00

214 26 1
                                    

Kegaduhan dari suara mesin kendaraan terdengar dengan keras berlalu lalang di tengah kota Jakarta yang ramai akan manusia. Manusia yang tengah mencari kesenangan di hari Sabtu malam yang indah diterangi sinar rembulan. Salah satu diantaranya adalah pria tampan dengan motor Piaggio Vespa Sprint Tahun 1976 berwarna hijau mint yang tengah mengintari riuhnya kota malam.

Baginya mengitari penuhnya kota Jakarta saat malam hari apalagi pada hari Sabtu rasanya sangat nyaman. Katakan saja aneh, tapi pria tersebut menyukai keramaian.

Malam ini, pria bernama Sean itu memutuskan untuk singgah sebentar di sebuah danau buatan sambil menikmati terpaan angin malam yang sejuk. Memarkir motor vespa jadul kesayangannya di dekat pembatas danau dan tetap duduk diatasnya sambil melihat terangnya sinar rembulan. Bulan hari ini sangat indah, bundar dan terang. Ia bisa memandang pemandangan itu seharian jika ia bisa.

Sambil mendengarkan musik yang ia dengar dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya. Lagu The Neighbourhood yang berjudul Flawless dimainkan dari handphone lelaki itu memberikan vibe yang pas untuk saat ini.

Tak terasa sudah jam 11 malam, waktunya Sean kembali kerumah. Memasukkan earphone dan handphone miliknya ke dalam saku jaket denim yang ia kenakan, menyalakan mesin motornya dan bergegas pulang.

Namun di tengah jalan tiba - tiba turun hujan yang cukup lebat, perjalanan untuk pulang masih cukup jauh dan pikuknya ia tidak membawa jas hujan. Jika ia paksakan untuk pulang, kemungkinan Sean akan jatuh sakit kebesokan harinya. Mau tidak mau, ia harus beteduh dahulu.

Kebetulan tak jauh dari tempat ia berhenti terdapat sebuah cafe yang masih buka. Pria dengan nama lengkap Aditya Sean Dewantara itu memutuskan untuk masuk ke dalam, pikirnya sambil berteduh ia akan memesan segelas minuman panas untuk menghangatkan dirinya.

Ia memutuskan untuk memesan segelas caramel macchiato panas, walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 11 lewat dan kemungkinan ia akan terjaga malam ini karena meminum minuman berkafein. Tapi itu adalah minuman kesukaannya dan ia sangat menginginkannya sekarang. Lagipula besok hari Minggu, ia tidak perlu bangun pagi untuk ke sekolah.

Sean pun memesan di kasir dan menunggu di tempat duduk sampai namanya dipanggil.

Di kursi lain terdapat seorang wanita yang dari tadi memperhatikannya, Sean tidak tahu apa alasan wanita tersebut menatapnya dengan cukup lama. Tidak mau mengubrisnya, Sean mengambil handphone yang ada di saku jaketnya dan bermain dengannya sambil menunggu minuman yang ia pesan.

Tapi sudah hampir 5 menit, wanita tersebut masih berpaku kepada Sean, mata dari wanita itu tidak bergerak se centi pun. Mulai merasa sedikit risih, Sean kembali melihat ke arah layar gadgetnya sambil membuka aplikasi Twitter, tidak mau mempedulikan wanita itu.

"Caramel macchiato atas nama Sean."

Medengar namanya dipanggil, Sean pun beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil pesanannya. Ia pun kembali ke tempat duduk semula untuk menikmati minuman yang telah ia beli.

Setelah hampir setengah minumannya habis, ia mencoba untuk melihat kearah wanita dengan surai pendek hitam kecoklatan barusan dan ternyata wanita itu masih belum memalingkan pandangannya dari Sean.

Setampan itu kah Sean sampai wanita itu tidak melepaskan pandangannya kearahnya sedetik pun?

Ah, jangan terlalu pede Sean.

Setelah minumannya habis, pas sekali hujan sudah reda. Ia pun pergi keluar cafe dan bergegas pulang kerumah.

Sebelum keluar, ia melihat wanita itu untuk terakhir kalinya, dan wanita itu masih saja memperhatikannya sampai di depan pintu cafe. Sean bukan merasa risih lagi, tapi lebih ke bingung. Tapi tidak mau berlama - lama di cafe itu, Sean pun bergegas pulang kerumahnya karena sudah tengah malam.























Disclaimer

Ini adalah karya fiksi. Nama, karakter, bisnis, tempat, peristiwa, dan insiden adalah imajinasi penulis atau digunakan dengan cara fiktif. Kemiripan dengan orang yang sebenarnya, hidup atau mati, atau peristiwa yang sebenarnya adalah murni fiktif.





Cast

Kim Sunoo as Aditya Sean Dewantara (18 tahun)

Untuk pemain lain akan dikenalkan seiring berjalannya cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pemain lain akan dikenalkan seiring berjalannya cerita ini.
Pemain wanita yang ditampilkan hanya sebagai visualisasi saja, tidak ada maksud untuk menjodoh - jodohkan atau ngeship antar member Enhypen dan salah satu anggota girlgroup yang ditampilkan. Mohon menjadi pembaca yang bijak.




semoga suka dengan ceritanya, jangan lupa untuk vote dan comment untuk mengapresiasi karya penulis dan agar penulis jadi lebih semangat updatenya.
happy reading !

love, April.

blue & grey | sunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang