A/n: nama anak kalian kuganti dari Ashina jadi Shira, biar ada artinya dikit :b
Ashina gak ada artinya pas kucari :'''v
.
.
.(Y/n) menatap rombongan orang yang masih setia berdatangan ke depan rumahnya. Mayu kesulitan bekerja karena ulah orang-orang itu dan membuat (y/n) jadi semakin kesal saja.
(Y/n) berpindah dan bersembunyi diantara rimbunan bunga ivy, (y/n) mencebik kesal ketika ibunya terlihat diganggu oleh orang-orang itu.
Sebuah mobil datang dan berhenti tepat didepan kediaman (y/n). Manik matanya membola melihat siapa yang turun dari dalam mobil. Tangannya mencengkram erat tangkai semak ivy hingga patah.
Suara patahan membuat laki-laki berambut hitam itu melirik ketempat persembunyiannya. (Y/n) memundurkan tubuhnya hingga kembali sempurna tersembunyi.
Shira sudah kembali tertidur di dalam rumah. Dia juga tidak bisa masuk ke rumah karena terjebak oleh kedatangan tiba-tiba orang-orang itu.
(Y/n) melihat wajah keras ibunya ketika berbicara dengan Noritoshi. Mayu terlihat berjalan pergi setelah mengunci pintu pagar, meninggalkan (y/n), Shira dan orang-orang itu.
(Y/n) menyender dan menghela nafas, tak menyadari bahwa seseorang telah menyelinap masuk kedalam taman rumahnya dan berdiri tak jauh dari tempat dia duduk.
Noritoshi, orang yang menyusup masuk berjongkok didepan (y/n). Tangannya menarik tubuh perempuan itu kedalam dekapan, membuat (y/n) terkejut setengah mati.
Kantuk yang tadi datang langsung menguap digantikan amarah dan kekesalan.
Jemari (y/n) mencengkram pakaian yang dikenakan Noritoshi. Laki-laki bahkan tak segan-segan mendorongnya dan memojokkan perempuan itu.
Tangan (y/n) mencoba mendorong tubuh Noritoshi yang berada diatasnya. Cengkraman Noritoshi pada rahangnya menguat, membuat perempuan itu mencebik kesal.
"Lepas!!" pekik (y/n).
Noritoshi menahan satu tangan (y/n) di samping kepala (y/n). (Y/n) sendiri mengernyit kesal melihat wajah Noritoshi yang sedih.
"Akhirnya," bisik Noritoshi pelan.
"Menjauh dariku!" desis (y/n) marah.
Noritoshi sepertinya tidak mengindahkan peringatan (y/n). Matanya terpaku pada mata (e/c). (Y/n) cukup terkejut melihat air mata yabg keluar dari kedua bola mata Noritoshi.
Noritoshi menunduk dan meletakkan kepalanya di bahu (y/n), "maafkan aku..." lirihnya pelan.
(Y/n) bergerak semakin tidak nyaman, otaknya memutar kembali kejadian di malam dia kehilangan harga dirinya.
Noritoshi yang merasakan kegelisahan (y/n) mengangkat wajahnya dan melihat (y/n) yang menatapnya tajam dengan mata berlinang.
Duagh!
(Y/n) menyundul kepala Noritoshi dari bawah. Membuat laki-laki itu terdorong kebelakang dan melepaskan cekalannya.
(Y/n) menggunakan kesempatan itu untuk lari masuk kedalam rumah dan mengunci pintu dari dalam. Meninggalkan Noritoshi dengan hidung yang mengucurkan darah dihalaman.
Noritoshi yang melihat itu terkekeh pelan, "calon istriku masih liar rupanya." Noritoshi menatap rumah dengan mata tajamnya.
Tangannya menghapus jejak darah dibawah hidungnya. Seringai tampak jelas, "kau pasti jadi milikku (y/n)!" teriaknya. "Akan aku pastikan kau menurutiku!"
(Y/n) yang ada didalam rumah seketika merinding. Tangannya memencet dial telepon Mayu, ibunya.
Nada sambungan terdengar, tapi yang menjawab bukan Mayu melainkan Noritoshi yang tersenyum lebar dihalaman dengan tangan kanan memegang ponsel Mayu.
Noritoshi menggoyangkan tangannya yang memegang ponsel Mayu, "Ibumu ada padaku! Kau bisa menyerah dan terima saja jadi istriku kalau masih ingin melihat ibumu!"
(Y/n) mengertakkan giginya. Noritoshi gila! Laki-laki itu benar-benar tidak waras! Menyandera Mayu hanya untuk memaksa (y/n) tunduk padanya.
"Dasar orang gila!" pekik (y/n) kesal.
Noritoshi berjalan keluar dari halaman rumah menuju mobilnya yang kini ditumpangi Mayu.
Noritoshi duduk di samping Mayu yang menundukkan kepalanya, "halo, calon ibu mertua. Putrimu butuh di disiplinkan agar mau tunduk pada calon suaminya, ya."
Mayu menunduk meremas tangannya. Tidak bisa pergi kemana-mana karena Noritoshi mengunci semua pintu di mobil. Mobil berjalan dengan kecepatan sedang menuju kediaman Kamo.
Noritoshi tersenyum tipis melihat siapa yang menyambutnya. Mizuki dalam balutan yukata biru tua.
"Kau sudah punya istri," tanggap Mayu dari melihat perut Mizuki yang besar karena hamil.
"Ya lalu?"
"Kenapa kau masih menganggu kami?" tanya Mayu pelan.
Noritoshi menatap Mayu dari dekat, "putrimu itu milikku dan selamanya akan jadi seperti itu." ucap Noritoshi. Matanya menatap tajam Mayu yang digiring menuju kamar tamu.
Mizuki bergelayut manja di lengan Noritoshi, "sayang," panggil Mizuki. "Dia siapa?"
Noritoshi tersenyum tipis, "dia Mayu, ibu (y/n)."
"(Y/n) itu siapa?"
Noritoshi menepuk pelan lengan Mizuki, "wanita yang akan jadi selirku."
Mizuki membatu mendengar ucapan Noritoshi. Kakinya terpaku ditanah dan membiarkan Noritoshi berjalan duluan.
"Se...lir?!"
.
.
..
.
..
.
.T
B
C.
.
..
.
.San: waktu dan tempat dipersilahkan untuk menghujat Noritoshi 🚮
.
.
..
.
.See you next chapter 🗿
15 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ ꒦ ͝ Aria (K.Noritoshi x Reader)
FanfictionMate Project by San_21_Arts . . . Hubungan sebatas tuan dan pelayan, membuat keduanya yang terhubung sebagai takdir tak kuasa menentang aturan yang telah ada. "Kita mungkin berjodoh, tapi orang-orang tidak akan menyukai itu." "Saya tahu, saya undur...