Sejak mobil yang dikendarai Kyuhyun meninggalkan toko bunga Na Rae, tak pernah sedetikpun tangan Kyuhyun melepaskan genggaman tangannya begitu saja dari Na Rae. Sesekali, Kyuhyun yang fokus ke arah jalan di depannya membawa tangan Na Rae hanya sekedar untuk ia ciumi punggung tangannya berkali-kali.
Na Rae yang diperlakukan seperti itu beberapa kali jelas terlihat menyembunyikan senyumannya dengan dalih menatap ke arah luar mobil. Entah bagaimana kini rasa kesalnya karena mantan kekasihnya lenyap seketika digantikan rasa bahagia yang bersarang di dalam hatinya.
Tak sampai berapa lama setelah itu, Kyuhyun mulai mengurangi kecepatan mobilnya begitu ia sudah bisa melihat sebuah bagunan yang terlihat luas dikelilingi pagar besi menjulang dengan gerbang perak yang menjulang tinggi yang menjadi gerbang utama bangunan tersebut.
Na Rae berseru dalam hati karena ia melihat bangunan yang hampir sama megahnya dengan rumah Kyuhyun. Kyuhyun melajukan mobilnya memasuki gerbang, sebelum benar-benar masuk, ada dua orang security yang terlihat sedang menunggu. Kyuhyun menghentikan mobilnya dan membuka kaca mobilnya sambil menyerahkan sebuah dompet kartu pada salah satu security yang langsung mengecek isi dompet yang diserahkan Kyuhyun itu. Setelah menunggu beberapa saat security itu mengembalikan dompet tersebut dan mempersilahkan Kyuhyun untuk masuk setelah menundukkan kepalanya ada Kyuhyun. Kyuhyun pun kembali melajukan mobilnya memasuki gerbang bangunan dengan sempurna.
"Apa untuk masuk kemari harus menunjukkan itu?" tanya Na Rae penasaran.
"Hmm, ini sekolah elit yang hampir 99% keamanan orang-orang didalamnya terjamin. Semua pendidik di tempat ini juga orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Hanya orang-orang tertentu seperti orang tua murid dan orang terpercaya jika para orang tua tidak bisa menjemput anak-anak mereka saja yang bisa masuk kemari. Itupun setelah mereka melewati beberapa proses pengurusan berkas penting personal mereka di sini untuk pendaftaran dan juga beberapa kartu identitas yang harus ditunjukkan ketika akan masuk kemari,"
"Wah, sekolah untuk anak-anak kaum elit memang rumit," Na Rae meringis.
"Nanti saat kita kembali, kau bisa mengisi formulir di sana dan menunjukkan beberapa kartu identitas, maka setelah itu, kau bisa bebas kemari," jelas Kyuhyun membuat Na Rae memutar duduknya menghadap Kyuhyun.
"Maksudmu, aku bisa menjemput Ji Hyun kapanpun? Tentu setelah aku meminta ijin kepadamu, begitu?" Kyuhyun mengangguk, Na Rae tersenyum lebar setelah mendengar itu. Kini ia tersenyum sumringah. "Itu bagus," lanjut Na Rae kembali menegakkan duduknya menghadap ke depan.
Takjub, tentu saja. Rasanya baru kali ini Na Rae melihat secara langsung sekolah yang berisi anak-anak kaum elit. Sekolah anak yang benar-benar tergolong dalam bangunan mewah dan megah ini. Na Rae bahkan tidak bisa duduk diam karena tak bisa berhenti merasa takjub dengan lingkungan sekolah ini.
Belum habis rasa terkejut yang sedang menghinggapi dirinya, Na Rae kembali dibuat menganga dengan kedua mata yang melebar karena melihat jajaran mobil mewah dengan harga fantastis di depan matanya. Kyuhyun menghentikan mobilnya setelah ia merasa mendapat tempat parkir yang pas.
"Woah, daebak,"
Kyuhyun yang baru saja melepas seat belt nya langsung menoleh ke arah Na Rae yang terlihat terkagum-kagum dengan apa yang ada di sekitarnya.
"Ini kali pertama aku melihat tempat parkir yang semua isinya adalah mobil-mobil penguras harta. Berapa banyak berlian di kerajaan Inggris yang harus aku ambil untuk mendapatkan mereka semua?"
Kyuhyun tertawa kecil karena mendengar apa yang diucapkan Na Rae, Kyuhyun benar-benar merasa sangat terhibur karena Na Rae.
"Oppa," dengar baik-baik apa yang baru saja keluar dari mulut Na Rae secara tidak sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissing In The Moonlight
Fanfiction"Wah, sungguh diluar dugaan. Kau benar-benar mengerahkan seluruh anak buahmu hanya untuk menemukan orang yang menciummu saat kegelapan sedang melanda seluruh kota. Kenapa? Kau ingin aku menciummu lagi?" -Song Na Rae- "Kenapa kau bisa menyimpulkannya...