bagian dua puluh tiga

1.2K 84 22
                                    

Jennie dan Lim terlihat masih terdiam dan merasakan sesak dihati mereka masing-masing , Jennie pun mengelap air mata nya ,suasana didalam ruangan kamar Lim seperti nya sedang tidak enak Jennie dan Lim sama sama sedang menangis .

" Pulanglah ini sudah pagi " ucap Lim pada Jennie membuat Jennie terdiam

" Aku sudah mengungkapkan semua isi hati ku aku menyukai mu dan aku sangat mencintaimu lalu responan mu hanya seperti itu saja?" Jawab Jennie pada Lim

" LALU APA YANG KAU INGINKAN DARIKU? KAU SUDAH MERUSAK SEMUANYA HATIKU BAHKAN KEBAHAGIAAN KU JENNIE KAU INGIN APA LAGI pleasee pergilah " ucap Lim dengan membentak Jennie di akhir kata Lim terlihat berat untuk berbicara

" Aku minta maaf seharunya aku tidak seperti ini kau tau perasaan mu adalah sebuah kesalahan yang tak pernah aku inginkan, kau datang tiba tiba padaku kau memenuhi semua hariku APA KAU TAU ALASAN AKU MENGUNDURKAN DIRI APA ? HUUH APA KAU PERNAH BERTANYA KEPADAKU KENAPA JAWAB LIM JANGAN DIAM SEPERTI INI KAU HANYA AKAN TERUS MENYAKITI PERASAAN KU " ucap Jennie dengan berteriak keras kepada Lim di Sertai air mata yang terus menghujani pipi mandunya untuk saja ruangan tempat dimana Lim menginap kedap suara jadi hanya menggema di dalam saja tetapi keluar tidak kedengaran.

Lim melihat keadaan Jennie yang sedang berdiri dihadapannya keadaan nya Sangatlah berantakan dan Lim pun tersenyum miris pada Jennie .

"Jika aku adalah sebuah kesalahan, yang seharusnya tidak menjadi pilihan mu lantas mengapa kau masih menahan ku ketika aku hendak pergi.ketika aku pada hari itu memutuskan untuk mundur dan sekarang kau berkata kau menyayangiku aku pernah bertanya padamu mengapa kau meninggalkan drama yang kau sangat inginkan itu aku pernah bertanya itu ..... " Jawab Lim dengan suara berat

" Kau buka kesalahan untukku Lim bukan mksd ku seperti itu " ucap Jennie yang menurut nya Lim salah arti Lim menarik napas panjang mencoba untuk menetralkan semuanya.

" Kau sudah puas? Silahkan keluar " ucap Lim dengan menunjuk pintu Jennie benr benar merasa gila harus seperti apa lagi ia bicara pada Lim jika ia benar benar mencintainya .

" Kau tau aku kira seiring berjalannya usia kita akan dewasa ternyata kita masih seperti 3 anak kecil yang sedang berebut satu permen dimana 1 antara dua lain nya tidak bisa di bagi dan kau tau seperti kau adalah 1 diantara dua anak kecil itu yang menginginkan permen itu semuanya."

" Ingatlah dunia bukan tentang mu saja terkadang kau hanya perlu melihat dan sadar jika yang kau lakukan itu salah kau menyatakan cintamu kepada pria yang sudah memiliki seorang kekasih dan kau pun sama memilik kekasih pikirkan tentang mereka dunia tidak selalu tentang mu saja Jennie " ucap Lim dengan tenang dan memandang Jennie , Jennie pun seketika roboh kedalam pangkuan Lim ia kembali memeluk Lim dengan menangis begitu pula Lim malah ikut menangis .

" aku akan bertunangan hiks hiks " ucap Jennie dengan menangis lagi perkatan Jenni membuat Lim kembali tertegun

" Selamat " ucap Lim dengan melepaskan pelukannya

" Katakan padaku sebelum waktunya terlambat katakan jika kau mencintaiku dan jika kau datang itu artinya kau tidak mencintai dan bila kau tidak datang itu artinya kau mencintaiku aku akan menunggu esok malam " ucap Jennie dengan meninggalkan Lim Jennie pergi dengan berlari dan menangis .

Author POV

Yatuhan kasian sekali betapa rapuh nya pria ini udah mau punya alergi cw di tinggal cw tunangan lagi Yoo Lim semangat kawan ini baru tunangan masih bisa di salip ko wkwk

Jennie keluar dengan perasaan yang sangat gundah perasaan nya sangat hancur benar saja Lim dan rose sedang menjalani hubungan itu membuat nya kehilangan kepercayaan dirinya seperti nya waktu untuk mengulang semuanya pun sudah terlambat ia tidak bisa kembali ke masa Jennie yang selalu ribut dengan Lim tampak nya mereka sudah dewasa dan mengenal cinta memang benar aku menganggap nya sebagai sahabat dulu tapi salah nya aku pria dan wanita tidak bisa bersahabat dimana ada namanya sahabat juga pasti ada ngelibatin perasaan antara mereka berdua .

U Don't Metter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang