkan dagunya diatas tanganya, lantas memejamkan matanya merasakan angin laut yang berderu lembut menembus pori kulit putihnya. Membuat rambutnya yang tegerai, bergerak bebas terhembus oleh angin laut yang menyegarkan.

Hatinya kini merasakan kedamaian. Sudah lama dirinya tidak pergi ke tempat seperti ini. Ini sangat menyenangkan.

Saat ini Seulgi jadi rindu kepada Kakek dan Neneknya yang ada di Kanada.

Kira kira sedang apa ya mereka sekarang?

Apakah mereka juga sedang merindukan Seulgi?

Pikiran itu membuat ia lantas mengulaskan senyumnya.





Tak jauh dari tempatnya, seseorang terlihat baru saja keluar dari salah satu toko kelontong disana. Ia adalah si ketua kelas 2A, Im Jaebum berhenti sejenak didepan pintu ketika matanya menemukan pemandangan yang begitu menarik matanya.

Ia hanya terdiam, masih tak berniat melanjutkan langkah kakinya.

Matanya kini tak lepas memperhatikan si gadis sendirian di tepian pagar, gadis yang tengah terlihat begitu damai menikmati hal yang dilakukannya.

Jaebum mengamatinya, Seulgi yang sedang memejamkan matanya ke arah lautan, membiarkan angin laut berderu kencang, menghempaskan rambutnya yang terurai bebas.

Hingga terlihat bibir gadis itu perlahan mengulaskan senyumnya.

Kini, sepertinya tak hanya gadis itu yang merasa damai.

Tapi dirinya juga, entah kenapa.

Ini adalah pertama kalinya untuk Im Jaebum.

Pertama kalinya dirinya memperhatikan si anak baru itu dengan seksama.

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang