Happy reading
Setelah menghabiskan waktu dari pagi sampai malam kemarin . Verrel jadi harus kesiangan gara-gara ia lupa tidak memasang alarm dan juga tidak ada yang membangunkan nya untuk sekolah.
Maklum Jogan (jomblo ganteng)😎.
Disisi lain Aisya sudah siap dengan topi abu-abu serta dasi abu-abu yang selalu ia pakai ketika sekolah.
Ia keluar dari rumah lalu berangkat menuju sekolah diantar oleh pak Dedi sang sopir favoritnya.
Ketika datang di sekolah hujan turun dengan mendadaknya tanpa memberitahu atau tanda-tanda. Ia langsung berlari dengan tas diatas kepala agar kepala cantiknya tidak terkena air hujan.
Banyak siswa-siswi yang sama seperti Aisya mereka berlari secepat mungkin agar tidak mampus akibat terkena hujan. Sungguh gelayyyyy eh lebayyyyy.
Terkena hujan saja mampus.
"Huh.. huh.." Aisya mengatur nafasnya. Sambil tangan menopang ke lutut. Ia menatap isi kelasnya yang sudah ramai oleh penghuni.
Ia mendudukan diri diatas kursi lalu menelungkup kan kepalanya di meja.
"Untung aja hujan. Coba kalo gak hujan pasti gue kena hukum gara-gara kesiangan upacara" ucap Resa seraya memakan gorengan.
"Sya, Lo kenapa lemes banget?" Tanya resa.
Aisya menggeleng kan kepalanya.
"Sya, tau gak sih? Lo itu sekarang udah terkenal tau di SMA ini" lanjut resa.
Aisya mengangkat kepalanya untuk bisa melihat resa.
"Iya, Lo kan udah berapa kali kena kasus yang uwuw uwuw sama kak Verrel."
"Hmm?"
"Sya , Lo suka sama kak Verrel?" Tanya berbisik resa.
"Nggak"
Resa menyenggol nyenggol tangan unyu sicantik aisya.
"Cieee cieeee" goda resa.
Aisya hanya memutar bola mata malas mendengarnya, ia menelungkup kan kembali kepala kecilnya.
"AISYA" teriak seorang cowok didepan kelas Aisya dengan sangat terburu-buru.
Semua yang mendengar teriakan itu langsung menoleh ke arah luar kelas.
"Hmm?" Gumam Aisya terhadap Panji .
Ya tadi yang panggil-panggil Aisya itu panji.
"Sini deh gue mau ngomong" ucap Panji seraya memberi isyarat untuk mendekat.
"Siang nanti Lo bisa ketemuan gak?" Tanya Panji.
"Ketemuan sama siapa kak? Dimana?"
Jawab Aisya dengan ekspresi kebingungan."Pokoknya ada deh spesial"
Aisya memanggut- manggut kan kepalanya.
"Bisa ga?" Tanya lagi Panji.
"Tar aisy-" belum selesai Aisya menjawab. Resa lebih dulu menimpalinya.
"BISA KAK!!"
"Oke lah bagus, yaudah gue balik ke kelas dulu ya"
Aisya hanya menganggukan kepalanya.
"Woaaah ciee Lo mau ketemuan sama siapa gue ikut ya!" Bisik resa tepat disamping telinga Aisya.
Aisya memukul keras tangan resa.
🥲🥲🥲
Siang ini tepat sesudah pulang sekolah, Verrel dan ketiga sahabat nya sudah duduk santai di cafe dar*lise tempat ketemuan nya dengan si cantik Aisya.
"Lama banget si manis, keburu keringetan gue" ucap raja sambil memakan kentang goreng rasa semut.
"Hooh lama amat ya" timpal Panji dengan gaya sok mikir . Wkwk
Verrel hanya diam seperti patung, paling sekali-kali gerak dikit.
Sedangkan di Sisi lain, dua sejoli cantik sedang bingung memikirkan mereka entah mau kemana.
Aisya sudah siap dengan baju lengan panjang serta celana jeans warna coklat muda sepadu dengan warna baju dan tasnya. Ia duduk di tepi ranjang ditemani oleh resa yg sama seperti dirinya.
Sudah rapi dengan pakaiannya.
"Kenapa ogeb banget sih!! Ya masa kita mau ketemuan tapi gak dikasih tau ketemuannya dimana?!!" Omel resa mengacak-acak kuncir rambut Aisya yang berjumlah banyak . Biasalah nyetok .
"Iya aneh banget sih"timpal Aisya lemas.
"Lo punya nomor nya nggak?" Tanya resa menghadap Aisya.
"Nomor siapa?"
"Ya siapa aja di antara mereka berempat"
"Engga"
Resa menghela nafas lelah. Disambung dengan Aisya menghela nafas bengek.
"Gak biasanya Aisya sama si resa telat sampe hampir 1 jam gini" ucap raja menatap Panji.
Panji yang merasa dirinya diperhatikan, ia menengok kepada raja.
Mereka saling tatap selama 4 detik lalu kejadian yang sering terduga pun terjadi."Woy sini-sini" ucap Panji mengode kepada ketiga sejoli tampan untuk berdekat.
"Gue lupa kasih tau tempat ketemuannya dimana" bisik Panji kepada ketiga temannya.
"Goblok Panji dasar idiotttt mati aja sana !!" maki raja dengan ekspresi menahan amarah diujung tanduk.
"Balik Lo" usir Verrel menatap tajam Panji.
Daffa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat betapa idiotnya tingkah temannya ini.
Panji pun langsung berlari keluar cafe untuk kabur sebelum pantat halusnya harus merasakan usapan dari telapak kaki raja.
TBC
Jangan lupa vote dan coment yaa '3' Tinggal klik doang kok gak merugikan juga hehe 🥰😂.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAZIAN
Teen Fiction⚠️ Follow sebelum baca ⚠️ Tiba-tiba petir menyahut dengan volume besarnya. Dan, Aisya reflek memeluk tubuh kekar Verrel. Verrel menahan nafas kala tubuhnya tiba-tiba direngkuh kecil oleh gadis didepannya. "Kak maaf" cicit Aisya sambil menundukkan ke...