G a z i a n ' l i m a b e l a s

1K 76 8
                                    

⚠️Tandai bila ada typo⚠️
Vote dan komen biar cepat lanjut.

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

Setelah lama berbincang, Rara mengajak bunga dan aisya untuk makan bareng, tentunya bersama si tampan Verrel.

"Ayo, kita makan dulu!"

"Santai aja kali Ra" ucap bunga tertawa kecil.

Selama makan tidak ada yang membuka suara.

Aisya menatap Verrel diam-diam, aneh rasanya, dunia sangat sempit, harus bertemu Kaka kelasnya yang dingin itu, yang kebetulan mama keduanya sahabatan.

Verrel yang merasa ada yang memperhatikan, mengalihkan matanya tepat ke mata Aisya.

Verrel berdehem, mencairkan suasana.

"Kenapa rell?" Tanya Rara.

Verrel menggeleng.

Makan selesai, mereka berempat mengobrol di sofa dekat ruang tamu, tentunya yang ngobrol hanya Rara dan bunga, Aisya dan Verrel hanya menyimak.

"Emang Aisya kelas berapa sekolahnya ?" Tanya Rara penasaran melihat Aisya dengan tubuh mungil dan wajah yang baby face.

"Kelas 1 SMA Tante" jawab Aisya seadanya.

"Dimana sekolahnya?" Lanjut Rara.

"Di SMA kesatria"

"Hah? Berarti Aisya satu sekolah sama Verrel?"

Aisya mengangguk.

"Kenapa aku baru tau bunga, putrimu satu sekolah sama putra aku!" Sarkas Rara kepada bunga.

"Ya aku juga baru tau ra"

Rara menganggukan kepalanya.

"Kalian memang ga Deket gitu?" Tanya Rara kepada dua remaja di depannya.

Aisya menggeleng polos.

Verrel hanya mengangkat bahu acuh.

"Yaudah gih, rel ajak Aisya ke gazebo halaman rumah, kalian ngobrol aja disana, mama mau ngobrol berdua dulu sama bunda Aisya" ujar panjang Rara.

Verrel malas sekali rasanya, mending ia tadi tidak keluar kamar saja!. Ia memberikan tatapan mengode agar Aisya mengikutinya.

Verrel dan Aisya berdiri berjalan menuju gazebo yang ada di rumah Verrel.

"Bunga,  aku mau ngomong serius" ucap Rara pelan setelah kedua remaja itu hilang dari pandangannya.

"Kenapa, Ra?" Tanya bunga bingung.

"Gimana kalo kita jodohin anak kita aja!" Ucap Rara semangat.

Bunga menatap bingung. Putrinya kan masih sekolah SMA, bahkan masih kelas 10, labil banget.

Bunga menggeleng pelan "bukannya aku gamau Ra, aku malah seneng banget kalo kita bisa jadi besanan. Tapi aku kasian sama anak kita, mereka masih sekolah, bahkan anak aku aja baru masuk SMA kelas 10, dan juga mereka belum punya ktp"

"Iya juga sih, yaudah deh nunggu mereka cukup umur dulu yah, aku terlalu kesenengan liat putri kamu, maaf juga lancang" ujar Rara tak enak hati.

"Gak apa-apa Ra, aku cuma kasian kalo anak kita nikah muda, sikap anak aku masih kekanakan banget, manja, cengeng, dan juga belum bisa ngurus diri sendiri, apalagi kalo udah punya suami. Biar mereka fokus belajar dulu aja. Kita usahain dan berdoa semoga mereka berjodoh aja aaamiiin" balas bunga, seraya tersenyum kalem.
Rara tersenyum, membalas ucapan sahabatnya, memang benar sangat benar apa yang di katakan bunga. "Yaudah, kalo gitu, gimana kalo kita buat mereka jadi Deket gitu, kalau bisa sampe menjalin Hubungan, aku suka banget soalnya liat Aisya, sayang kalo dia bukan jadi menantu ku"

Bunga mengangguk semangat.

Sedangkan diluar rumah Verrel. Tepatnya di gazebo halaman rumah, dua remaja yang mempunya sikap bertolak belakang itu hanya diam, tak mengobrol sedikitpun, Verrel yang fokus dengan handphone nya, membuang rasa bosan katanya!, Aisya menatap tanaman-tanaman yang berada di dekat gazebo dengan takjub. Benar-benar bersih, indah dan terawat.

Aisya mengalihkan pandangannya, kepada Verrel, yang sedang sangat fokus apalagi jika bukan bermain game.

"Kak" panggil Aisya.

Verrel menatap Aisya sebentar, lalu kembali fokus pada benda miring di tangannya.

"Keluar yuk! Bosan" ucap Aisya memelas.

"Keluar aja sendiri" jawab malas Verrel.

Aisya mendengus Pelan. Kebiasaan sekali lelaki, jika sudah bermain game pasti tak mau di ganggu.

"Ayoo ka!"

Verrel diam, tak menanggapi.

Aisya menghela nafas. Lalu berjalan, meninggal kan Verrel yang tidak menyadari Aisya tidak ada di sampingnya. Gitu ya kalo cowok udah ketemu sama game _- ga sadar sama keadaan sekitar.

Bunga dan Rara keluar menuju gazebo. Sesampainya di gazebo keduanya bingung, kok cuma ada Verrel? Aisya nya kemana?.

"Rel, Aisya nya kemana?" Tanya Rara mendudukkan bokongnya, sambil menyimpan petisan mangga muda, dengan sambal di depannya.

Verrel mengangkat kepala, matanya mengelilingi gazebo yang tak terdapat Aisya.

"Gatau"

"Lho kok?" Tanya bunga was-was, mengingat sikap putra sahabatnya yang dingin.

"Kayanya keluar, tadi dia bilang mau keluar" jawab Verrel seadanya.

"Kamu kenapa ga nganter Aisya VERREL!! , Aisya kan gatau kawasan sini! Kamu ada-ada aja! Sekarang cari Aisya!" Ucap marah Rara.

"Tenang dulu, coba kita telpon Aisya" usul bunga, mengambil handphone dari dalam tas gold nya, lalu menekan log panggilan.

-o0o-
To be continued
-o0o-

Aisya jadian sama Verrel?👉
Aisya tetep jadi dekel Verrel yang imut? Tanpa ada ikatan hubungan?👉


Araabilaa

GAZIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang