Forbidden Chap 1-3

181 32 30
                                    


Forbidden Next Chapther...*

(____________________)

TaeRosé Fanfiction.

TaeRosé Fanfiction

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌌🌌🌌

Hari ini cuaca nampak sedikit tidak bersahabat. Sejak pagi mendung masih tetap bertanggang pada cakrawalanya langit, matahari yg biasanya cerah menyapa kini telah lenyap akibat tertutupi oleh tebalnya awan yg bergerumbul, dengan warna khasnya yaitu abu-abu kehitam-hitaman. Tidak ada lagi cahaya matahari yg bebas masuk ke dalam Ruang rawat Rosé melewati celah jendela gorden, disana hanya ada temaram yg berasal dari lampu kamar mandi, sengaja saja Rosé membuat ruanganya menjadi gelap. Tempat gelap itu terlalu tepat untuk menemani si gadis.

Sedangkan gadis itu sendiri memilih untuk bergelut dengan selimut, hawa dingin yg terasa menusuk kulit adalah opini pertama yg membuatnya melakukan hal demikian. Meskipun begitu dia tidak benar-benar tertidur. Beberapa menit sekali tubuhnya berguling ke kanan-kiri karena kurang merasa nyaman dan sedikit gelisah. Benar-benar sulit untuk memejamkan mata dan terbawa ke alam mimpi. Ada satu hal yg membuatnya sedemikian terjadi. Selain waktu yg masih menunjukan siang hari, ada alasan pula yg membuatnya lebih baik tidak tertidur apa lagi sampai bermimpi.

Sedangkan tanpa Rosé tahu, diam-diam seseorang yg selalu menungguinya disaat semua orang pergi tengah menunjukan senyuman menawan miliknya, hingga sudut matanya menyipit. Manik mata hitam sehitam kelereng miliknya tidak pernah lepas dari gerak gerik Rosé, sepertinya gadis itu benar-benar tengah merasa bosan, namun V justru terhibur melihatnya. Dirinya duduk pada sebuah tepian jendela, yg semula melamun dan berandai-andai kini malah sibuk sendiri mengamati si gadis.

Awal mula pandangan mata V menatap luas pada dunia luar yg kini hanya bisa dilihatnya dari sisi pandang persegi yg tertutup oleh gorden putih itu--jendela. Namun langsung berubah atensi ketika suara halus Rosé menyapu pendengaranya. Hingga membuatnya terfokus memandangi si gadis, bahkan sampai berbemenit-menit yg lalu V melakukan hal itu. Anehnya V tidak merasa bosan karena melihatnya. Padahal saat melihat langit mendung dan aktivitas di luar gedung Rumah Sakit saja rasanya V pusing dan bosan, tapi tidak demikian dengan melihat Rosé yg sibuk sendiri dengan acara bergulung di balik selimut putih itu.

"Hargghhh...!!!" Rosé dengan secara tiba-tiba mengerang keras, terbangun dari acara rebahan itu dan mulai mendudukan dirinya di atas kasur brankar. Rambutnya pirangnya mencuat kemana-mana, sangat khas seperti seorang yg baru saja terbangun dari tidur. Matanya menatap bosan pada ruangan bercat putih itu dengan pandangan malas. Padahal Dokter bilang kondisi tubuhnya sudah stabil dan besok dirinya sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Yg membuat Rosé bertanya-tanya sekaligus merasa kesal adalah, kenapa tidak hari ini saja Rosé dibiarkan pulang? Kan tubuhnya sudah pulih kembali.

Forbidden_VRosé FfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang