17

32 8 0
                                    

Ricuh suara murid - murid dari dalam ruang kelas bisa terdengar dari lorong sekolah. Waktu menunjukkan pukul 14.50 menandakan bahwa jam waktu sekolah sudah hampir berakhir.

Murid - murid di dalam kelas tengah mengemas buku - buku dan perlengkapan sekolah yang berserakan di meja kelas mereka masing - masing ke dalam tas sekolah sambil mengobrol dengan teman mereka mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan sehabis pulang sekolah nanti dan mengenai ujian tengah semester yang akan datang.

Begitupun dengan gadis cantik yang sekarang tengah memasukkan buku paket kimianya ke dalam tas kulit berwarna hitam miliknya. Sebelum menutup kembali tas miliknya itu, ia melihat selembar kertas yang baru saja diberikan oleh ketua kelas di atas mejanya.

Kertas itu merupakan jadwal ujian tengah semester untuk satu minggu yang akan datang. Baru saja beberapa menit yang lalu sebelum kelas dibubarkan, wali kelas mereka memberitahukan bahwa sekitar 1 minggu lagi mereka akan memulai ujian tengah semester.

Masih ada seminggu waktu yang tersisa untuk mempersiapkan ujian tengah semester ini. Maka dari itu guru - guru mengharapkan murid - murid dapat mempersiapkan dengan belajar yang giat mulai dari sekarang untuk hasil yang memuaskan.

Alita yang kebetulan tempat duduknya berdekatan dengan Sean menghampiri pria yang sedang memasukkan semua buku yang terletak di laci meja sekolahnya ke dalam tas miliknya.

Mereka pun berbincang mengenai beberapa materi yang akan masuk kedalam ujian nanti. Alita dan Sean memang cukup sering belajar bersama jika adanya kesempatan. Seperti pada saat jam istirahat atau kalau adanya jam kosong.

Anak - anak lain yang ada di kelas yang sama dengan mereka pun bisa melihat relasi dari Alita dan Sean semakin hari semakin dekat. Sampai banyak yang mengira bahwa mereka menjalin hubungan asmara diam - diam dibelakang tanpa satu orang pun mengetahuinya. Tapi walaupun bila itu benar - benar terjadi, hal itu tidak ditentang oleh pihak manapun.

Bahkan Alita dan Sean sering sekali di jodoh - jodohkan oleh beberapa teman mereka karena mereka dilihat seperti pasangan yang sangat cocok, sama - sama pintar, sama - sama baik dan murah senyum, dan merupakan pasangan dengan visual yang indah.

Padahal aslinya Alita dan Sean tidak sedekat yang mereka bayangkan. Ya mereka cukup dekat tapi hanya dalam perihal sekolah saja. Diluar mengenai sekolah, mereka tidak pernah membahasnya.

Hal ini tidak menjadi masalah bagi Alita. Walaupun memang ia memiliki rasa lebih dari teman kepada teman prianya itu, tapi ia tidak mau terlalu cepat melangkah karena ia takut akhirnya pertemanan mereka yang berakhir berantakan dan tidak akan berjalan dengan baik.

Perlahan tapi pasti adalah motto dari seorang Gracia Alita Argawijaya. Ia yakin semakin lama waktu yang mereka habiskan bersama, Sean mungkin akan menaruh rasa pada Alita.

"Materi buat fisika gak terlalu sulit sih ya. Dua hari lalu kan kita udah sempet bahas ulang beberapa materi yang bakal masuk di ujian nanti. Cuman nanti kita latihan soal lagi aja biar lebih lancar hitungannya." kata Sean sambil menatap ke arah Alita yang dari tadi juga memperhatikannya.

"Untung kita udah review ya kemarin. By the way mau kapan nih kita belajar barengnya? Hari ini?" tanya Alita sambil menyelempangi tas sekolah miliknya ke punggungnya, bersiap untuk keluar ruang kelas untuk pulang.

"Hari ini aku gak bisa soalnya ada janji. Gimana kalau hari Jumat abis pulang sekolah?" giliran Sean yang bertanya kepada Alita yang sekarang sedang berjalan beriringan dengan si gadis yang ada disampingnya untuk keluar kelas dan melewati lorong kelas untuk menuju ke pintu keluar dari sekolah.

"Oh yauda boleh kalau gitu. Nanti belajar barengnya di rumah aku aja ya."

"Oke. Aku duluan ya takut temen aku nungguin."

Sean yang berpamitan dengan teman sekelasnya sambil melambaikan pelan tangannya lalu langsung mengangkat kedua tungkainya untuk berjalan menuju parkiran sekolah dan pergi untuk bertemu dengan Naya seperti biasa.

Gadis dengan rambut hitam panjang itu pun membalas lambaian Sean dengan senyum terukir di wajahnya. Setelah itu ia menghela nafas kecil sebelum keluar menuju pintu keluar sekolah untuk menunggu di jemput oleh supir pribadinya.

Saat berada di perjalanan, tiba - tiba fikirannya tertuju pada gadis tunanetra yang ia temui sebanyak dua kali itu. Alita ingin sekali bertemu dengan gadis itu lagi. Ia berharap mungkin mereka akan menjadi teman baik jika mereka sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama untuk mengenal satu sama lain.

Ia berfikir apakah ia pergi ke cafe HY sekarang untuk bertemu dengan Naya dan berbincang sesaat atau tidak. Kebetulan juga jarak dari sekolah ke cafe itu tidak terlalu jauh.

Tapi ia mengingat lagi bahwa sebentar lagi ujian semester akan segera di mulai. Jadi gadis yang tengah menatap luar jalanan dari kaca jendela mobilnya itu memutuskan untuk berkunjung ke cafe HY saat ia sudah selesai dengan semua ujian sekolahnya itu.

Selepas ujian sekolahnya selesai, ia akan pergi ke cafe HY untuk menemui Naya. Ia berfikir juga mungkin ia bisa mengajak entah Sean atau kakaknya Reyhan untuk berkunjung ke cafe itu bersama dengannya dan memperkenalkan Naya kepada kedua lelaki dibenaknya itu.

blue & grey | sunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang