31. Fira Yang Malang

3 1 1
                                    

Hari terasa begitu cepat, rasanya baru beberapa jam, matahari sudah terbit lagi. Fira bangun, mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Gadis itu terlihat lebih semangat dari kemarin. Kurang tiga hari lagi, dia menghadapi hari pertempurannya, dia harus mendapat nilai yang tinggi agar bisa lolos dan mendapatkan beasiswa kuliah.

"Yah, berangkat dulu ya, doain... semoga hari ini aku baik-baik aja dan beruntung,"

"Tumben minta restu, kenapa?"

"Ngga ada kok, aku berangkat dulu,"

"Naik angkot?"

"Iya, sekalian olaharaga pagi,"

"Ya udah, hati-hati dijalan,"

"Siap,"

****

Semua siswa yang tengah asyik mengobrol langsung terdiam saat mendengar pengumuman dari pengeras suara di kelas.

Ting tung ting tung

Pengumuman...  Bagi semua siswa kelas dua belas, harap ke aula sekarang.

"Git, bareng yuk,"

"Gue bareng Jefan,"

"Gita, gue minta maaf,"

"Minta maafnya ke Raka jangan ke gue, Jef! tungguin,"

Fira harus berjalan sendirian sekarang, dia keluar kelas paling terakhir agar tidak ada yang melihatnya jalan sendirian seperti orang hilang. Alfan sudah keluar paling awal ke aula karena dia adalah ketua kelas, ada tugas dari pak Guntur  untuknya.

Saat berada didepan kelasnya, Fira di ejek oleh siswi lain karena dia sendirian, mata mereka terus memandanginya sambil tertawa.

"Heh, liat deh dia kasihan ya, ngga punya temen padahal banyak orang," ujar gadis berponi.

"Nggada yang mau jadi temennya kali, yuk ke aula sekarang ! ntar telat,"

"Mba, sendirian amat! gue jomblo juga ngga gitu-gitu amat," ujar lelaki yang melewati Fira.

"Hahaha, bisa aja lo," ejek teman lelaki itu.

Bruk!

"Aduh sorry, buru-buru acaranya mau mulai,"ujar gadis yang tidak asing bagi Fira.

"Iya, nggapapa..."

Fira teringat dengan siswi yang pernah menjadi mantan Raka. Dia gadis jurusan bahasa dan seangkatan dengan dirinya.

"Mending nggausah ke aula udah mulai kayanya, kalo masuk sendirian banyak yang lihat! masa kaya orang hilang beneran," ujar Fira kesal sendiri.

Sebuah tangan terjulur ke depan wajah Fira.

"Ngga usah, bisa sendiri,"

"Ngga baik nolak bantuan orang,"

"Iya, makasih... Fira terkejut karena kehadiran Raka didepannya. Raka! Modus banget."

"Kegeeran lo, ngapain lo disini! Pada di aula tuh udah mau mulai,"

"Ya terserah! lo sendiri ngapain disini!''

"Orang gue abis dari toilet,"

"Alesan," ujar Fira memasang wajah kesal.

"Lo tuh ngga punya temen ya! makanya sendirian," ujar Raka spontan.

Fira berdiri mematung

"Sorry, gue kelewatan ngomongnya,"

"Nggapapa, bener kok! Gue juga udah kelewatan ngomong ke lo waktu itu,"

RAKA HADIR UNTUKKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang