G a z i a n ' t i g a b e l a s

1.2K 71 1
                                    

Kalau typo maafin,

Suara jam Bakker yang sangat melengking itu mengusik ketenangan Verrel dalam tidurnya.

Sedang mimpi indah malah diganggu.

Verrel duduk diatas kasurnya, ia menatap sipit cahaya yang memasuki celah-celah lewat jendela kamarnya.
menguap beberapa kali, mengucek matanya pelan.

Pemuda itu bangun lalu berjalan menuju kamar mandi untuk segera mulai membersihkan dan menyegarkan tubuhnya.

10 menit didalam kamar mandi, Verrel akhirnya selesai dengan ritual mandinya, ia keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk membalut rapi  dari pinggang sampai lutut.

Verrel segera memakai seragam putih abu-abu lalu memakai dasi dan sabuk, ia menatap dirinya didepan cermin, menatap cool dan gagah.

Mengambil tas lalu menuruni tangga untuk makan bersama keluarganya.

Memang, Verrel dari kemarin-kemarin lagi betah dirumah mama papanya. Belum pulang lagi ke apartemen. Lagian tidak apa-apa kan? Rumahnya juga tooh.

Dilain tempat, Aisya dan bunga sedang makan dengan tenang.

"Gimana sekolahnya nak?" Tanya bunga.

Aisya menatap sekilas bundanya, tanpa ada niatan menjawab pertanyaan bunga.

Bunga menghela nafas.

Flashback on

Resa sudah pulang 10 menit yang lalu, ia dipenuhi rasa kesal dan marah. Merasa sudah diberi harapan palsu.

"Percuma ganteng kalo suka PHP" katanya.

Aisya sedang menonton televisi yang berada di channel MNCTV yang berisi kartun kesukaan nya yaitu apa lagi kalo bukan sikembar tanpa rambut.

Upin Ipin. Kartun kesayangannya sejak kecil. Belum bisa ada yang menggantikannya wkwk. Tapi yang Aisya suka dari kartun ini, bukan pemeran utamanya, tapi ijat.

Aisya suka kepada ijat. Katanya lucu, pemalu, hitam manis pokoknya Aisya suka ijatt.

Ketika sedang seru-serunya menonton kartun, tiba-tiba bara datang dari kantor. Ayah nya ikut duduk disamping Aisya.

Bunga yang melihat itu tersenyum, lalu menjemput dan akhirnya mereka bertiga nonton ijat bareng.

"Syaa..." Panggil bara lembut dengan tangan yang sedari tadi mengelusi rambut Aisya.

"Hmm iya yah" sahut Aisya masih sibuk dengan cemilannya.

"Ntar hari Sabtu ayah harus ke Singapore"

Aisya  mendudukan dirinya. Ia menatap bara dengan polos.
"Harus ya?"

"Iya sayang, ada urusan kantor"

"Sendirian?"

Bunga menghela nafas, lalu menjawab pertanyaan sang putri.
"Sama bunda"

"Aisya enggak diajak?" Tanya Aisya yang mulai memelas.

"Kalo kamu ikut nanti sekolahnya gimana?"tanya bara.

Aisya menganggukkan kepalanya.
"Terus Aisya sendiri?"

"Ajak resa buat temenin kamu" jawab bunga lembut.

"Maaf ya sayang, ayah ajak bunda soalnya disana rekan-rekan kerja ayah juga semua pada bawa istri"

Aisya menganggukan kepalanya, lalu ia nangis kejer.

"Aaaaa bunda sama ayah jahat pokonya jahat hiks hiks.." teriak Aisya dalam pelukan bara.

"Cuma satu Minggu doang kok sayang" ucap bara menenangkan Aisya.

"Gamau hiks gamauuu"

Bunga ikut memeluk Aisya.
"Sayang, sebentar aja.. cuma buat kali ini aja kok"

Aisya bangun lalu dengan cepat berjalan keluar rumah dengan mata yang sembab dan masih setia mengeluarkan air mata.

Ijat sudah ditinggalkan oleh Aisya.

Flashback off.

Selesai makan, Aisya segera memakai sepatunya, lalu mendekat ke arah bunga dan mencium tangan bunga.

"Aisya berangkat bunda"

Bunga mencium pucuk kepala Aisya, walau Aisya sedang marah tetap saja Aisya tidak menolak. Sudah menjadi rutinitas sebelum berangkat sekolah.

"Hati-hati ya sayang"

Aisya menganggukan kepalanya tanpa menatap bunga.

🐻🐻🐻

"Demi apa??" Teriak resa dengan kaget.

"Ish jangan berisik resa!!" Aisya membekap mulut kecil resa dengan wajah sebal.

Gimana gak sebal? Aisya sudah menceritakan kejadian semalam bersama Verrel kepada resa. Dan resa dengan seenak jidat teriak melengking. Membuat mereka jadi pusat perhatian.

"Ternyata kak Verrel cuek-cuek juga romantis yaa" gumam resa sambil senyum-senyum sendiri.

Aisya menggeplak tangan resa, membuat resa sebal lalu berkata.
"Apasih Lo cemburu ya gue ngebayangin kak Verrel"

"Dih enak aja gak mungkin ya"

"Mungkin ajalah yang gak mungkin tuh Lo disukain sama Rizky Febian"

"Serah deh" pasrah Aisya seraya menatap malas sahabatnya.

~Tbc

Terimakasi, readys 😭😭 untuk 1k pembacanya, makasi banyak buat kalian yg masih setia baca cerita ku ini
Love youu dehhh ❤️
___

Jangan lupa buat vote and komen juga
See you👋


GAZIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang