Chapter 11 : Lie

14 5 2
                                    


-Valerie POV-

Hari ini aku berjanji akan berjalan-jalan mengelilingi kota bersama Brian. Tepat pukul 3 sore dia akan menjemputku dirumah, aku pun bergegas bersiap-siap karena ini kali ketiganya dia mengajakku jalan-jalan. 

Walaupun kami baru dekat, entah mengapa aku merasa sangat nyaman dengannya, bukan karena dia kaya melainkan karena dia penuh dengan kasih sayang. Aku bisa merasakan kasih sayangnya yang tulus itu. Ya aku rasa aku tergila-gila padanya.

"Kamu mau kemana?" Tanya mama yang tiba-tiba berada didepan pintu kamarku. Ya mama dan papa sudah pulang dari luar kota tadi pagi.

"Em.. Cuma mau jalan-jalan kok ma." Jawabku gugup. Aku merasa tidak siap jika harus mengenalkan Brian ke mama sekarang, karena ya mama masih sangat menginginkan perjodohan itu. 

Sedangkan aku hanya sayang dengan Brian. Tapi aku juga tak ingin menyakiti mama, mama sangat mengharapkan ku.

"Jalan-jalan sama siapa? Cleon? Cieciee..." Tanya mama menggodaku yang sontak langsung membuatku semakin gugup.

"Gak kok ma, sama temen aja." Aku terpaksa berbohong sama mama, maafin aku ya ma.

"Trus gimana hubungan kamu sama Cleon? Kemarin mama sempat telfonan sama mamanya Leon, katanya akhir-akhir ini kamu sering ya jalan sama dia? Trus kata mamanya juga, Leon nyambung-nyambung aja tuh sama kamu, sebenarnya mama gak yakin karena ya awalnya kan kamu sempat nolak dijodohin, tapi ya mungkin sekarang kamu udah ngerasa sedikit nyaman sama dia." Aku langsung diam seribu kata, aku takut pertukaran ini akan diketahui mama.

"Hey sayang, kok diam?" Tanya mama heran.

*Tit tittt...

Suara klakson mobil berbunyi, tampaknya itu mobil Brian. Gawaatt!! Mama gak boleh tau kalo aku jalan sama cowok selain Cleon. Aku harus cepat-cepat pergi.

"Hm ma maaf ya, aku harus pergi sekarang. Bye mom." Secepat kilat aku meninggalkan mama yang masih dikamarku. Aku langsung keluar rumah dan masuk ke mobil Brian.

"Kok lari sih, emang ada apa?" Tanya Brian disebelahku. Ya untungnya aku sekarang hanya pake baju kaos panjang dan celana jeans jadi bisa berlari dan aku fikir kan kita hanya jalan-jalan, gak perlulah pake yang menor-menor.

"Gak, gak ada. Yuk jalan." Jawabku singkat.

Brian pun menancapkan gasnya dan langsung meningggalkan rumahku. Selama perjalanan, kami tidak mengobrol sama sekali, hanya ada musik yang mengisi suara dalam mobil ini. 

Kayaknya sekarang aku pengen jujur sama Brian kalo aku udah dijodohin sama mama, dan kembaranku yang menggantikan posisiku menjadi Valerie.

"Val, kok kamu diam terus sih? Kamu ada masalah? Atau ada sesuatu yang kamu sembunyiin dari aku?" Tanya Brian memulai pembicaraan, tampaknya dia tau ada sesuatu yang sedang aku fikirkan.

"Hmmmm... eh gak kok, gak ada apa-apa, cuma ya biasalah masalah kecil dirumah." Bohong lagi bohong lagi, cukup aku membohongkan 2 orang hari ini. 

Maaf Brian aku belum siap kalo harus ngomongin ini sekarang, aku takut kamu mundur dan ngejauhin aku gara-gara aku udah dijodohin sama mama. Aku gak siap kehilangan kamu, aku udah terlanjur sayang.

"Hm yaudah kalo kamu gak mau cerita."

***

-Cleon POV-

Sore ini sepertinya aku ingin minum Coffee Latte di sebuah kafe yang letaknya gak jauh dari mall. Aku pun langsung menancapkan gas mobilku karena aku tidak sabar untuk minum coffee favorite ku lagi, sudah lama ini aku tidak mampir kesana karena sibuk dengan restaurant baru. 

Sesampai di depan kafe aku melihat Valerie, ya aku yakin sekali itu dia tapi tunggu sepertinya dia bersama seorang laki-laki dan aku tidak mengenal laki-laki itu. Apa? Mereka bergandengan tangan, kenapa mereka begitu mesra, apa ada hubungannya dia dengan laki-laki itu? Tidak. Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus menemuinya.

Aku pun langsung turun dari mobil dan dengan cepat menghampiri Valerie, tapi aku terlambat, mereka sudah masuk kedalam sebuah mobil dan mobil itu langsung melaju kencang.

"Siapa laki-laki itu? Kok dia mesra banget sih sama Valerie, kalo cuma sekedar teman gak mungkin seakrab itu. Apa dia pacar Valerie? Gak, gak mungkin, kalo dia udah punya pacar ngapain juga dia dijodohin sama mamanya?" Batinku.

*Deg..

Kenapa dadaku terasa sesak saat aku ngeliat Valerie jalan sama pria lain? Sadar Leon kamu itu bukan siapa-siapanya Valerie, kamu gak berhak cemburu. Tapi jujur aku gak ikhlas kalo Valerie harus jadi milik orang lain. 

Aku benar-benar takut kehilangan dia. Apa aku jatuh cinta? Noooo gak mungkin. Gak mungkin aku jatuh cinta sama orang yang baru aku kenal. Tapi aku gak pernah ngerasain takut yang benar-benar takut kayak sekarang.

"Aku harus mastiin itu Valerie atau bukan, aku harus nelfon dia sekarang." Aku pun langsung mengambil iphone ku didalam mobil dan langsung menghubunginya.

"Ah si*l gak aktif lagi hpnya. Semoga aja itu bukan dia."

Aku pun langsung masuk ke dalam kafe tersebut.

****

Jangan lupa vote dan comment yaa^^ Makasih

The Complex Love'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang