CHAPTER 4

1.2K 122 1
                                    

KEMBALI MESRA

(Vivi) Setelah liburan ke sebuah pulau pribadi di Tokushima mereka terlihat kembali mesra. Hyuga Hinata, 26, dan Otsutsuki Toneri, 30, terlihat sedang asyik mengobrol di sebuah restoran di Tokyo. Seorang sumber mengatakan keduanya terbang ke Tokushima untuk memperbaiki hubungan mereka. "Hinata sangat setia pada Toneri, ia bahkan berjanji akan mengurangi hiburan malamnya." Kata sumber tersebut, "Toneri tipe pria rumahan, menurutnya datang ke klub malam bisa merusak citra juga karier Hinata."

KOLABORASI PASANGAN FENOMENAL

(Egg Magazine) Hyuga Hinata kembali masuk dapur rekaman untuk memberikan sentuhan terakhir di album ketiganya, Unlasting, yang akan dirilis akhir bulan ini. Ia sekali lagi akan berkolaborasi dengan Otsutsuki Toneri.

Toneri berjanji album kali ini akan lebih spektakuler dari sebelumnya. Para penggemar juga berkesempatan mendengar idolanya bernyanyi secara langsung saat Hinata memulai tur konser 10 kotanya di Jepang bulan depan.

***

Surat ketiga yang Hinata terima dari pria yang menginginkan kematiannya kali ini menjelaskan dengan lumayan mendetail tentang bagaimana pria itu akan membunuhnya kalau ia tidak berhenti melacurkan dirinya.

Toneri, yang pertama kali menemukannya. Surat itu terselip di antara beberapa surat yang dibawa Hidan, manager bisnis Hinata. Mereka sedang berada di ruang duduk sebuah studio rekaman sambil menunggu ruang rekaman kosong, bersama wakil dari label rekaman dan beberapa orang yang berperan penting dalam karirnya.

"Kita harus mencari bodyguard," kata Toneri. "Jangan membantah, Hinata. Ini serius ... orang gila ini bisa saja muncul di salah satu kota tujuan turmu."

Perut Hinata semakin melilit. Ia sudah sering menerima surat sejak namanya melambung, beberapa di antaranya memang agak aneh. Tapi tidak ada yang lebih menyeramkan dari surat teror dan ancaman dari penggemar yang satu ini.

"Aku tahu siapa yang harus kau sewa," ujar Shizuka.

"Siapa?" tanya Toneri sambil mendongak dari kontrak yang sedang ia pelajari.

Shizuka berhenti mengecat kuku, lalu mengangkat ujung kukunya yang berwarna merah menyala dan meniupnya. "Tentu saja jasa bodyguard dari KBC. Ingat pesta ulang tahun Jiraiya-san? Istrinya pemilik agensi itu, ia pasti menyediakan jasa pengamanan juga."

Rasa melilit di perut Hinata sekarang ditambah dengan sedikit debaran. Ia sudah berhenti memikirkan Uzumaki Naruto, tapi setiap kali ingatan itu terlintas, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengingat mata biru, bahu pria itu, dan astaga, ciuman itu.

"Bagus sekali. Aku akan menelepon mereka," kata Toneri.

"Toneri, jangan buru-buru," kata Hinata cepat. "Aku tidak tahu berapa biayanya."

"Biar aku yang urus, Sayang." Toneri tersenyum tipis, kemudian membuka ponselnya.

"Tapi aku ...."

"Lakukan saja apa yang kuminta," jawab Toneri singkat.

Semua orang tiba-tiba terdiam, bahkan kuas cat kuku Shizuka berhenti di tengah-tengah botol. Tidak terdengar helaan napas, tidak ada yang berani bergerak, semua mata tertuju pada Hinata. Hal ini membuatnya malu. Ia tahu Toneri peduli padanya, selalu, hanya saja Hinata tak suka cara Toneri bicara padanya seolah-olah ia anak kecil.

LIMERENCE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang