30. Kesepian!

3 3 0
                                    

Semuanya pergi, semuanya menjauh Fira benar-benar sendirian sekarang. Gadis itu keluar dari kelas dan berjalan sendirian, tapi sebuah tangan menariknya tiba-tiba, ternyata tangan itu adalah tangan Stella, ada Tara dan Kiki juga yang ikut dengannya. jalan yang ditelusuri adalah arah jalan ke toilet perempuan.

Perasaanya sangat tidak baik sekarang, Firasatnya mengatakan dia akan mengalami hal buruk jika bersama Stella. Dan benar, di toilet hanya ada mereka, tidak ada siswa lain disana. Stella dan Tara membawanya ke dalam toilet, sementara Kiki menjaga didepan toilet.

"Kenapa lagi Stel?" tanya Fira dengan ketakutan.

"Plak! Tamparan itu buat lo karena lo Raka sakit! Plak! tamparan kedua karena lo ngga pantas buat disukai Raka, apasih kelebihan lo! Cuma nyakitin Raka! Ngga pantes buat Raka!" ujar Stella berapi-api, jari telunjukya mendorong dahi Fira.

"Gue ambil air bentar ya?" ujar Tara.

"Iya, bagus,"

Byur

"Eh, gue sengaja beli tepung waktu balik ke sekolah, gue siramin ke kepalanya kali ya," Stella merobek plastik tepung dan menyiramnya ke kepala Fira.
"Yah, sekarang jadi adonan... Yuk cabut, dasar cewek sok kecakepan!"

"Yuk,"

Sakit rasanya, tangisan gadis itu begitu mengalir deras, hal yang dulu dia alami dimasa SMP kini terulang kembali bahkan lebih parah. Tidak ada lagi tangan seseorang yang membantu dan melindunginya.

Pakainnya basah dan penuh dengan tepung, Jika dia pulang sekarang, apa yang akan dipikirkan ibunya. Fira mengusap air matanya lalu dia membersihkan tepung dibajunya. Fira tidak berani keluar sebelum semuanya pulang. Setelah suasana sepi, Fira pulang naik ojek online.

Fira masuk dengan mengendip-endip agar tidak ketahuan ibunya. Gadis itu segera mandi dan mencuci seragamnya.

****

Keesokan paginya, Gita kembali duduk dengan Rian dengan alasan ingin menemani Rian selama Raka sakit. Alfan mendekati Fira dan duduk disampingnya.

"Fir, Gita kenapa disana?"

"Nggapapa, mau nemenin Rian!"

"Tapi kan lo sendiri?"

"Udah sering sendiri kok, mau tanya boleh! waktu di lapangan lo ngobrol apa sama Raka sampe ditarik gitu,"

"Dia nuduh gue yang buat kalian berdua putus,"

"Maksudnya gimana?"

"Dia nuduh gue yang bawa lo ke tempat berantem malam itu,"

"Oh, ya udah lo udah aman sekarang,"

"Gue temenin lo ya?"

"Ngga perlu, kasihan Radit sendirian,"

"Ntar lo balik sama siapa? Bareng gue ya,"

"Ngga dulu, gue mau ngomong sama Gita,"

"Ya udah gue mau balik ke bangku,"

"Oke,"

****

S

eharian Fira hanya duduk dibangkunya saja, bahkan hari ini dia tidak berbicara dengan siapapun selain Alfan. Untungnya hari ini jam tambahan pelajaran dimajukan sehingga siswa pulang lebih awal yaitu jam dua siang. Fira mengemas bukunya dengan cepat, dia mengejar Gita yang sudah keluar kelas dengan Jefan.

"Git!" Panggil Fira dari belakang.

"Aku nunggu diparkiran,"ujar Jefan pergi.

"Git, lo marah ke gue! Jangan gini dong, gue ngerasa sendirian,"

RAKA HADIR UNTUKKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang