10 | sebenarnya

218 193 40
                                    

🌹Rose's🌹

Selamat membaca!


____________________

Di sebuah hunian mewah di kota London terdapat seorang gadis yang terbaring lemah dengan berbagai alat di sekujur tubuhnya. Terhitung sudah hampir sebulan lebih dirinya masih belum membuka matanya. Berbagai pemeriksaan dan perawatan sudah di berikan secara maksimal, tetapi masih belum ada kemajuan yang signifikan.

Tetapi malam itu mungkin Tuhan sedang berbaik hati. Memberikan sebuah keajaiban untuk gadis tersebut. Di tengah malam yang sunyi, hanya ada suara mesin EKG dan detik jam, gadis itu perlahan membuka matanya.

Dirinya masih menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya, mencerna keadaan sekitar. Ada dimanakah dirinya ini?

Beberapa waktu setelah mulai mengerti bahwa di masih hidup, matanya mulai berkaca-kaca. Dan setetes air mata mengalir, dilanjut dengan isakan kecil yang sangat lemah. Tubuhnya sangat kaku dan sakit semua.

"Shit! Kenapa aku masih hidup?" Lirihnya sangat pelan sekali.

Isakan kecil itu mengganggu seseorang yang tengah tertidur di ranjang kecil tak jauh dari ranjang gadis tersebut.

"Rose? Kamu sudah sadar?" Tanya pria tersebut dengan wajah berbinar.

Ya, gadis itu Rose.

Mendengar pertanyaan pria tersebut Rose malah membah volume isakannya yang membuat pria itu panik.

"Hey hey, it's okay, kamu selamat," pria itu mencoba menenangkan Rose dan langsung memanggil dokter untuk mengecek keadaan Rose.

Rose menangis bukan karena sakit fisik yang dirasakan tetapi kenyataan bahwa ia masih hidup seakan begitu menyiksa dirinya.

Setelah dokter memeriksa keadaan Rose dan menyatakan bahwa kondisinya mulai stabil, dokter menyarankan agar Rose kembali beristirahat. Aldrich tersenyum tipis menatap Rose yang menatap kosong. Aldrich tau Rose tak bahagia, tapi Aldrich akan berusaha untuk membuatnya bahagia.

"Rose, kamu aman sama aku," ucap Aldrich.

Rose menoleh dan menatap sinis. "Kamu harusnya membiarkan aku mati hari itu!"

Ya, Rose bisa selamat dari kecelakaan maut itu bukan lah sebuah fantasi, seolah Rose bisa berteleportasi tepat sebelum kecelakaan, atau karena hal yang tidak masuk akal. Semua itu direncanakan.

Flashback on

"Pulang dari sini sepertinya hari yang bagus. Argh! Tapi gimana caranya?"

Dengan menghentakkan kakinya, Rose mengambil tisu yang tersedia di toilet dan mengeringkan wajahnya. Setelah itu, ia dengan wajah kesal keluar dari toilet itu.

Bruk!

Saat berjalan untuk kembali menuju ke tempat duduknya tadi, ia menabrak seseorang pria yang berjalan berlawanan dengannya.

"Maaf" ucap pria itu.

Sekilas Rose dapat melihat pria itu. Rose hanya mengangguk sebagai balasan dan berlalu begitu saja. Tapi tangannya dicekal oleh pria itu.

Rose'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang