KITM ~ 8

754 92 11
                                    

"Ji Hyun dan pengasuhnya belum kembali sampai sekarang?" Hanna terkejut bukan main saat mengetahui fakta bahwa cucunya belum pulang, padahal seharusnya cucunya itu sudah kembali ke rumah sejak dua jam yang lalu.

"Ne samonim, kami sudah mencoba menghubungi pengasuhnya tapi ponselnya tidak bisa dihubungi," jawab seorang kepala pelayan, Jang Ok Ran, yang ada di kediaman Cho itu dengan tatapan bersalah.

"Ya tuhan," lirih Hanna lemas sambil berpegangan pada kursi yang ada di meja makan karena kekhawatirannya pada cucu kesayangannya itu. "Apa Kyuhyun tau?" tanya Hanna lagi.

"Mianhamnida samonim, saya belum memberitahu Cho hoejangnim,"

Hanna memejamkan kedua matanya menahan rasa takut dan kekhawatirannya akan keselamatan cucunya di luar sana.

"Samonimm,"

Seorang wanita tiba-tiba muncul dengan wajah yang basah oleh air mata. Dia adalah pengasuh cucunya yang baru bekerja beberapa hari ini. Kedua mata Hanna membulat terkejut karena kedatangan pengasuh Ji Hyun yang datang sendirian.

"Kenapa kau sendirian? Dimana Ji Hyun?" tanya Hanna mendekat.

"Samonimm, hikss hikss, mianhamnida,"

Kedua kaki Hanna merasa lemas dengan respon yang diberikan pengasuh cucunya ini. Pikirannya mulai memikirkan hal-hal yang membuatnya takut.

"Jang jibsa, hubungi detektif Yoon. Minta dia untuk membantu kita mencari Ji Hyun, dan jangan memberitahu Kyuhyun dulu," putus Hanna yang langsung di patuhi oleh Jang jibsa.

***

Na Rae terdiam akan keyakinan yang datang entah dari mana karena anak perempuan itu malah menganggukkan ajakannya tadi. Awalnya Na Rae sudah memikirkan akan mengatakan apa untuk memberi tahu anak di depannya ini jika dia tidak memiliki maksud buruk dengan mengajaknya. Tapi di luar dugaan bahwa anak perempuan ini malah menganggukkan kepalanya dengan yakin.  Bagaimana didikan orang tua anak di depannya ini jika anak mereka bertemu dengan orang asing.

Klanggg

"Argghhh, yakkk!! Lepaskan!" teriakan wanita itu tiba-tiba membuat Na Rae dan anak perempuan tadi menoleh ke belakang punggung Na Rae. Di sana, terlihat Gil Han yang menekuk kedua tangan wanita tadi kebelakang tubuhnya.

"Hey yo, nuna, aku hampir saja terlambat menghentikannya yang akan memukulmu dengan pipa itu," ucap Gil Han sambil menunjuk pipa besi yang sudah terjatuh di jalan.

"Kerja bagus," jawab Na Rae. Na Rae menoleh lagi ke arah si anak perempuan yang masih diam tak berkata apa-apa. Na Rae hanya mengusap kepala anak itu menyalurkan ketenangan untuknya lalu berbalik menghadap ke arah Gil Han dan wanita itu.

"Agasshi, ada satu tempat menyenangkan yang membuatku ingin mengajakmu ke sana. Apa kau keberatan?" tanya Na Rae sambil melipat kedua tangannya ke depan.

"Aku tidak akan ikut denganmu kemanapun!" jawab si wanita sambil mencoba untuk melepaskan diri dari Gil Han. Na Rae tersenyum lebar.

"Hmm, tapi bagaimana ini? Suka ataupun tidak kau tetap harus ikut denganku ke kantor polisi,"

"Mworagu?"

"Yang kau lakukan termasuk sebuah kekerasan pada anak jika kau tidak tahu,"

"Kau mengancam ku? Kau tidak punya bukti apapun!"

Na Rae langsung melipat kedua tangannya ke depan sambil menatap wanita yang dipegangi Gil Han dengan menaikkan sebelah alisnya.

Kissing In The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang