14 : Takut
.
.
Villa tersebut sangat megah. Dindingnya di cat warna krem dan pintu kayunya terlihat kokoh. Namun di mata Hinata, villa tersebut sangat mengerikan. Aura negatif menyelimuti villa tersebut. Auranya sangat sangat pekat, seperti asap hitam yang menguap dari penjuru villa.
"Ayo turun." Naruto berucap dengan pasrah. Dia terlihat ragu namun tetap memaksakan diri untuk keluar dari mobil dan menyusul sahabatnya.
Hinata menggigit bibirnya seraya mengamati sepasang mata merah milik rubah berwarna oranye yang menempel di punggung Naruto. Alasan mengapa Hinata tidak mau terlalu dekat dengan Naruto karena rubah yang sangat menyeramkan itu. Namun selama mereka berinteraksi di mobil, Hinata menyadari jika rubah tersebut bukanlah hantu biasa melainkan semacam roh.
"Hinata!" Naruto berteriak sambil mengisyaratkan pada Hinata agar lekas turun.
Hinata menelan ludah dengan susah payah. Ia memang takut, tapi disini ia memiliki tanggung jawab terhadap Naruto dan Sasuke. Ia tidak boleh lari. Ia tidak boleh menjadi seorang pengecut. Diantara mereka bertiga hanya Hinata yang memiliki kemampuan melihat hantu. Jika sampai ada sesuatu yang menimpa dua pemuda itu, setidaknya Hinata bisa melakukan sesuatu. Hinata harus melindungi Sasuke dan Naruto! Hinata ingin.... melindungi adik yang sangat Itachi sayangi.
Hinata mengeluarkan ponselnya dari saku jaket dan mulai menghubungi Itachi.
"Halo?"
"I-Itachi.... ini Hinata."
Itachi terdengar sedang menghela nafas. "Kau dimana?"
"U-um... a-aku bersama Sasuke dan Naruto sedang mengunjungi v-villa peninggalan keluarga Uchiha."
"Villa? Villa yang mana?"
"Y-yang berada di puncak bukit Meguro."
Itachi terdiam untuk beberapa detik. "Hinata, segera ajak Sasuke dan Naruto untuk meninggalkan villa itu secepatnya!"
"Eh?"
"Asal kau tahu, villa itu--" tut... tut... tut...
Panggilan itu terputus.
Perasaan ganjil mulai merayapi hati Hinata. Apa yang hendak dikatakan Itachi tadi? Ia ingin kembali menelpon Itachi, sayangnya tidak ada sinyal disini.
Langit perlahan mulai berubah oranye. Matahari yang kini berada di arah barat tidak terlihat lagi karena ditutupi oleh pepohonan yang tumbuh tinggi menjulang mengelilingi villa. Dari Konoha, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat ini kira-kira satu jam. Jika Sasuke mau diajak pulang sekarang, mungkin mereka akan sampai di rumah saat langit berubah gelap.
Sayangnya Sasuke lebih memilih untuk tetap disini.
Kedua pemuda itu sudah memasuki villa dan tidak terlihat lagi. Mau tidak mau Hinata pergi menyusul mereka memasuki villa.
Interior villa ini begitu klasik dan elegan. Andai saja Hinata itu orang biasa, pasti ia sudah terpukau. Sayangnya yang Hinata lihat saat ini hanyalah kabut hitam yang memenuhi setiap bagian dalam villa mulai dari dinding hingga lantai.
Mengapa tempat ini begitu penuh dengan aura negatif? Ini adalah kali pertama Hinata melihat tempat yang sangat menyeramkan seperti ini. Sebenarnya apa yang terjadi dengan tempat ini hingga membuatnya diselimuti aura jahat yang begitu pekat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost!
Fanfiction"Aku membutuhkanmu! Aku tidak bisa hidup tanpamu! Selama aku bisa berada di sisimu, aku rela melakukan apapun! Aku rela menjadi tukang kebun, juru masak, pelayan, bahkan aku rela menjadi kuli!" Kepala Itachi langsung pusing. Perempuan ini begitu...