35. Hari yang ditunggu

6 0 0
                                    

Pukul 8 pagi, semua siswa kelas 12 sudah berada di dalam aula, hampir semua cewe berbeda 180 derajat dari biasanya, mereka memakai riasan dan baju kebaya dengan sanggul sedangkan untuk cowok semua memakai kemeja dibaluri jas.

Semua terlihat sibuk, ada yang sedang asik berswafoto,  Boomerang,membuat video ada pamitia yang sibuk menyiapkan acara.

Raka sendiri mondar mandir sembari melihat jam ditangannya, ya jelas pasti dia mencari pacarnya itu, batang hidungnya bahkan belum keliatan.

Pesan WhatsApp masuk

Safira mengirim pap wajahnya yang cantik dengan riasan itu.

Raka tersenyum melihat foto itu dan mengubahnya menjadi wallpaper hpnya saat itu juga.

Cantik banget pacar gua bisiknya pada diri sendiri

30 menit kemudian. Para siswa sudah duduk rapi di kursinya karena acara akan dimulai

"Ayo rak, acaranya mulai tuh, ntar juga keliatan Fira ah elah" ajak Jefan yang tiba" muncul dari belakang.

"Ntar lah gue pengin bareng sama pacar gua yang cantik,"

" Alay bet dah lu, jijik gua dengernya, cepetan ah keburu mulai ntar malu lu masuk sendirian kek maling,"

"Iya ah,"

Pesan WhatsApp masuk
Fira mengirim lokasi terkini

"Brengsek,"

Raka cabut saat itu juga ketika melihat isi pesan dihpnya. Dia berlari kearah parkiran dan mengegaskan motornya dengan kencang. Kali ini dia sendirian ke tempat itu.

Tempatnya tidak begitu jauh dari sekolah, sebuah gedung rongsokan yang kumuh penuh dengan barang bekas milik orang, disitu Fira dibawa, tangannya diikat. Disitulah Fira kaget dengan sikap Rian, marah namun masih bingung. Suara motor terdengar dari dalam dan itu jelas Raka.

Raka masuk sendirian, mencari Fira tpi sial dia tidak tau bahwa ini jebakan terhadapnya.

Lo berani Dateng juga ya, berarti siap mati ucap salah seorang yang ditemuinya.

Mana Fira? Lo suruhan siapa?

Wajahnya begitu asing Dimata Raka,hanya tanpak seperti preman
.

Raka tersulut emosi, dia langsung menghajar lelaki itu dengan tangan kosongnya, pukulan tangannya mengenai wajah lelaki itu. Tak lama muncul juga teman dari lawan Raka sekitar 3 orang.

Sial, gua dikepung gumamnya dalam hati.

Raka sekuat tenaga menghajar preman itu sampai dia terkena pukulan diwajahnya yang membuatnya berdarah. Ditengah situasi ini terdengar suara celotehan yang Raka kenal.

"Stop, kayaknya kurang seru," ucap seorang pria yang muncul dari arah depan Raka.

" Geri, udah feeling gua ini kelakuan Lo,"

"Haha,"

" Mana Fira brengsek!"

" Syut! Yang brengsek itu Lo rak..  Lo nyari Fira, dia udah mati haha!"

"Mana anjing!" Raka menarik kerah baju Geri dengan kuat.

" Santai.. ada kok Rak, ga gua apa" in eh maksudnya belum.."

Raka ingin menghajar Geri tpi tangannya ditahan oleh preman- preman itu.

Geri menepuk kedua tangannya dan muncul Rian yang membawa Fira dengan tangan terikat lalu mendudukkannya dikursi tepat dihadapan Raka.

Raka terkejut dengan adanya Rian

"Hai rak, gue Rian," dengan senyuman sok manis itu.

Raka hanya diam, tpi matanya langsung tertuju pada Fira, mata amarahnya berubah menjadi sendu, matanya berkaca" melihat gadis itu didepannya terikat juga.

Raka..

"Kenapa Rak? Keliatannya Lo sayang banget sama cwe ini,okeh! Gua kasih waktu 2 menit deh kalian puas-puasin tatapan takutnya ntar ga bisa lagi!"

" Fir, jangan nangis ada aku.."

" Ciah si pahlawan," ketus si Rian..

" Yan, maksud Lo apa sih,".

" Fyi, Rian sodara gue,

" Lepasin Fira ger, urusan Lo sama gue ngga perlu bawa" orang lain anjing!"

" udah lama gue tunggu momen ini Rak, waktunya Lo ancur karena perbuatan Lo, gua coba pake cara apapun Lo masih kuat ya jadi gue ambil kelemahan lo, enaknya gua apain nih cwe Lo,"

" Lo berani nyentuh gua abisin ger!"

" Kalo gue giniin," Geri menjambak rambut Fira.

"Ger!!!"

" Kalo gua giniin," Geri menampar dengan keras pipi Fira hingga Fira menangis kesakitan.

"Pukulin tuh bocah sampe mampus," ujar Geri pada preman itu .

Raka tak berdaya melawan Preman" itu rasanya dia sakit melihat Fira didepan matanya seperti itu. Dia ditodong senjata dan bisa melukai dirinya jika Raka bergerak melawan Preman itu.

Kali ini Raka kalah, sendirian dikepung dan tak bisa melawan karena Fira taruhannyaa. Raka pasrah digebuk habis-habisan seluruh tubuhnya lebam mengeluarkan darah.

lawan rak, jangan diem aja sambil menangis, yan temen Lo itu ucap Fira

Harusnya lo tanggung jawab Rak, ujar Rian.

Sambil memegang wajahnya Raka yg sudah bonyok Geri menjelaskan kejadian 1 tahun yang lalu.

Flashback














Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAKA HADIR UNTUKKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang