7 | go home

252 225 35
                                    

🌹Rose's🌹

Selamat membaca!

____________________

Setelah melewati 3 hari di villa untuk berkencan hasil dari usulan orang tua mereka, sore ini mereka memutuskan untuk duduk bercengkrama di halaman belakang villa sebagai kegiatan terakhir mereka di villa ini.

Mereka duduk di gazebo sambil ditemani dengan teh hangat dan kukis yang disediakan oleh pembantu di villa itu.

"Awal kita ketemu tuh kita ngomongnya formal mulu," ucap Nolan.

"Ya kali baru ketemu ngomongnya kayak temen dari kecil," Rose memutar bola matanya sambil menyesap coklat panas.

Nolan tersenyum lembut, "Rose, kamu tuh sulit ditebak tau."

"Aku tau kamu gak bener-bener nerima aku,"

Rose tetap bertahan dengan wajah angkuhnya.

"Aku sempat berpikir bahwa kamu punya alter ego hahaha" Nolan tertawa pelan.

"Aku harap sih gitu, jadi aku bisa bunuh kamu kapan aja tanpa merasa bersalah kan?" Rose terkekeh pelan.

"Enak aja, masih bisa masuk penjara tuh. Kan, apa aku bilang, kamu tuh emang aneh Rose," jawab Nolan sambil mendengus.

"Yes, i'm"

"Semoga kamu bisa nerima aku sepenuhnya ya," ucapan Nolan membuat Rose bungkam.

"Bahas yang lain kek," ucap Rose keki.

"Mau berkuda?" Tawar Nolan.

"Pengen sih, cuman jiwa magerku terlalu mendominasi" jawab Rose.

"Terus ngapain dong? Masa gini-gini aja"

"Udah lah kita nikmati aja nyantai sore2 gini, ntar malem kan kamu juga nyetir" ketus Rose. Muncul lagi deh ketusnya.

"Iya iya, jutek banget sih nona cantik ini," pasrah Nolan sambil menggoda.

"Apaan sih! Kapan lagi coba kita bisa santai nikmatin sore kayak gini," ucap Rose sambil merentangkan tangan dan tersenyum.

"Iya deh tuan putri," sahut Nolan sambil terkekeh.

°°°

Malam ini Rose dan Nolan akan kembali ke rumah masing-masing dan menunggu pertunangan yang akan diadakan minggu depan.

Senyuman Nolan semenjak bersama Rose tak pernah luntur. Nolan sangat bersyukur Rose sudah mau menerimanya walau tak sepenuhnya. Bahkan Rose sudah bisa tertawa karena lawakan garing Nolan.

"Malam ini aku akan pulang Nolan" ucap Rose girang.

"Kamu senang banget pulang, katanya pengen keluar terus?" Ucap Nolan sambil menyalakan mobil.

Saat ini mereka akan perjalanan pulang dan kembali ke kehidupan masing-masing. Nolan dengan pekerjaannya dan Rose dengan kumpulan filmnya.

"Aku 18 tahun jadi anak rumahan, pastinya jiwa mageranku udah mendarah daging hahaha, walaupun pengen juga sih jalan-jalan terus," Jawab Rose meringis.

"Iya deh, nanti kalo kita udah nikah, terserah deh kamu maunya gimana, aku bakal turutin semua yang kamu mau," ucap Nolan sambil mengelus kepala Rose.

Rose tersenyum kecut. Di dalam hatinya, ia mulai merasakan getaran aneh saat bersama Nolan. 18 tahun jarang mendapat kasih sayang membuat Rose terlena dengan sikap Nolan yang sangat menyayanginya, melindunginya, dan segala perhatian yang diberikan.

Rose'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang