Chapter 8 ; Cinta dan Desa oleh Asya

594 53 9
                                    

Chapter 08
CINTA DAN DESA

Ditulis oleh prkj90ngwlff

Diperankan oleh Park Jeongwoo x Jina (oc)
_





[14 februari 2005]

"

JEONGWOO, JENGLOT, ITEM, BANGUN GAK ATAU GUA SIRAM PAKE COMBERAN!!”

Pukulan yang diiringi oleh guncangan hebat pada tubuhnya berhasil membuat Jeongwoo terduduk seketika. Dengan rambut tak karuan juga selimut yang melilit tubuhnya, pemuda itu mencari si pembuat onar yang memaksanya untuk bangun.

Plakk!

Jeongwoo memukul seseorang disampingnya tanpa perasaan sedangkan sang korban mengaduh kesakitan.

“BIADAB BANGET GUA PUNYA SEPUPU!”

“Berisik pesek!” dengus Jeongwoo melenggang keluar kamarnya sambil membawa handuk. Junghwan yang sedari tadi duduk disisi ranjang melongo tidak percaya dan memegang hidungnya.

“Masa iya gua pesek...” gumam lelaki bermarga So itu. Jeongwoo memulai ritual mandinya dan sesekali bersenandung ria saat menggosok seluruh badannya. Mulut Jeongwoo komat – kamit dengan busa yang menetes disudut bibirnya.

“BURUAN JEONGWOO GUA KEBELET!!” pekik Junghwan sambil menggedor pintu kamar mandi milik keluarga Park dengan tidak santai. Perutnya sudah tak tahan ingin mengeluarkan bongkaran.

Pintu kamar mandi terbuka dengan aroma harum yang menyeruak saat lelaki itu keluar. “Ya sabar-“ Belum sempat Jeongwoo menyelesaikan kalimatnya, Junghwan sudah mengacir secepat angin sambil memegangi bokongnya. Jeongwoo saja sampai berbutar dengan tatapan terkejut.

Jeongwoo mendengus dan melangkahkan kaki nya kearah dapur. Wangi masakan membuat perutnya mendadak keroncongan. Netranya menatap wanita paruh baya yang sedang mengaduk makanan yang ada di panci berukuran besar.

“Emmm .... Wanginya buat Jeongwoo gagal diet. “ ucap lelaki itu sambil menyeret bangku yang akan diduduki nya.

Sang Oma menoleh. “Cowok kok diet?” ujarnya mematikan kompor.

“Ih Oma, emang Cuma cewek yang boleh diet? Diet itu sehat tau,“ dengus Jeongwoo beranjak dari kursinya. “Biar aku saja yang angkat,” Jeongwoo menawarkan dirinya saat melihat sang Oma yang merasa kesusahan mengangat panci berukuran jumbo tersebut dan meletakkannya di meja makan.

“Jadi masakan Oma enggak sehat nih?”

Jeongwoo tampak berfikir. “Sepertinya begitu ...”

“Yasudah jangan dimakan. Makan rumput saja sana bareng Moli!” ucap Oma menunjuk kearah luar tempat sapi berukuran besar yang diberi nama Moli sambil mendumel.

Jeongwoo merengut tak suka. “Jangan samain Jeongwoo sama Moli dong, Oma. Yang sapi kan Junghwan...” lelaki itu meringsut di lengan sang nenek.

Bersamaan dengan itu Junghwan muncul sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk yang bertenger di pundaknya.

“Ada apa nih, budek telinga pangeran diomongin terus.”

Junghwan menatap kearah depan dengan tatapan jijik. “Idih, anak monyet lagi nangring.” Kemudian lelaki itu berjalan acuh menarik bangkunya dan mulai mengambil lauk pauk yang ada di atas meja dengan santai. Seperti tidak ada seorang pun disana.

1st Event Treasure Wattpad Valentine's Day [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang