1 | mawar yang layu

573 366 288
                                    

🌹Rose's🌹

Selamat membaca!

____________________

Prang!

"Harusnya kamu yang mendengarkanku mas! Aku capek kalo sikapmu terus-terusan kayak gini!" Ucap seorang wanita penuh dengan emosi setelah membanting sebuah vas.

"Kamu memerintahku? Sudah berani kamu?! Tugasmu itu cuman menjaga rumah dan mengurus anak itu!" Sahut lelaki di depannya dengan wajah merah dan leher yang mengeluarkan urat.

"Ohh itu memang tugasku! Tapi tugas mu hanya mencari nafkah dan tidak dengan mencari perempuan baru!" Balas wanita itu sambil memcahkan vas bunga lagi.

Prang!

Lelaki yang berada di depan wanita itu mengacak rambutnya tampak frustasi dengan perdebatan ini.

"Sudah berapa kali aku bilang! Aku tidak selingkuh, Felicia adalah rekan kerjaku!" Balas lelaki itu dengan teriakan menggema.

Sang wanita hanya mampu menangis dan berteriak tak terima.

"Sampai kapan kamu mengelak itu! Buktinya sudah jelas, kamu selingkuh dariku! Aku minta cerai!"

Lelaki itu melotot dan dengan gampangnya langsung menyahut. "Oke! Kita cerai tapi Rayyan ikut denganku!" Setelah mengucapkan itu, lelaki tersebut langsung keluar rumah dan membanting pintu dengan sangat keras.

Wanita itu hanya bisa terduduk lesu karena kakinya yang lemas setelah perdebatan yang menguras hati. Merutuki dirinya sendiri yang tak bisa mempertahankan dan menjaga rumah tangganya dengan baik.

Tanpa disadari oleh sepasang suami istri tersebut, terdapat seorang anak perempuan berumur 6 tahun dan anak laki-laki berumur 10 tahun menyaksikan perdebatan sepasang suami istri tersebut dari awal. Menyaksikan dari atas balkon yang memang langsung terlihat ke lantai bawah, ruang keluarga. Tempat yang seharusnya menjadi tempat berkumpul dan mencurahkan kasih sayang. Hanya saja, anak laki-laki itu saja yang faham poin yang di dapat dari semua perdebatan itu. Anak perempuan itu hanya bisa menangis dan menahan sesak yang mulai menyerang dadanya.

"Kak, da...da Oshe se...sak" ucapnya terbata sambil memegang dadanya.

Melihat adiknya mulai kesakitan, ia langsung membawa adiknya ke kamar tidur sang adik dan langsung menidurkan sang adik. Anak lelaki itu kalang kabut mencari obat pereda nyerinya.

"Oshe dimana obat itu, kakak tidak menemukannya!" Ucapnya panik sambil membuka laci yang ada di sekitaran tempat tidur.

"Di...rak me..ja belajar..." Ucapnya lirih dengan nafas yang mulai pendek.

Setelah menemukan obatnya, sang kakak langsung memberikan obatnya kepada adiknya. Dan dengan perlahan obat itu membuat gadis cilik itu mulai bernafas normal kembali.

"Maafin kakak ya dek" ucapnya anak laki-laki itu lesu.

"Kak Ray mau kemana sama papa? Oshe mau ikut!" Ucap gadis cilik itu dengan cemberut.

"Kak Ray gak pergi kemana-mana kok, kan Kak Ray harus selalu jagain Princess Oshe, tapi princess gaboleh bandel minum obatnya yaa!" ucapnya meyakinkan. Walaupun Ray sudah tau cepat atau lambat ia akan berpisah dengan adik kecilnya ini.

Rose'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang