13 : Villa Misterius
.
.
"Apa kau kembali ke Konoha demi Itachi?" Konan menatap Izumi dengan pandangan penuh selidik. Konan sangat hafal dengan karakter Izumi yang keras kepala. Ketika Izumi sudah memutuskan sesuatu, sangat sulit untuk menyuruhnya mundur.
"Mm. Begitulah."
"Kurasa Itachi bukan orang yang tepat untukmu."
Suasana berubah hening diantara mereka. Cafe yang mereka kunjungi terlihat ramai pengunjung, namun kedua sahabat itu saling bungkam.
"Konan, kau adalah sahabatku, mengapa kau tidak mendukungku?!" Izumi dengan terang-terangan menunjukkan emosinya. "Sejak dulu kau selalu seperti ini, tidak pernah mau memberikan dukungan dan selalu berharap agar aku menyerah!"
Sudah lama sekali Izumi mencintai Itachi. Sangat sangat lama hingga Izumi lupa sejak kapan tepatnya rasa itu muncul.
Sejak kecil Itachi dikenal sebagai anak yang pintar, berbakat dan berperilaku baik. Dia begitu mahir dalam banyak hal dan membuat banyak orang tua merasa kagum dan memujinya. Akan tetapi anak-anak yang sebaya dengan Itachi justru membencinya karena orang tua mereka selalu membanding-bandingkan Itachi dengan mereka dan menyuruh mereka agar seperti Itachi. Rasa iri dan benci itu membuat Itachi dikucilkan dan tidak ada yang mau mengajaknya bermain.
Itachi memang jenius dan terlihat dewasa, namun dia tetaplah seorang anak kecil yang menginginkan teman bermain. Dia memang tidak pernah mengungkapkan perasaannya, namun sebenarnya dia juga kesepian.
Izumi tanpa sadar selalu memperhatikan Itachi si bocah kecil yang pendiam dan tertutup. Izumi selalu memperhatikan Itachi yang selalu kuat meski teman-temannya tidak ada yang mau mendekat. Apapun yang terjadi, Itachi selalu bisa menyelesaikannya sendiri dan tidak pernah bergantung pada siapapun.
Meski Itachi terlihat dingin dan tertutup, Izumi tahu jika Itachi memiliki hati yang baik dan hangat. Itachi sangat menyayangi Sasuke dan selalu memberikan yang terbaik untuknya. Izumi juga tahu meski Itachi itu pintar dan selalu menjadi juara, dia tetap belajar dengan rajin dan tidak pernah berhenti membaca buku hingga larut malam.
Dan Izumi pun berjalan mendekat, sedikit demi sedikit berusaha menggapai Itachi yang terasa jauh seperti bintang di langit. Sedikit demi sedikit Izumi mencoba masuk ke dalam kehidupan Itachi dan mencoba menjadi seseorang yang penting baginya. Ketika usia mereka perlahan beranjak remaja, Izumi akhirnya sadar perasaan di hatinya itu adalah cinta.
Izumi tahu jika perasaannya tidak terbalas karena Itachi hanya menganggapnya sebagai sahabat. Meski begitu, Izumi tidak ingin menyerah. Ia ingin Itachi melihat ketulusannya. Ia ingin agar Itachi sadar jika ada seseorang yang mencintainya dan akan selalu mencintainya.
Izumi ingin menjadi orang yang sempurna sehingga layak bersanding dengan Itachi. Izumi selalu berusaha untuk terlihat cantik sehingga Itachi akan terkesan dengannya. Izumi juga selalu belajar dengan giat dan mencoba untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal agar suatu saat Itachi bisa dengan bangga berkata pada semua orang jika perempuan yang pantas mendampinginya hanya Izumi seorang.
"Jangan berpura-pura tidak tahu, Izumi."
"Konan...."
"Berhentilah mengejar-ngejar Itachi. Aku tidak mau kau berakhir tragis seperti para tunangan Itachi yang terdahulu. Semua orang tahu jika Itachi itu membawa kutukan dan kesialan pada perempuan yang dekat dengannya."
"Itu semua hanya takhayul dan omong kosong! Konan, kau itu perempuan modern dan berpendidikan tinggi! Mengapa kau percaya pada hal-hal seperti itu?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost!
Fanfiction"Aku membutuhkanmu! Aku tidak bisa hidup tanpamu! Selama aku bisa berada di sisimu, aku rela melakukan apapun! Aku rela menjadi tukang kebun, juru masak, pelayan, bahkan aku rela menjadi kuli!" Kepala Itachi langsung pusing. Perempuan ini begitu...