KITM ~ 3

997 108 9
                                    

"Buka gerbang sekarang,"

"Ne, algeseumnida," jawab seorang pria yang langsung menutup sambungan telpon dan menekan sebuah tombol hijau di dekatnya.

Enam orang pria bertubuh tegap dengan setelan hitam terlihat berlari dan berdiri di masing-masing kanan dan kiri gerbang menundukkan kepala mereka untuk menyambut kedatangan sebuah mobil bentley bentayga hitam yang memasuki gerbang utama hunian megah bak istana itu.

Butuh waktu dua menit bagi mobil untuk sampai di depan pintu utama hunian megah itu dari gerbang dengan kecepatan normal. Empat orang pelayan wanita terlihat keluar dari dalam rumah begitu mobil tersebut berhenti di depan pintu utama.

Kim Jae Sung, 25 tahun terlihat keluar dari mobil dan melangkah memutar membukakan pintu mobil untuk seorang pria dengan setelan jas hitam yang dengan tatapan dinginnya langsung melangkahkan kedua kakinya menaiki anak tangga untuk memasuki pintu utama sebuah rumah mewah berlantai dua yang didominasi warna putih gading serta seluruh atap yang berwarna biru yale dengan empat orang pelayan yang membungkukkan badannya menyambut kedatangan sang pemilik rumah.

Begitu masuk, sebuah ruangan luas dengan satu meja kaca bundar berada di tengah-tengah ruangan berhiaskan sebuah vas bunga kaca berukuran persegi panjang tinggi dengan bunga mawar putih yang terlihat begitu elegan menjadi salah satu daya tarik mata begitu memasuki bangunan ini.

Di bagian kanan dan kiri ruang tengah itu hanya terdapat berbagai lukisan yang terpajang di dinding karya orang-orang terkenal dan juga etalase kaca berjejer yang berisi berbagai barang-barang pajangan yang bernilai fantastik di sepanjang lorong penghubung antara ruang tengah dengan hunian di bagian sayap kanan dan sayap kiri rumah megah itu. Jika masuk lebih dalam sedikit, akan ada tangga di kanan dan kiri untuk sampai ke lantai dua.

"Kyuhyun-ah,"

Panggilan lembut seorang wanita paruh baya dari atas membuat sang pemilik nama mendongakkan kepalanya.

"Kau baru pulang?" tanya wanita paruh baya itu lagi sambil melangkah turun dan mendekat.

"Ne,"

Kim Hanna, dia adalah ibu dari pria yang saat ini berdiri di hadapannya, Cho Kyuhyun. Hanna tersenyum ketika ia sudah berdiri di dekat putra semata wayangnya.

"Akan bekerja lagi?" tanya Hanna begitu mengetahui kemana putranya akan melangkah tadi. Kyuhyun menganggukkan kepalanya.

"Kyuhyun-ah, istirahat saja, kau bekerja terlalu ekstra nak, kau harus menyayangi diri dan kesehatanmu. Lagi pula ini sudah malam, tidak seharusnya ketika kau pulang malah kembali berkutat dengan berkas-berkas pekerjaanmu,"

"Eomma," panggil Kyuhyun menggenggam tangan ibunya erat.

"Hmm?"

"Eomma tau aku sudah terbiasa bekerja seperti ini, aku baik-baik saja, aku berharap eomma mengerti,"

Hanna hanya bisa menghela napas pasrah karena lagi dan lagi usahanya untuk membujuk Kyuhyun sia-sia. Memang, putranya adalah tipe orang yang sangat suka bekerja. Hanna bahkan tidak yakin jika putranya dapat tidur dengan teratur karena putranya itu sangat mementingkan pekerjaan di atas segalanya meskipun putranya itu sudah mencapai kesuksesan yang tak bisa dipandang rendah. Hanna tersenyum begitu melihat Kyuhyun tersenyum lembut padanya. Kini, Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke lantai atas membuat Hanna mengikuti arah pandang Kyuhyun.

"Kau mau memeriksanya?" tanya Hanna.

"Dia sudah tidur?"

"Hmm, dia baru bisa tidur setengah jam yang lalu setelah terbangun beberapa kali karena mimpi buruk,"

Kissing In The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang