Keano berjalan terburu-buru saat menuruni tangga. Hampir saja ia nyusruk jika tidak berpegangan pada pinggiran tangga. Clara geleng-geleng kepala, pasti Keano akan pergi dengan Laras. Huh, padahal baru tadi dinasehatin sama Uti-nya. Ehh, sudah berulah lagi.
"Abang pergi dulu, Bun. Assalamualaikum!" ujarnya. Ia menarik tangan kanan Clara, membuat Clara terkejut.
"Wa'alaikumsalam. Hati-hati, jaNGAN NGEBUT-NGEBUT!" ujar Clara berteriak di akhir kalimat.
"Kenapa, Cla?" tanya Fatma yang baru keluar kamar. Ia terbangun karena teriakan Clara. Maklum, rumah ini terlalu besar dan barang-barang juga tidak banyak, jadi berbisik saja akan terdengar.
Bergema.
"Eh, gapapa Bun. Itu, Keano buru-buru mau pergi" jelas Clara. Fatma mengangguk lalu mengajak Clara untuk menyiapkan bahan masakan untuk makan malam.
🧕🏻🧕🏻🧕🏻
"Hai, sayang"
"Hai"
Keano dan Laras kini berada di salah satu cafe dekat sekolah. Laras, gadis itu bingung dengan sikap Keano hari ini. Biasanya ia yang mengajak pergi duluan, tapi kali ini tidak.
"Kenapa?"
Keano yang sedang melihat menu makanan, mendongak. "Kenapa apanya?" tanya Keano balik.
"Tumben ngajak keluar duluan. Biasanya aku paksa dulu baru mau" ujar Laras. Keano terkekeh, tak menjawab pertanyaan Laras.
Laras merasa ada yang ingin dibicarakan. Terlihat dari raut wajah Keano yang serius, padahal hanya melihat menu makanan saja.
"Mbak, saya pesan salted egg chicken satu terus minumnya.. es teh manis aja" ujar Keano. Pelayan itu menuliskan pesanan Keano di kertas yang ia bawa.
"Kamu?"
"Samain aja"
"Oh, dua Mbak"
Pelayan itu mengangguk. "Jadi pesanannya salted egg chicken dua, es teh dua ya?" ujar pelayan itu kembali. Keano mengangguk.
Laras berdecak karena merasa suasana canggung. "Kamu kenapa? Ada yang mau diomongin?" tanya Laras.
Keano mengangguk. "Tapi nanti, selesai makan aja ya?"
"Iya"
Tak lama, pesanan datang. Keano makan dengan lahap, berbeda dengan Laras. Gadis itu terus-terusan menatap Keano, seolah lelaki di depannya akan menghilang jika ia menatap ke arah lain.
"Kenapa?" tanya Keano yang sudah selesai makan. Tangannya terulur mengambil tisu lalu mengelap sudut bibirnya.
"Kamu ada masalah di rumah?" tanya Laras.
Keano menatap tangan Laras yang mengelus tangannya. "Aku mau kita putus" ujar Keano.
DUARRR
KEDEBUG
JEDEERRRR
Usapan tangan Laras langsung terhenti. "Putus? Kenapa? Aku ada salah sama kamu? Atau apa?" tanya Laras bertubi-tubi. Bagai tersambar petir di siang bolong, bahu Laras merosot seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mom [END]
Fiksi RemajaMenjadi Ibu sambung merupakan tantangan tersendiri bagi Clara. Mengasuh dua anak yang berbeda lima tahun dibawahnya bukanlah hal mudah. Apalagi, kedua anak sambungnya belum menerima dirinya. Apakah suatu saat nanti, ia akan diterima atau malah diusi...