Forbidden Chap 1-4

202 34 32
                                    


Forbidden Next Chapter...*

(____________________)

TaeRosé Fanfiction

TaeRosé Fanfiction

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌌🌌🌌

Rosé menatap V dengan mata berkaca-kaca, entah bagaimana ia harus berucap ataupun menyampaikan kalimatnya. Bibir pucatnya mengatup namun bergetar, air mata telah menggenang di pelupuk matanya menandakan sebentar lagi aliran sungai kecil akan membelah pipi chubby-nya.

V menghembuskan napasnya pelan, pemuda itu tidak tahu dengan cara berpikir Rosé. Dari tadi V sudah membuktikan tentang keberadaanya dan Rosé melihat itu semua, namun sayangnya gadis berambut pirang itu justru hampir menangis. Apa yg harus V lakukan jika seperti itu?

"Kenapa kau datang lama sekali? Hikss... kau jahat sekali V! Hiksss..!" Pada akhirnya gadis itu menangis, ia ingin memeluk tubuh V erat namun tidak bisa. Tubuh V tembus dan tidak bisa tersentuh tangan meski ia tidak transparan. Hanya V yg bisa menyentuh Rosé. Ah bodohnya mereka.

"Kenapa kau menangis hem...? Apakah ada hal yg perlu kau tangisi disini? Kita sudah bertemu sekarang, jangan menangis lagi! Jangan menjadi gadis cengeng Rosé" V memang tidak tahu harus melakukan apa, tapi jika ia harus melihat Rosé kembali menangis maka jawabanya V tidak bisa terus membiarkanya seperti itu, hatinya mencelos dan merasa terjatuh sangat dalam.

Bibir Rosé mengerucut, ia tengah terharu campur sedih campur bahagia, tapi V malah mengatainya cengeng. Kenapa pemuda itu sangat menyebalkan disaat-saat seperti itu sih?

Tangan besar V mendarat pada pucuk kepala gadis pirang itu dan mengelusnya secara perlahan dengan penuh kasih sayang, kepala Rosé menunduk dan bergetar ia menyembunyikan wajahnya, kedua tanganya bergerak mengusak kasar kelopak mata dan pipi sembabnya. Sedangkan V beralih dengan memberikan pelukan samping untuk Rosé, mengelus pelan punggung kecil itu dengan tanganya. Anehnya Rosé merasakan sentuhan V pada tubuhnya, seperti dia merasakan sentuhan orang lain pada tubuhnya, itu benar-benar sama. Hanya saja Rosé tidak bisa menggapai V, menyentuh pemuda itu sama saja dengan menyentuh angin.

V tidak tahu apa yg terjadi pada dirinya, hingga dia merasa paling tidak senang jika melihat Rosé mengeluarkan air matanya. Entah kerena hanya V lah yg tahu penderitaan gadis itu sejak lama atau memang ada hal lainya, V buntu memikirkan hal itu. Yg jelas melihat tangis Rosé adalah sebuah kebencian mutlak untuknya.

"A-aku... m-melihat mereka V! M-mereka menakutkan, aku takut hiksss..., a-aku bingung harus bagaimana hiksss...? Aku membutuhkanmu, kenapa kau datang sangat lama?" Tanya Rosé menunjukan wajahnya yg menyedihkan pada sosok V yg masih setia memeluknya. V tidak melihat ke arah Rosé, ia tidak sanggup dan hanya mengangguk sebagai jawaban yg sama sekali tidak dapat Rosé tebak maknanya.

Forbidden_VRosé FfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang