16 : Terkuak
.
.
"Itachi-san...." Naruto berucap lirih. "Kita harus meminta bantuan. Kita tidak bisa mencari Hinata seperti ini."
Sasuke mendukung perkataan Naruto. "Benar. Jika hanya kita sendiri yang mencarinya.... kita tidak tahu kapan Hinata bisa ditemukan."
Itachi memijat dahi. Perkataan mereka berdua ada benarnya. Semakin lama Hinata ditemukan, maka ia akan semakin panik oleh berbagai kemungkinan buruk yang bisa saja sedang menimpa Hinata sekarang.
Ini adalah kali pertama Itachi berhadapan dengan sesuatu yang supranatural seperti ini. Ia tidak tahu harus bersikap bagaimana. Villa ini sangat besar, mungkin ada beberapa tempat yang masih belum ditemukan.
Tunggu dulu....
"Ada sebuah tempat yang belum kita cari." Itachi berucap dengan nada yakin. "Pasti Hinata ada disana."
.
.
"Nii-san.... ini tempat apa?"
Sasuke tidak menyangka villa ini masih menyimpan tempat rahasia. Ia melihat kakaknya menggeser almari kayu yang berada di kamar utama dan dari balik almari itu terdapat sebuah pintu tersembunyi.
Dan ketika pintu itu dibuka, terdapat tangga yang menuju ke bawah.
"Tempat rahasia kakek." Itachi mengarahkan lampu senternya pada anak tangga yang tua dan berdebu.
"Jangan-jangan ini...." Naruto menelan ludah. "Tempat kakek Madara menyimpan granat dan bom?!"
Sasuke "....hah?!"
"Hush! Jangan bicara sembarangan. Dulu ini adalah tempat kakek menyimpan semua uangnya."
Sasuke & Naruto: "...."
"Kakek adalah orang yang kolot. Dulu dia tidak percaya dengan sistem perbankan dan lebih memilih untuk menyimpan uangnya di tempat rahasia. Untunglah kakek sekarang bisa berpikir secara modern dan menabung semua uangnya di bank."
Naruto menatap penuh curiga. "Lalu bagaimana kau bisa tahu tempat ini."
".....itu adalah rahasia." Itachi menempelkan jari telunjuknya ke bibir. "Ssshhh.... lebih baik kau tidak perlu tahu."
Tapi masalahnya.... Naruto justru semakin ingin tahu!!!
Rombongan itu kemudian menyusuri tangga. Karena ruangan rahasia ini sudah lama tertutup, udara disini terasa lembab dan pengap.
Mereka berjalan turun hingga menemukan sebuah pintu kayu yang tertutup. Pintu itu sudah lama tidak dibuka. Gagang pintu dan juga engselnya telah berkarat sehingga hanya perlu satu tendangan kuat untuk membukanya.
Mereka kemudian mengarahkan lampu senter ke dalam ruangan....
.... dan menemukan sosok perempuan berambut panjang berdiri dengan tatapan kosong.
"AAAAHHH! HANTU!"
Naruto berteriak penuh takut. Bahkan para bodyguard yang tinggi dan kekar juga tidak luput dari takut. Sasuke bahkan sudah mengambil ancang-ancang untuk kabur.
Dalam keadaan seperti ini hanya Itachi yang bisa diandalkan. "Buka mata kalian lebar-lebar! Itu adalah Hinata!"
".....eh?"
"Sungguh?"
"I-itu Hinata!"
"Benar! Itu Hinata!"
Meskipun mereka sudah tahu jika perempuan yang sedang berdiri itu adalah Hinata, tidak ada yang berani untuk mendekat.
Siapa yang tidak merasa takut saat melihat seorang perempuan dengan tatapan kosong dan juga rambut panjang yang berantakan berdiri mematung tanpa bergerak sedikitpun. Tak berlebihan jika mereka sempat menganggap wanita itu sebagai hantu karena penampilannya yang menyeramkan!
Terlebih lagi....
Terlebih lagi keberadaan Hinata di tempat ini sangat misterius dan tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat! Bagaimana Hinata bisa memasuki tempat rahasia ini?! Pintunya jelas-jelas terkunci rapat!
Kecuali jika Hinata memasuki ruangan ini dengan cara misterius.
Saat semua orang masih merasa takut dan ragu, Itachi justru mendekat. Dia berjalan dengan pelan dan hati-hati seolah tidak ingin mengejutkan Hinata.
"Apa kau tidak apa-apa?"
"Dia meminta tolong padaku." Ucap Hinata dengan tatapan kosong dan suara yang serak.
"Siapa?" Itachi semakin berjalan mendekat.
"Dia meminta tolong padaku untuk mengeluarkannya. Dia berkata 'disini sangat sesak, disini sangat gelap'. Dia terus menangis."
Sasuke menelan ludah. "D-dia? S-siapa yang kau maksud?!"
Tangan Hinata menunjuk pada sebuah peti kayu.
Bulu kuduk semua orang meremang.
"J-jangan katakan jika....." Tubuh Naruto kini gemetar.
"Dia dikunci disana." Hinata masih berbicara dengan tatapan kosong. "Setelah dia dihabisi, mayatnya disimpan disana hingga membusuk dan kini hanya tinggal tersisa tulang belulangnya saja."
Semua orang kemudian teringat pada perkataan Naruto.
"Itachi-san.... di artikel ini disebutkan jika si narapidana kabur bersama satu orang rekannya. Lalu.... dimanakah si rekan?"
Jangan katakan jika.....
Setelah mengatakan semua itu, Hinata seperti kehilangan seluruh tenaganya. Matanya terpejam dan tubuhnya ambruk.
Dengan sigap Itachi menolong Hinata sambil berteriak "Cepat panggil polisi!"
.
.
Polisi kemudian datang bersama dengan ambulans. Hinata yang jatuh pingsan kemudian dibawa ke rumah sakit secepatnya. Sementara itu polisi mulai mengevakuasi peti kayu yang saat dibuka ternyata berisi kerangka.
Semua orang pun terkejut!
Ternyata perkataan Hinata memang benar.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata kerangka manusia yang dikunci dalam peti kayu adalah rekan si narapidana yang melakukan pembunuhan di villa. Alasan kenapa pembunuhan ini tidak pernah terungkap karena tidak ada yang tahu jika si rekan telah dibunuh. Si narapidana tidak pernah mengatakan pada polisi jika dia juga membunuh rekannya, sementara itu polisi mengira setelah si rekan meloloskan diri dari penjara dia hidup dalam persembunyian dan tidak bisa dilacak lagi.
Naruto merasa ngeri. "Wanita ini...."
Wajah Sasuke terlihat letih. "Kita pernah bertemu dengannya. Dia.... menyamar sebagai pelayan."
Ketika mereka tiba di villa, mereka bertemu dengan wanita ini. Saat itu mereka menganggap jika wanita itu adalah asisten rumah tangga yang bekerja di villa dan tidak merasa curiga sedikitpun.
Siapa sangka ternyata wanita itu adalah si hantu gentayangan yang tidak bisa beristirahat dengan tenang karena kerangkanya masih terjebak dalam peti kayu.
Misteri villa berhantu akhirnya terkuak meski masih menyisakan ribuan tanya.
"Jadi.... Hinata memang memiliki kekuatan untuk melihat hantu?"
Sasuke mengangguk. "Sepertinya begitu."
"Selamat ya teme...." Naruto menepuk pundak Sasuke sambil memberikan tatapan penuh simpati. "Calon kakak iparmu bisa melihat hantu. Hati-hati, jangan sampai membuat dia emosi. Jika dia sampai marah padamu, dia akan mengirimkan makhluk halus untuk menerormu 24 jam seminggu."
"......fuck!"
.
.
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost!
Fanfiction"Aku membutuhkanmu! Aku tidak bisa hidup tanpamu! Selama aku bisa berada di sisimu, aku rela melakukan apapun! Aku rela menjadi tukang kebun, juru masak, pelayan, bahkan aku rela menjadi kuli!" Kepala Itachi langsung pusing. Perempuan ini begitu...