Tri Vimsati

775 155 27
                                    

Sungchan menatap ponselnya, dia lupa men-cas ponselnya semalam, lalu saat dia bangun karena ketukan pintu, ia menemukan sosok Shotaro di depan pintu dengan senyuman manisnya.
Sungchan menyukai Shotaro, jelas. Entah kenapa, padahal dia sudah mempunyai Haechan, tapi rasanya berbeda, dia bisa merasakan kenyamanan yang sama seperti yang Haechan berikan saat bersama Shotaro, dan juga kasih sayang dan tempat bercerita yang lebih nyaman. Dengan Shotaro dia bisa mengobrol dengan leluasa, Shotaro dapat membalas setiap perkataannya, memberikan kata-kata penyemangat yang tak bisa diberikan oleh Haechan. Ya, suara. Sungchan juga ingin memiliki orang pengertian dan bisa membalas semua ucapannya.
Sebut saja Sungchan egois, dia juga tidak ingin melepas Haechan. Dia masih menyayangi Haechan dan tak ingin melepas keduanya.

Setelah pulang dari acara kencannya dengan Shotaro tadi, Sungchan baru membalas pesan Haechan. Tapi tak ada balasan cepat seperti biasa, lalu ia teringat akan paper bag yang diberikan oleh Jaehyun. Ia membuka paper bag tersebut, berisi sebuah kotak kado berwarna merah maroon dan sebuah surat disana.
Dengan telaten dia membuka kertas putih itu,

Hai Sungchan, eh. Formal banget,
Hai sayang, ih malah geli jatohnya.
Yaudah lah balik yang awal aja, Hai Sungchan. Hehe. Gue ada flashdisk, tapi nanti puter video nomer satu dulu ya.

Lantas Sungchan mengambil flasdisk yang ada di dalam paper bag, lalu bersegera menyalakan laptopnya.
Di flashdisk itu berisi banyak video dan juga file mp4.
Sungchan menyetel video dengan judul '1' itu, rupanya video Haechan. Dan yang mengejutkan Sungchan adalah, kekasihnya 'berbicara'

"Hai Chan, hehe. Aneh ya kalo gue ngomong?
Gue nggak tau gimana harus awalinnya, tapi gue mau bilang kalo gue sayang banget sama lo, makasih buat waktu dan sayang yang lo kasih buat setaun ini, gue ngerasa hidup walaupun cuman bentar. Chan, gue tau gue bukan orang yang lo mau, gue nggak sempurna, bahkan gue nggak bisa jujur tentang hidup gue ke lo. Gue tau lo lagi deket sama Shotaro kan? Jagain dia baik-baik ya Chan, kita cukup disini aja. Gue nggak papa kok, kalo suatu hari lo nyariin gue dan nggak nemuin gue, itu bukan salah lo kalo gue pergi. Gue pergi bukan karna lo.. Bukan karna lo selingkuh, bukan. Ini mau gue. Dan gue tau kalo gue gabakal cukup buat lo, jagain dia yang bisa dengerin keluh kesah lo, yang bisa ngomong, yang bisa kasih lo saran tanpa harus pake perantara hape kayak gue. Gue ga benci sama lo Chan, lebih tepatnya gue nggak bisa benci sama orang yanh ngasih kebahagiaan walaupun cuman sejenak. Simpen baik-baik nih flashdisk gue, isinya video sama lagu-lagu coveran gue, siapa tau lo kangen sama gue. Haha. Yaudah sih kayaknya itu aja Chan, gue gatau harus ngomong apalagi, bye bye Uchan.."

Setelah itu video terhenti, Sungchan masih diam, mencerna apa yang telah dia tonton. Video terakhir dan permintaan putus?
Sungchan tertawa ringan, ia kemudian mencoba menghubungi Haechan. Tapi yang dia dapatkan hanyalah jawaban dari operator, berkali-kali dia mencoba menghubungi Haechan, tapi hasilnya masih sama. Nomor Haechan tak dapat dihubungi.
Sungchan berganti menelfon Renjun, tapi pemuda itu menolak panggilan Sungchan dan malah mengirimi pesan yang mengatakan bahwa ia sedang sibuk.
"Chan, lo kemana?" ucap Sungchan, ia keluar dari apartemennya, dia harus mencari Haechan. Dia masih belum bisa kehilangan sosok Haechan dalam hidupnya, biarkan saja orang bilang dia brengsek. Tapi apa boleh buat? Dia tak bisa memilih.
Tujuan pertamanya adalah rumah Renjun, dia tidak bisa percaya Renjun jika perihal menyembunyikan Haechan. Kekasihnya itu pasti menyuruhnya untuk berbohong.

Pemuda jangkung itu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, tak peduli dengan makian dan juga klakson kendaraan lain yang menusuk telinga, ia harus sampai di rumah Renjun secepat mungkin.
Begitu sampai disana, rumah minimalis itu terlihat tentram, Sungchan mengetuk pintu dengan tak sabaran.
"Iya iya bentar ye anjir! Gue gaada utang!" itulah yang menyambut Sungchan ketika pintu terbuka,
"Apa lo?" tanya Renjun dengan kesal.
"Haechan disini kan? Dimana dia?" tanya Sungchan. Ia hendak menerobos masuk, tapi langsung ditahan oleh Renjun.
"Gaada disini, lo mikir dong ya bajingan. Abis selingkuh masih punya nyali lo nyariin dia? Hah?!" Renjun mendorong-dorong dada Sungchan dengan jari telunjuknya,
"Sehat lo? Gue kecewa sama lo Chan, pergi lo! Nggak sudi liar muka lo lagi," ucap Renjun sebelum membanting pintu rumahnya di depan Sungchan.
Sungchan mengusap wajahnya dengan kasar, ia kemudian kembali ke motor dan mencari Haechan lagi.

BENTALA (LEE DONGHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang