Chapter 6 : Different

179 17 3
                                    


-Cleon POV-

Selama 30 menit diperjalanan akhirnya sampe juga dirumah. Malam ini bener-bener capek habis ngedate same cewek yang mama jodohin ke aku. Padahal aku sama sekali gak kenal sama tu orang, ketemu aja kagak pernah malah langsung jodoh-jodohin aja, tapi gak papa lah bawa happy aja..

Kata mama dia itu orangnya cuek, dingin gak seperti kembarannya yang hangat dan ramah tapi aku ngerasa beda kok, dia gak cuek apalagi dingin, dia baik, ramah dan kayaknya nyambung aja tuh kalo ngomong sama dia. 

Kesan pertama pas liat dia sih biasa aja gak ada feel apa-apa ya walaupun dia cantik dan terlihat anggun dengan gaun pink selutut dan rambut yang dibiarkan tergerai panjang. Namanya Valerie Alona Sebastyn. Ngobrol sama dia kurang lebih 3 jam itu menurutku gak cukup karna itu singkat banget buat pendekatan same cewek alias PDKT tapi no problem lah lain waktu kan bisa.

"Gimana tadi ngedate lo sama tu cewek." Ucap Brian yang tiba-tiba masuk ke kamarku tanpa izin

"Gila lo ngagetin gue aja, ketok dulu bisa kali."

"Yaudah santai aja kali. Sukses gak tadi? Udah terasa belom feelnya? Haha.."

"Resek lo, baru aja sekali gue ketemu sama tu cewek."

"Tau kali gue, tapi emangnya lo gak ada ngerasa apa gitu atau deg degan pas ketemu sama dia?" Kayaknya Brian penasaran deh, tumben-tumbenan dia kepo biasanya cuek banget.

"Gak ada sama sekali. Tapi gue heran nih, kata mama tu cewek cuek banget trus dingin lagi tapi pas gue ketemu sama dia, dia sama sekali gak cuek apalagi dingin. Aneh kan?"

"Ya mungkin mama aja kali yang gak terlalu kenal sama dia"

"Mungkin." Jawabku singkat.

"Btw nama tu cewek siapa?"

"Vaa.." Ucapan ku terpotong oleh suara iphone yang berbunyi keras diatas tempat tidurku, sepertinya ada pesan masuk.

"Ntar aja deh ngomongnya, cepet lo keluar sana." Lanjutku mengusir Brian keluar dari kamar.

****

-Author POV-

Matahari yang awalnya malu untuk menampakkan dirinya sekarang telah berani memamerkan cahaya yang membuat semua orang terbangun dari tidur mereka. Begitu juga dengan Flavia yang sudah terbangun dari tidurnya yang indah dan segera bergegas mandi untuk berangkat ke kantor. Berbeda dengan Valerie yang masih berada dalam mimpinya.

"Val, cepetan bangun ntar kamu telat loh." Flavia menarik-narik selimut yang masih menyelimuti tubuh kembarannya tersebut dan berusaha dengan sekuat tenaga membangunkannya.

"5 menit, hooaaammm.."

"Dasar kebo kamu, ayo cepetan." Flavia menarik tangan Valerie menuntunnya masuk ke kamar mandi yang berada di kamar Valerie.

****

"Pagi ma pagi pa." Sapa Flavia kepada mama papa nya sambil mencium pipi mereka lembut.

"Pagi sayang, mana Valerie?" Ucap mama sambil memandang ke sekeliling untuk memastikan keberadaan Valerie.

"Mama itu udah berapa lama sih tinggal sama Valerie? Ya jam segini tu anak pasti baru mandi lah." Ucap papa yang diikuti kekehan dari Flavia dan istrinya tercinta itu.

"Ya mama kan lupa pa"

"Iya deh, yaudah papa berangkat kerja dulu ya." Pamit papa

"Iya. Hati-hati ya pa." Ucap Flavia sambil mencium tangan papanya dan diikuti oleh mamanya.

"Iya iya." Ucap papanya.

Suasana kini sunyi karena hanya Flavia yang berada dimeja makan sedangkan mamanya sedang berada di dapur, Valerie juga dari tadi gak selesai-selesai mandinya.

"Woi" Ucap Valerie mengagetkan Flavia dari belakang dan sukses membuat Flavia teriak kaget

"Bisa gak sih gak ngagetin? Pagi-pagi udah buat orang kesel aja."

"Hahaha.. Lucu tau liat lo marah."

"GAK LUCU! RESEK!"

"Hahaha biarin" Ucap Valerie sambil menjulurkan lidahnya.

"Kenapa lo belum berangkat kerja? nungguin gue ya? ciee.. cieee.. yang nungguin gue" Ucapnya sambil tertawa.

"Ih pd banget sih, siapa bilang aku nungguin kamu, kamu gak liat nih aku lagi sarapan?"

"Iya deh, lo kan slah satu fans gue yang masih malu-malu." Ucap Valerie yang masih tertawa, bahkan semakin kencang.

"Terserah kamulah aku ngalah, nanti gak kelar-kelar kalo aku gak ngalah."

"Yaudah, lo mau berangkat bareng gue gak. biar sekalian, gue mau berangkat nih"

"Boleh boleh, lagian aku juga udah selesai sarapan nih. Tapi kamu gak sarapan dulu?"

"Gak deh, lagi malas mau makan." Ucap Valerie sambil berjalan meninggalkan meja makan. 

"Ya udah ayo cepat, kita udah telat nih."

"Iya iya, ma aku sama Valerie pergi dulu ya." Ucap Flavia dengan nada sedikit berteriak.

"Iya ma aku pergi dulu ya, bye," Sambung Valerie.

"Iya sayang, hati-hati ya." Teriak mama dari dapur.

"Iya ma." Teriak Valerie dan Flavia bersamaan.

Valerie dan Flavia pun langsung hilang dibalik pintu depan rumahnya yang cukup besar itu. Mereka menuju halaman tempat mobil Valerie terparkir. Mereka pun langsung melaju menuju kekantor.

***

Setelah kurang lebih 30 menit, mereka pun akhirnya sampai dikantor. Valerie menghentikan mobilnya didepan pintu masuk kantor.

"Ya udah lo turun disini aja ya, gue mau parkirin mobil dulu." Ucap Valerie sambil menekan sebuah tombol pembuka kunci pintu mobilnya.

"Iya gak papa kok, jangan lama-lama ya. Nanti kamu kena marah papa loh karna suka telat."

"Yaelah, cuman markirin mobil doang kok. Gak mungkin lama lah."

"Ya udah gih sana cepat."

Valerie pun langsung melaju dengan mobilnya meninggalkan Flavia yang masih diam di tempat tadi. Dia sempat melamun beberapa menit sebelum akhirnya masuk ke kantor tersebut.

****

The Complex Love'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang