⚠️Tandai bila ada typo⚠️
•happy readding•
Vote dan komen biar cepet update.Gadis cantik itu sedang sibuk mengelap ingusnya yang keluar tak berhenti - berhenti dari hidungnya. Ia mengeratkan pelukannya kepada sang bunda yang akan berangkat keluar negeri sebentar lagi. Kepala kecilnya tiada henti di Elus oleh bara - sang ayah.
"Udah sya," ucap menenangi resa.
Sekarang Aisya dan keluarga kecilnya sedang berada di bandara, menunggu waktu pemberangkatan bunga dan bara menuju Singapore.
"Tar ayah beliin oleh-oleh yang banyak sayang, mau beli apa hm? Mobil khas Singapore terus apalagi? Ayah beliin semua apa yang kamu mau" Tanya bara mengecup kening Aisya.
Aisya menggeleng. Ia hanya ingin kedua orang tuanya tidak pergi. Tetap berada disisi Aisya.
Bunga tak berhenti mengecup puncak kepala putri satu-satunya, ia juga sedih namun memang ini harus.
"Pak ayo kita berangkat" ucap anak buah bara sebari menenteng dua koper milik bunga dan bara.
Bara menganggukan kepala " yasudah ayo bund kita berangkat"
"Bunda sama ayah berangkat dulu yaa sayang, jangan keluyuran malam, jaga kesehatan juga, bunda titip putri bunda sama resa yaa" ucap bunga menitikan air mata.
Ini memang pertama kalinya bunga meninggalkan Aisya dengan jarak yang sangat jauh.
Tangis Aisya semakin pecah. Bahkan bajunya sudah kusut.
"Bu- bunda jug- juga jaga kesehatan ya disana, baik-baik sama ayah" ucap sesenggukan Aisya memeluk kedua orangtuanya.
Bara tersenyum " iya putri cengeng ayah"
Bukannya kesal dikatai begitu, tangisan Aisya malah semakin pecah, namun ia tahan, karena malu menjadi pusat perhatian beberapa orang disana, ia menyalimi kedua tangan orang tuanya ketika bunga dan bara sudah pamitan.
Aisya menatap kedua orang tuanya yang mulai menjauh, katakan bahwa dia lemah! Dia cengeng! Tapi memang ini yang dia rasakan, tidak rela ditinggalkan walau hanya sementara.
Resa dengan sigap merangkul Aisya dengan mengelusi punggung kecil sahabatnya "cuma bentar kok sya, yuk kita pulang!" Aisya hanya pasrah.
•Gazian•
"Bosen jomblo terus"
"Makanya ganteng!" Sambar raja menjawab ucapan Panji.
"Gak cukup ganteng bro, tajir juga harus!"
"Cewek yang tulus sama kita, gimana pun keadaan kita, dia bakal tetep sayang sama kita!"
"Tumben Lo pinter dikit."
"Gue emang udah pinter dari lahir! Cuma gak suka pamer aja."
Panji memutar bola matanya malas.
Sedari tadi Verrel dan kedua temannya sedang nongkrong di warung Bu Titi, tidak dengan Daffa, karena lelaki yang satu itu sedang keluar kota kerumah neneknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAZIAN
Genç Kurgu⚠️ Follow sebelum baca ⚠️ Tiba-tiba petir menyahut dengan volume besarnya. Dan, Aisya reflek memeluk tubuh kekar Verrel. Verrel menahan nafas kala tubuhnya tiba-tiba direngkuh kecil oleh gadis didepannya. "Kak maaf" cicit Aisya sambil menundukkan ke...