Kyuhyun terlihat fokus mengemudi, sesekali, ia menoleh ke samping untuk melihat apa yang dilakukan putrinya. Dapat dihitung dengan jari berapa kali dalam sebulan ia mengajak putrinya itu keluar berdua, dan setiap kali itu terjadi, Kyuhyun cukup bersyukur karena tidak ada drama yang terjadi pada putrinya seperti anak-anak lain yang terkadang menangis meraung-raung ketika menginginkan sesuatu saat diajak keluar. Tapi tidak dengan Ji Hyun.
Ji Hyun tergolong anak yang penurut. Tidak pernah meminta apapun darinya maupun dari neneknya. Ji Hyun tipe anak yang menerima, tidak menuntut, dan juga pengertian meskipun usianya baru menginjak lima tahun.
Ji Hyun tengah tersenyum sambil memainkan boneka olaf di tangannya, sesekali, anak itu melihat keluar jendela untuk menyaksikan kendaraan lain yang berlalu lalang di sekitarnya. Tak lama setelah itu, mobil Kyuhyun mulai memasuki area jalan yang cukup lebar dimana ada beberapa toko yang berjajar di sepanjang jalan. Ji Hyun tiba-tiba sedikit mendongak dan terlihat antusias seakan ia hapal jalan ini.
"Kau mengenali jalan ini?" tanya Kyuhyun membuat Ji Hyun menoleh padanya dan menganggukkan kepalanya semangat. "Senang?" tanya Kyuhyun lagi yang dijawab Ji Hyun dengan anggukan semangat. "Duduk yang baik,"
Ji Hyun menurut, senyuman lebar masih menghiasi wajahnya sementara ia memeluk erat boneka olaf nya. Kyuhyun menoleh ke arah Ji Hyun dan tanpa bisa dicegah, Kyuhyun menyunggingkan senyuman kecil yang menghiasi wajahnya.
Benci? Tidak, ia sama sekali tidak membenci putrinya. Hanya saja, dirinya yang menghabiskan banyak waktu di luar rumah membuatnya agak canggung jika harus berdua dengan putrinya. Tapi dibalik semua itu. Kyuhyun tulus menyayangi dan mencintai Ji Hyun.
Mobil Kyuhyun akhirnya berhenti di depan toko bunga yang membuat Ji Hyun dengan cepat berusaha membuka seat belt yang tak kunjung mau terlepas. Kyuhyun yang melihat Ji Hyun kesusahan langsung membantu Ji Hyun untuk melepas seat beltnya.
"Jangan berlari," pesan Kyuhyun yang sepertinya tidak di dengar Ji Hyun karena anak itu kepalang senang ketika berhasil turun dari mobil sang ayah.
Sementara di dalam toko bunga, Na Rae yang memang baru menutup toko bunganya karena hari sudah sore kini melepas apron yang ia pakai dan meletakkannya di atas meja kasir.
Kluntingg
Na Rae menoleh ke arah pintu masuk tokonya dan tiba-tiba senyumannya mengembang senang.
"Ji Hyun-ah," ucap Na Rae reflek berlutut sambil merentangkan kedua tangannya ketika melihat Ji Hyun yang berlari ke arahnya dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya.
"Ji Hyun-ah," lega Na Rae begitu ia memeluk Ji Hyun erat. "Astaga, kenapa aku senang sekali melihatmu sekarang," ucap Na Rae melepas pelukannya dan mengamati Ji Hyun sambil memegangi kedua pipinya. "Biar aku mencium mu," ucap Na Rae kemudian melancarkan aksinya mencium kedua pipi Ji Hyun berkali-kali membuat Ji Hyun tertawa geli.
"Cium aku," pinta Na Rae pada Ji Hyun yang langsung ditindaki oleh Ji Hyun dengan mencium pipi Na Rae berkali-kali membuat Na Rae ikut tertawa geli.
"Ya Tuhan, sayangku," ucap Na Rae kembali membawa Ji Hyun ke dalam pelukannya.
Dari luar pintu toko, terlihat Kyuhyun yang tersenyum kecil melihat interaksi dua orang yang sama-sama telah menempati hatinya. Kyuhyun segera melangkah masuk membuat perhatian Na Rae dan Ji Hyun teralihkan karena suara lonceng pintu toko. Na Rae sedikit terkejut karena melihat pria yang beberapa waktu lalu sempat menjadi sosok yang sengaja ia banggakan pada Ga Young dan Se Joon meski tidak ada kejelasan di dalam hubungan antara mereka. Na Rae memilih mengalihkan pandangannya dan membawa Ji Hyun ke dalam gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissing In The Moonlight
Fanfiction"Wah, sungguh diluar dugaan. Kau benar-benar mengerahkan seluruh anak buahmu hanya untuk menemukan orang yang menciummu saat kegelapan sedang melanda seluruh kota. Kenapa? Kau ingin aku menciummu lagi?" -Song Na Rae- "Kenapa kau bisa menyimpulkannya...