16. Si Kembar Ribut

6.4K 409 3
                                    

Kini keluarga Chandra sedang berkumpul lagi di ruang keluarga setelah kejadian tadi. Rafa duduk bersandar di sofa bersama Clara. Keano dan Kiara hanya diam. Meskipun mereka tadi tertawa, tak urung pertanyaan mengenai Saras selalu terlintas di benak mereka.

"Yah"

"Dia Saras" sahut Rafa seolah mengerti apa yang ingin dikatakan putrinya.

"Dia dulu.. mantan Ayah"

Deg

"Mantan?" beo Clara. Rafa mengangguk.

"Waktu SMA, Ayah pacaran sama dia. Tapi suatu hari, Ayah ketemu Sinta. Dari situ, Ayah mulai jatuh cinta sama Sinta" ujar Rafa. Clara, Keano dan Kiara hanya diam mendengarkan penjelasan Rafa.

"Saat itu Ayah putusin Saras tanpa penjelasan apapun dan mengajak Sinta untuk pacaran"

"Goblok" gumam Keano.

"Ayah memang goblok waktu itu Ken. Bodoh banget, bisa sia-siain orang sebaik Saras" Keano mendongak, ia meminta maaf pada Ayahnya dalam hati.

"Tapi cinta nggak bisa disalahin kan?" tanya Rafa.

Kiara bersenandung lagu Cinta dan Rahasia milik Yura. "Cinta tak bisa, tak bisa kau salahkan"

"Bener, cinta memang nggak bisa disalahin. Sebulan pertama pacaran sama Sinta, memang nggak ada apa-apa. Semuanya berjalan lancar. Tapi selama sebulan itu, Saras ternyata menyiapkan rencana jahat. Saras berencana akan mendorong Sinta dari atas rooftop. Alhamdulillah, rencana itu gagal" Dada Clara tiba-tiba sesak. Ingin pergi karena tidak sanggup mendengarkan masa lalu Rafa, namun ia juga kepo. Kenapa Saras bisa seperti itu. Ah, bertahan sebentar tidak apa-apa kali.

"Waktu Ayah tunangan sama Sinta dulu—" Rafa menatap Clara yang juga menatapnya. Mereka bertatapan cukup lama, kemudian Clara menganggukan kepalanya.

"Saras sempat datang, mengacaukan acara tunangan itu. Tapi keluarga Baskara langsung mengambil jalur hukum. Saras dipenjara lima tahun setelah kejadian itu" ujar Rafa. Kiara dan Keano mengangguk. Rumit sekali masa lalu orangtuanya.

"Lalu, apa yang dia mau?" tanya Kiara. Rafa menggeleng. "Ayah nggak tau apa yang dia mau. Tapi Ayah pesan sama kalian berdua, hati-hati. Mungkin sekarang, keluarga kita lagi nggak baik-baik aja" Keano mengusap kasar wajahnya. Ia beranjak menuju kamar, meninggalkan ketiga orang yang bingung.

"Ara juga ke kamar Yah, Bun. Selamat malam" ujarnya lalu berjalan menaiki tangga.

"Sayang" Clara menoleh.

"Kamu juga harus hati-hati. Kalo mau kemana-mana, harus ditemenin sama Bibi dan minta anterin sama supir. Kita nggak tau, bahaya kapan akan datang" pesan Rafa. Clara mengangguk. Sebenarnya ia juga was-was. Apalagi, dirinya tengah berbadan dua.

🧕🏻🧕🏻🧕🏻

"Assalamualaikum"

Tok tok tok

"Assalamualaikum, Ken?"

Bi Limah, art baru di rumah Rafa, membuka pintu saat mendengar ketukan. Siapa yang bertamu di jam 6 pagi? Gadis berseragam SMA yang sama dengan anak majikannya tersenyum lebar.

"Maaf Bu, apa Keano-nya ada?" tanya Laras. Ya, yang bertamu sepagi ini adalah Laras.

"Den Keano masih di kamarnya, Mbak. Maaf, Mbak ini siapa ya?" tanya Bi Limah. Laras tersenyum lalu menyalimi tangan Bi Limah.

Step Mom [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang