32.Terima / Tolak

15 1 0
                                    

Mereka menepi di tepi danau yang begitu indah dengan nuansa pohon yang hijau dan angin yang menyejukkan. Untunglah mereka sempat membawa tikar dan membeli Snack di toko, betapa senangnya hati Gita yang bisa berpacaran bak dinner romantis, sementara Fira yang masih cemberut dan raut wajahnya yang mulai memucat karena duduk bersebelahan dengan Raka. 

"Makan nih, udah disediain juga! Diem aja lo," ujar Raka pada Fira yang tampak gelisah.

"Perhatian banget sih...," Sela Gita.

"Apaan si, lebay!"

"Eh, ikut gue bentar deh," ujar Raka sembari berdiri dan menarik tangan Fira.

"Ngapain kalian,"

" Kepo Lo, nikmatin aja berduaan bisa tuh ga ada yang liat,"

"Sembarangan Lo, emang gue cowo apaan," ujar Jefan kesal.

"Biarin,"

Dengan jalan tergesa-gesa Fira tak henti-hentinya menyeranahi Raka yang sembarangan membawa tanpa persetujuannya.

"Bisa diem ga sih! Tadi aja diem Sekarang nyerocos ngalahin emak-emak, bentar doang juga,"

Raka membawa Fira ke tempat penyewaan perahu yang kebetulan hanya tersisa 1 perahu.

"Yuk naik ini, temenin gue,"

" Ga mau! Orang Lo yang pengin gue ngga,"

" Oh Lo kaya gitu, gue teriak nih!," Ancam Raka dengan ekspresi yang meledek.

" Ish, gue mulu yang kena,"

"Sini tangannya, gue bantuin,"

" Makasih Raka...," Fira tersenyum lebar bak terpaksa.

Raka mendayung sembari menceritakan tentang kehidupan sehari-harinya yang tidak siapapun orang ketahui termasuk sahabatnya bahkan bibinya. Fira yang mendengarkan tidak begitu menanggapi ceritanya karena dia terlalu takut perahunya akan terbalik. Ditengah danau, Raka menaruh dayungnya dan duduk dihadapan Fira yang sebelumnya berada dibelakangnya.

"Kok berhenti si, belum nyampe loh Rak,"

"Gue mau ngomong, dengerin plis,"

"Apa?"

"Lo itu cantik, manis dan lucu kadang, tapi kenapa Lo itu diem, ga banyak tingkah kaya cewek yang lain dan prik sih menurut gue, Lo tau Fir, Lo itu bikin penasaran, makin hari ke hari gue pengen tau tentang kehidupan Lo,"

"Ehm, gimana ya ngejelasinnya gue takut aja sama orang lain, dan udah dari kecil juga kena bullying makanya gue tertutup, tapi gue bersyukur sih punya sahabat yang baik banget, dan soal cantik makasih ya udah muji gue, baru tau Lo bisa gitu,"

"Tapi intinya bukan itu, gue mau jujur sama lo. Gue sayang sama lo Fir... Gue ngga tau sejak kapan tapi semakin hari gue malah semakin suka. Jadi?? Gimana?? Lo mau terima atau tolak gue tapi kalo Lo nolak gue bakal loncat ke danau, dan Lo tau danau ini ada buaya katanya,"

"Maaf Rak...,"

Byur

Suara air dan Raka yang menghilang tak terlihat disekitar perahu membuat Fira lemas seketika dan ketakutan. Air matanya menetes sendiri sambil memanggil nama Raka Tak henti-hentinya. Gadis itu bingung harus berbuat apa dengan Kondisi yang sepi itu. Tak lama Raka muncul didepan wajah Fira yang masih menangis deras.

"Kok nangis sih, kenapa??takut kehilangan gue yaa,"

"Hah? Engga kok," ujar Fira terkejut.

" Kok segitunya nangisin gue, lagian ini tuh ga dalem! Mau aja dikerjain, hahaha,"  ujar Raka sembari tertawa dan berdiri lalu naik ke atas perahu.

" Nakutin aja, kalo ada apa-apa yang tanggung jawabkan aku,"

" Apa? Aku nih sekarang berarti diterima.... Ok fiks diterima ngga ada penolakan di hidup gue,"

"Tapi backstreet gapapa kan, ga enak sama Stela,"

" Oke, tapi kalo aku deket sama cewek lain kamu jangan cemburu yaa," gombal Raka sembari mencubit hidung Fira yang pesek itu.

"Kok gitu, jangan...,"

"Becanda..."

***

Hari ini hari yang begitu istimewa bagi hidup Fira, perasaan yang pernah dirasakan dihatinya nyatanya Raka pun begitu. Hari ini tanggal, jam dan tempat itu akan jadi tempat favorit untuk Fira. Dia menulisnya dalam buku diary. Notifikasi dari hp Fira muncul dan ternyata chat dari Gita bahwa besok ada acara disekolah.

Besok, aku jemput yaa, see you cantik:)

                                   Oke
Oke aja nih

                                   Iya.
Okelah gapapa

***

Jam 6 pagi tepatnya lebih 2 detik, Raka sudah berada dirumah Fira dengan posisi tiduran diatas motornya yang belum pernah Fira lihat sebelumnya.

" Maaf ya nunggunya lama, kamu yang kepagian datangnya,"

" Gapapa cantik, nih helmyaa baru beli kemaren khusus,"

"Motornya beda?"

" Ini punya Rian, motornya tukeran kemaren buat jalan sama ceweknya,"

"Ooh, gitu,"

"Kenapa? Malu pake motor butut gini?

"Engga kok, malah lebih seneng pake ini,"

"Duduknya jangan jauhan gitu dong emang aku ojek!"

"Malu lah,"

" Sama pacar sendiri kok malu sih," ujar Raka kemudian menarik tangan Fira ke dekapannya. Bisa ia rasakan detakan jantung Fira yang begitu terasa kencang.

" Oh iya ntar ada flashmob kan buat file perpisahan sekolah,"

" Iya ntar juga aku izin ya mau pergi sama temen,"

"Kemana?"

"Touring aja,"

"Serius?"

"Sebenarnya sama coret-coret seragam Kaya buat ngerayain kelulusan aja,"

" Jangan, jangan pergi! Ga boleh titik, aku ngga ijinin,"

" Ya udah ngga pergi deh,"

"Janji yaa, ga bohong... Laranganku itu bentuk sayangnya aku ke kamu jadi, kalo kamu sayang juga ke aku dengerin aku!"

"Iya... Janji ga ikutan, ntar jogetnya Deket aku yaa,"

" Engga janji yah,"

" Oke, aku paksa nanti,"

RAKA HADIR UNTUKKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang