Chapter 15 : I miss you

12 3 1
                                    

-Flavia POV-

*08.00 am

Aku mengambil cuti selama sehari untuk menjaga Valerie. Aku akan dengan gampangnya mengambil cuti mengingat papaku pemilik perusahaan tempat aku bekerja sekarang. Ken sudah pulang sejak sejam yang lalu karena dia tetap harus bekerja hari ini. Tapi dia berjanji padaku jika malam ini dia akan kembali ke rumah sakit untuk menemaniku.

"Val, aku pulang sebentar ya. Aku harus ngambil baju dan barang-barang yang pasti bakalan kita butuhin untuk beberapa hari ini. Sekalian aku mau mandi, badan aku bau hehe. Kamu tunggu sebentar ya." Aku berusaha mengajak Valerie ngobrol dan berharap dia akan meresponku, tetapi nothing, dia tetap tak bangun.

Aku mengemasi beberapa barang yang akan ku bawa pulang. Dengan perlahan aku membuka pintu ruangan dan berjalan di lorong rumah sakit. Cukup sepi di lorong yang aku lewati ini. 

Selama melewati lorong, aku selalu berhenti setiap kali melihat perawat dan meminta tolong kepada perawat itu untuk menjaga Valerie selagi aku pulang.

***

-Brian POV-

Sudah lama sekali aku tak bertemu denganmu Val. Aku sangat merindukanmu. Kenapa kamu menghilang? Aku sekarang sudah pulang. Aku ingin bertemu denganmu hari ini.

Setiap hari aku berusaha menghubungi Valerie, tetapi ia tak pernah membalasku. Aku mulai khawatir dengan dia. Jadi aku memutuskan untuk pergi menemui Valerie dirumahnya walaupun Valerie pernah bilang kepadaku bahwa aku tidak boleh kerumahnya tanpa izin dari dia. Tapi kali ini aku benar-benar harus menemuinya, aku tak bisa lagi menahan rasa rinduku.

Akhirnya aku sampai didepan rumah megah bercat biru ini. Ini adalah rumah Valerie. Aku mengetuk pintu berulang kali tetapi tidak ada yang membukakan pintu dan sepertinya didalam rumah ini tak ada orang. Ketukan terakhir, seseorang membuka pintu.

"Maaf, cari siapa ya?" Tanya seorang wania yang sudah terlihat agak tua tetapi masih sehat. Sepertinya ini pembantu dirumah ini.

"Hm saya Brian, Valerienya ada?"

"Apa kamu tidak tau kalo non Valerie mengalami kecelakaan?"

Seketika tubuhku merasa lemah. Aku merasa tak percaya seseorang yang aku sayangi mengalami kecelakaan. Pantas saja selama ini dia tidak pernah memberiku kabar.

"Sekarang dia ada dimana?"

"Dia dirawat di rumah sakit St.Antonius sejak kemarin."

"Baiklah, terima kasih. Saya permisi."

Aku pun langsung bergegas pergi meninggalkan rumah itu untuk menuju rumah sakit yang dimaksud. Selama perjalanan jantungku berdetak kuat. Aku takut, aku takut terjadi apa-apa dengannya. Tolong selamatkan dia tuhan.

Aku sampai disebuah gedung putih bertuliskan Rumah Sakit St. Antonius. Aku langsung masuk dan menanyai dimana kamar Valerie kepada petugas rumah sakit. Sampailah aku didepan ruangan yang dimaksud petugas itu. 

Aku membuka pintu perlahan, ku dapati seorang wanita cantik yang terbaring lemah dengan banyak selang yang berada ditubuhnya.

"Astaga apa yang terjadi Val? Kamu kenapa? Maaf aku pergi terlalu lama sehingga aku gak bisa jagain kamu." Aku memegang tangannya dan mencium kening yang dibalut dengan perban itu.

Aku menanyai kepada seorang suster yang kebetulan lewat didepan kamar Valerie.

"Permisi sus, pasien yang bernama Valerie ini kenapa bisa berada dirumah sakit ya? Tadi saya datang kesini tapi tidak ada keluarga yang menjaganya."

"Setahu saya pasien ini ditabrak mobil dan kakinya patah. Sekarang dia sedang koma dan belum sadarkan diri. Tadi saudaranya ada disini dan dia bilang ke saya kalo dia mau pulang sebentar, tapi saya tidak tau keluarga yang lainnya dimana. Saya permisi dulu." Suster itu langsung pergi meninggalkanku.

Aku masuk kedalam kamar dan mendapati koperku yang tanpa aku sadari sedari tadi aku bawa. Saat baru sampai tadi, aku langsung pergi kesini dengan taksi tanpa pulang lagi kerumah jadi wajar saja aku masih membawa koperku.

Jam menunjukkan pukul 09.30. Tampaknya aku harus pulang dulu untuk mengganti baju dan membereskan barang-barangku.

"Val, aku pulang dulu ya. Sekali lagi aku minta maaf udah ninggalin kamu lama. Sekarang aku kesini untuk nemuin kamu karena aku kangeen banget sama kamu. Aku kangen dengar suara kamu, aku kangen disaat kamu ngomelin aku, aku kangen disaat kamu ngambek, aku kangen semua yang ada di diri kamu. Kamu harus bangun, kamu cepat sembuh dan kamu harus kuat. Aku janji akan balik lagi kesini untuk jagain kamu. Aku sayang kamu Valerie."

Aku mencium kening Valerie dan langsung meninggalkannya.

***

-Flavia POV-

Selesai mandi dan membereskan barang-barang ini aku akan kembali lagi ke rumah sakit. Aku harus cepat-cepat kesana.

"Permisi non, maaf menggangu. Tadi ada seorang pria muda yang datang kemari, dia bilang namanya Brian dan dia mencari non Valerie?" Ucap Bi Munah, dia adalah orang yang selalu membantu kami merapikan rumah. Dia adalah pembantu yang sangat berjasa disini.

"Apa? Brian kesini? Trus bibi bilang apa?" Jawabku.

"Ya saya bilang kalo non Valerie ada dirumah sakit st.antonius."

"Yaampun kenapa bibi bilang. Yaudahlah aku harus cepat-cepat kesana. Aku pergi dulu bi."

Secepat kilat aku pergi meninggalkan rumah dan dengan kecepatan yang tinggi aku mengendarai mobilku. Aku takut jika Brian menyentuh dan menyakiti Valerie (lagi).

Setelah sampai aku langsung menuju kamar Valerie. Aku mengintip terlebih dahulu untuk memastikan jika Brian sudah pulang atau belum. Tetapi aku mendapati dirinya sedang berdiri disamping tempat tidur Valerie sambil memegang tangannya.

"Val, aku pulang dulu ya. Sekali lagi aku minta maaf udah ninggalin kamu lama. Sekarang aku kesini untuk nemuin kamu karena aku kangeen banget sama kamu. Aku kangen dengar suara kamu, aku kangen disaat kamu ngomelin aku, aku kangen disaat kamu ngambek, aku kangen semua yang ada di diri kamu. Kamu harus bangun, kamu cepat sembuh dan kamu harus kuat. Aku janji akan balik lagi kesini untuk jagain kamu. Aku sayang kamu Valerie." Dia mencium kening Valerie dan langsung pergi meninggalkannya, dan aku langsung bersembunyi dari Brian.

"Kok dia jadi baik gitu sih? Perasaan kemaren aku liat dia sama cewek lain, kok tadi dia bilang dia sayang banget same Valerie? Sebenarnya perempuan itu siapa?" Batinku.

****

Jangan lupa vote and comment ya, jangan jadi sider aja. Dan maaf jika cerita ini kurang menarik. Makasih^^

The Complex Love'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang