Note :
Hai, sebelum membaca. Untuk reader baru cerita aku maupun yang lama,
Silahkan menikmati cerita ini, dan aku lebih berterimakasih lagi kalau kalian juga menekan tombol bintang sebagai apresiasi kalian membaca cerita ini.
Tapi, sekali lagi selain cerita aku yang lain, untuk pertama kali aku bahas ini di KITM.
Tolong tidak perlu meninggalkan komentar yang berhubungan dengan kelanjutan cerita ini. Seperti,
Next
Lanjut
Ditunggu kelanjutannya
Cepet update lagi
Nggak sabar next partPokoknya yang intinya tentang itu,
Pasti, pasti cerita ini bakal tetap lanjut kok. Yang penting selama kalian mau menunggu, kalian juga sabar.
Readers lama yang sudah mengikuti semua cerita aku pasti paham soal next, dkk ini karena aku beberapa kali sering menyinggung hal ini di masing-masing cerita.
Jujur, salah satu inti ucapan ini bener-bener bikin mood nulis aku rusak gaez 😊
Terimakasih untuk yang sudah mau mengerti soal ini 😊Happy reading 😘
.
.
.Na Rae tersenyum puas melihat hasil kerja tangannya yang menyelesaikan sebuah buket bunga mawar berukuran besar pesanan salah satu pelanggan tetap nya. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan mengambil beberapa foto hasil rangkaian tangannya.
"Cantik sekali," puji Na Rae pada buket bunga di depannya. Na Rae langsung mengirim foto buket bunga mawar itu pada orang yang memesannya.
Klingg
"Na Rae-ya,"
Na Rae langsung menoleh dan menemukan seorang pria paruh baya yang datang dengan napas memburu.
"Jo ahjusshi," panggil Na Rae segera mendekati pria paruh baya itu dan menuntunnya untuk duduk. Tak lupa Na Rae juga mengambilkan minuman untuknya.
"Ahjusshi, kau berlari kemari?"
"Rangkaian bunga untukku yang sangat romantis," jawab pria paruh baya yang dipanggil Jo ahjusshi oleh Na Rae itu.
"Ahjusshi, apa kau berbuat salah lagi pada ahjumma?" tanya Na Rae sambil menyipitkan matanya.
"Aigoo, aku tidak sengaja menumpahkan masakannya barusan, aku tidak mau dia memarahiku nanti. Cepat cepat, buatkan untukku. Kau tau seperti apa istriku itu kalau marah bukan? Cepat Na Rae-ya, dia sedang pergi dengan anak perempuan ku. Jangan sampai dia kembali lebih dulu daripada diriku,"
Na Rae hanya tertawa sambil mengerjakan keinginan Jo ahjusshi. Na Rae mengambil lima buah bunga mawar merah beserta tiga buah bunga lili putih dan merangkainya dengan sangat cantik. Tidak butuh waktu sepuluh menit, Na Rae menyelesaikan pekerjaannya dengan rapi. Tak lupa juga, Na Rae mengambil sebuah note dan menuliskan beberapa kata-kata romantis sebagai permintaan maaf Jo ahjusshi untuk istrinya. Na Rae tersenyum puas dan melangkah mendekati Jo ahjusshi yang langsung tersenyum cerah melihat buket bunga yang berikan Na Rae.
"Ahjusshi, aku juga membantumu dengan menuliskan kata-kata indah agar ahjumma memaafkan mu. Dan aku yakin Geum Ja ahjumma akan menyukai ini dan memaafkan ahjusshi," ucap Na Rae yang mendapat anggukan senang dari Jo ahjusshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissing In The Moonlight
Fanfiction"Wah, sungguh diluar dugaan. Kau benar-benar mengerahkan seluruh anak buahmu hanya untuk menemukan orang yang menciummu saat kegelapan sedang melanda seluruh kota. Kenapa? Kau ingin aku menciummu lagi?" -Song Na Rae- "Kenapa kau bisa menyimpulkannya...