G a z i a n ' l i m a

2K 120 28
                                    

>Selalu santai<

Benar saja, tubuh Aisya sekarang tidak memungkinkan untuk bisa masuk sekolah. Hujan kemarin sore berhenti tepat sebelum Maghrib. Aisya pun diantarkan oleh Verrel sampai rumahnya.

Aisya masih meringkuk didalam selimut tebal nya, sekarang pukul 08.30 . Kakinya diperban, hidung merah, tak berhenti berhentinya mengeluarkan ice cream rasa nanas dari hidung itu, mata sembab akibat semalaman tidak bisa tidur dan selalu menangis, tidurpun semalam di temani bunga, sang ibunda tercinta.

"Ma hiks hiks" tangis Aisya . Merengek.

"Udah sayang, ga apa-apa. Kan kamu udah bunda izinin ke sekolah, jadi gaakan ada yang ngeledek kamu nak" ucap bunga sambil mengelusi puncak kepala putrinya.

Dulu ketika di sekolah SMA Bandung. Memang disana Aisya sering menjadi bahan ledekan. Katanya sok lah, dan yang lain nya. Masalah kecil saja Aisya selalu di ledek oleh teman-temannya.
Dan ia takut kejadian itu terulang kembali. Apalagi ini baru masuk sehari sekolah, sudah sakit.

Sementara di sekolah SMA KESATRIA, resa sudah niat, pulang sekolah nanti ia akan mencari alamat rumah Aisya, untuk menjenguk si imut lemotnya itu.
Ia juga baru tahu, jika Aisya sakit.

Resa segera membuka hp nya, lalu ia chat Aisya.

Aisya lemot :)

Sya

Tidak ada tanda-tanda  Aisya online. Resa mendengus sebal. Ia kembali memasukan hp nya. Lalu berjalan menuju kantin.

Sedangkan di sisi lain, Verrel sedang di introgasi, oleh ketiga sahabatnya, kenapa? Kemarin sebenarnya, mereka sudah janjian akan bertemu di cafe, untuk kumpul-kumpul fours friend. Namun Verrel tidak datang-datang.

Jadi ya seperti ini lah sekarang, Verrel harus diintrogasi oleh ketiga sahabat konyol tercintahnya. Alay memang, author saja tidak habis pikir.

"Lo tuh jangan gini dong rel. Lo kemaren ga hadir kemana?. Belom pernah lho. Lo kaya gini. Biasanya kan suka ngasih tau alasannya karena apa gitu" sarkas Panji tanpa jeda sambil menatap sengit kepada si coolboys verrel.

Di fours friend ini, Panji memang yang paling cerewet. Tapi walaupun Panji cerewet kaya emak-emak pedagang warung sebelah. Dia tetap menjadi cogan yang banyak di dambakan oleh para gadis yang memandang fisekk.

Contohnya para readers.

Kembali ke akang Panji.

"Gak biasanya Lo kaya gini" ucap Daffa.

"Hooh. Emang. Kenapa sih Lo?" Raja bertanya mendesak.

"Gw kemaren nabrak cewek" jawab Verrel singkat. Membuat si tiga empu melotot. Sampai-sampai mata Panji hampir keluar.

Maafkan si author imut ini Panji.

"Eh serius? Dimana anjir? Siapa? Parah gak? Meningoy gak?" Tanya raja.

Verrel hanya menghendikan bahunya.

Membuat raja dan Panji berdecak kesal. Heyy, tolonglah ini cerita yang menarik. Jarang-jarang Verrel menabrak orang.

"Cerita rel. Ini bukan masalah sepele" ucap Daffa tenang.

Setelah itu, Verrel menceritakan semua kejadian kemarin soal gadis yang sudah ia tabrak pelan, dan sudah menghancurkan pertahannya.

CUKUP SUDAH.

🎶🎶🎶

"Aisya, Lo lagian kenapa gak bilang ke gw buat minta tolong. Padahal rumah gw ga jauh dari sekolah. Kan bisa hubungin gw lewat telfon gitu, kalo udah sakit susah lagi buat nyembuhinnya kan". Sedari tadi resa sudah menceramahi Aisya , seperti ibu-ibu sedang memarahi Abang tukang sayur.

Aisya menatap malas ke wajah cantik resa.

"Gw kan gatau tempat tinggal Lo. Lagian juga gw ga kepikiran untuk buka hp saking takutnya. Hp gw aja di tas bukan di saku". Jawab Aisya.

"Yaudah tar kalo Lo udah bisa masuk sekolah lagi, hari itu pun Lo harus ikut ke rumah gw. Sekalian kita nonton Drakor gitu kan"

Aisya menganggukkan kepalanya.

Tok tok tok.

Kira-kira seperti itulah suara bunyi ketukan dari luar pintu kamar Aisya. Aisya dan resa mengalihkan atensi nya.

"Sya, ada temen kamu tuh di ruang tamu" ucap bunga setelah memasuki kamar sang putri.

"Siapa ma? Lo ngajak yang lain sa buat jenguk gw?" Tanya Aisya kepada resa, dan bunga.

"Itu cowok-cowok nak, cogan. Pacar kamu bukan?" Tanya bunga dengan tatapan menggoda.

" Gw nggak ngajak siapa-siapa deh perasaan" jawab juga resa dengan ekspresi bingungnya.

" Siapa ya?" Tanya Aisya pada dirinya sendiri pelan. Lalu ia keluar kamar di bantu dengan resa disampingnya. Sedangkan bunga, ia sudah ke dapur duluan.

Setelah sampai di ruang tamu, resa dan Aisya melihat empat cowok sedang santainya mengobrol seraya memakan kacang goreng yang sudah tersedia di sofa ruang tamu rumah Aisya.

Setelahnya Aisya melotot tak percaya.

MEREKA!!!

---

Seger banget ice cream rasa nanas nya Aisya. Para readers saja ngiler membayangkannya😋.

Syukron.

GAZIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang