04.Sisi lain raka

108 110 7
                                    

Mata Fira perlahan membuka setelah diberi minyak kayu putih oleh Raka, betapa terkejutnya Fira melihat Raka ada disebelahnya.

"Lo ngapain disini! Aduh..." Kata Fira sambil memegangi perutnya.

"Lo Kenapa? sakit perut???" Tanya Raka yang ketakutan.

"Gue...  gue laper..."

"Lo laper, gue kira lo takut sama gue tadi,"

"Gue lemes habis dihukum terus ditarik sama lo,"

"Fira...  lo nggapapa, lo ngapain temen gue" kata Gita menunjuk Raka dengan nada tinggi.

"Dia cuma kelaperan, ngga gue apa apain...  gila lo, ya udah gue beli makanan dulu, Yan lo ikut gue,"

"Lah kok gua ikut," tanya Rian pada Raka.

"Ntar gue traktir..."

                               ****

10 menit berlalu, Rian datang sendiri membawa sebungkus roti coklat, permen lolipop dan kertas kecil.

"Fir, nih roti, lolipop sama kertas dari Raka, dia ada urusan," kata Rian sembari mengunyah permen.

"Lolipop sama kertas? isinya apa coba? liat..."ujar Gita menariknya dari tangan Rian.

"Ihh alay banget si Raka, nih Fir" tambahnya.

Sorry Fir buat lo jadi pingsan, gue cuma beliin roti biar kenyang trus buat lolipop kata orang lolipop bisa bikin bahagia tapi gue ga percaya juga. Semoga lo suka.

Raka

"Makasih Yan," kata Fira tersenyum.

                              ****

Raka pergi berlatih ke ruang olahraga dengan Jefan, Kevin, Haris dan Bagas untuk malam nanti. Mereka memang satu geng, tapi hanya Rian saja yang tidak bergabung dalam hal ini, Rian memang penakut dan dia ingin hidup dengan aman.

                             ****

Jam 8 malam, Raka bersama temannya berkumpul dijalan Angsana Raya. Disana ada 15 orang . Raka yang bercelana jeans robek dan berkaos hitam polos itu berdiri diantara kematian. Bagaimana tidak lawannya memang terlihat tangguh. perkelahian 2 kubu itu terjadi karena sesuatu yang pernah  dialami oleh keluarga teman Raka dimasa lalu, jadi sebagai teman solidaritas mereka begitu tinggi.

"Serang..."Kata Jefan.

"Maju..."Seru semuanya.

Suara pukulan begitu terdengar jelas dijalan yang sangat sepi itu. Perkelahian itu berakhir dengan kemenangan kubu Raka yang diketuai Jefan namun tetap saja mereka semua terluka, luka kecil bagi yang menang dan luka besar bagi kubu yang kalah.

"Kalian semua ok?" Tanya Jefan.

"Aman, luka kecil doang," jawab Haris.

"Sip, kita menang, thanks semua...  mau langsung balik? Jaga-jaga ya, kali aja mereka ga trima kalah," tambah Jefan pada gengnya.

"Oke, balik ya,"ucap si Kevin.

"Ris, gue numpang dirumah lo ya, gue bilangnya nginep rumah temen," kata Raka.

"Hmm" ucap Haris dengan muka datar.

                            ****

Hari ini Fira pergi ke garden cafe, kerja part time sebagai waitress. Gadis yang memakai apron itu melayani tamu, mengantar makanan dengan senyum semangat.

"Fira, lo kerja disini?"tanya Stella yang tiba-tiba datang.

"Iya, part time cuma sabtu minggu,"

"Ohh... Ini cafe papa gue katanya usaha buat masa depan gue. Besok kan ada acara peresmian cafe ini buka, gue mau undang temen sekolah sama promosi gitu, lo mau ngga jadi badut buat sebarin brosur besok, cuma besok kok,"

"Iya boleh, ya udah gue kebelakang dulu mau beres-beres,"

"Yaa,"

                               ****

Di rumah Kevin, Raka sedang berkumpul dengan gengnya merayakan kemenangan kemaren juga nongkrong dihari libur. Mereka juga membahas undangan Stella.

Rasanya hari ini lelah bagi Fira, dia segera tidur untuk hari esok yang harus dijalaninya dengan semangat.

                               ****

Fira dengan pakaian badut ayam yang berat itu berdiri didepan cafe membagikan brosur kepada tamu. Temen-temannya datang berpakaian anggun dan rapi, dia melihat Gita begitu cantik memakai gaun putih dan high heels silver, rambutnya dihias dengan jepit, tapi terkejutnya Fira saat Raka dan gengnya datang dibelakang Gita, cowok itu memakai ikat kepala dan kaos putih, begitupun temannya yang memakai kaos dipadukan dengan jaket.

"Eh...  ada ayam tuh,"tunjuk Rian pada temannya.

"Ngapain sih lo norak,"ejek Kevin

"Fotoin dong buat status,"

"Kek bocah aja lu,"ucap si Bagas.

"turutin aja lah takut ngiler nanti.1,2,3...  "tambah Kevin.

"Coba joget dong, gue belum pernah liat ayam joget,"pinta Rian pada Fira.

Fira menggoyangkan pinggangnya dengan kostum ayam yang berat dan pengap itu, rambutnya pun basah karena keringat.

"Lucu heh goyangnya,"

"Udah woy, kasihan dia,"tegas Raka pada temannya.

"Masuk yuk...  "ajak Kevin.

"Semangat ya..." Kata Raka mengelus kepala kostum ayam.

RAKA HADIR UNTUKKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang